Pengaruh Job Stressor Terhadap Stres Kerja

101 Faktor Lingkungan 0,272 � = 0,05 Pengaruh faktor lingkungan tidak signifikan terhadap stres kerja Sig 0,05 Faktor Individu 0,003 � = 0,05 Pengaruh faktor Individu signifikan terhadap stres kerja Sig. 0,05 Sumber: Hasil Penelitian Data diolah 2016 Tabel 4.18 menyajikan nilai koefisien regresi, serta nilai statistik t untuk pengujian pengaruh secara parsial terhadap kinerja

4.2 Pembahasan

Penelitian ini membahas mengenai pengaruh job stressor terhadap stres kerja dan dampaknya terhadap kinerja pegawai Kantor Pertanahan Kabupaten Simalungun. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif dan teknik analisis statistik nya menggunakan teknik analisis regresi berganda dan sederhana. Pada metode analisis deskriptif diperoleh informasi responden melalui kuesioner yang berisikan tentang karakteristik responden yaitu jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, lama bekerja, dan jawaban responden atas pernyataan dalam kuesioner. Responden dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai Kantor Pertanahan Kabupaten Simalungun yang berjumlah 44 orang responden. Sedangkan pada metode analisis regresi dengan pengujian hipotesis yaitu melakukan uji signifikan simultan uji-F, uji signifikan parsial uji-t dan koefisien determinasi R 2 .

4.2.1 Pengaruh Job Stressor Terhadap Stres Kerja

Berdasarkan pada hasil uji Hipotesis, uji analisis regresi berganda, diketahui bahwa secara simultan serentak variabel job stressor yang terdiri dari Universitas Sumatera Utara 102 faktor organisasional, faktor individu dan faktor lingkungan berpengaruh secara serempak dan signifikan terhadap stres kerja ditunjukkan oleh nilai R sebesar 79,5 artinya hubungannya erat. Diketahui nilai koefisien determinasi sebesar � 2 = 0,632. Nilai tersebut berarti seluruh variabel bebas job stressor yang terdiri dari faktor organisasional, faktor individu, dan faktor lingkungan secara simultan mempengaruhi variabel stress kerja sebesar 63,2, sisanya sebesar 36,8 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Dengan kata lain dapat disimpulkan stres kerja seorang pegawai pada dasarnya di pengaruh dari faktor-faktor stres kerja yang terdiri dari faktor organisasional yang dalam hal ini mencakup beban kerja, tekanandesakan waktu, role ambiguity, faktor lingkungan yang dalam hal ini mencakup perubahan teknologi dan ekonomi dan faktor individu yang mencakup masalah-masalah pribadi, keluarga, anak serta fisik. Ketiga stressor tersebutlah secara bersama sama yang menyebabkan terjadi nya stres kerja di kalangan pegawai Kantor Pertanahan Kabupaten Simalungun sebesar 63,2 . Berdasarkan analisis statistik deskriptif variabel, variabel job stressor X yang terdiri dari faktor organisasional X 1 , faktor lingkungan X 2 , dan faktor individu X 3 untuk keseluruhan itembutir pernyataan secara umum didominasi oleh jawaban setuju S. Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel job stressor X secara umum yang telah menyebabkan pegawai mengalami stres kerja namun masih terdapat jawaban kurang setuju KS untuk beberapa pernyataan namun jumlahnya relatif kecil. Kemungkinan para pegawai yang menjawab kurang setuju mereka cenderung lebih dapat mengkontrol stres mereka sehingga faktor-faktor Universitas Sumatera Utara 103 yang pada umumnya menyebabkan stres hal tersebut tidak berpengaruh pada tingkat stres mereka. Berdasarkan hasil uji t dapat diketahui bahwa variabel faktor organisasional X 1 merupakan variabel yang berpengaruh signifikan terhadap stres kerja, dimana pengaruh yang dihasilkan adalah positif dengan kata lain semakin banyak tingkat stres yang disebabkan melalui faktor organisasional beban kerja, tekanandesakan waktu, kemenduaan peran, cenderung akan meningkatkan tingkat stres kerja pegawai. Hal ini terbukti dari beban kerja setiap pegawai yang tergolong banyak dengan tekanandesakan waktu yang cukup singkat begitu pula dengan kemenduaan peran yang dialami pegawai, hal inilah yang menjadi salah satu faktor pemicu terjadinya stres kerja dikalangan pegawai Kantor Pertanahan Kabupaten Simalungun. Berdasarkan hasil uji t dapat diketahui bahwa variabel faktor lingkungan X 2 merupakan variabel yang berpengaruh tidak signifikan terhadap stres kerja, dimana pengaruh yang dihasilkan adalah positif dengan kata lain semakin banyak tingkat stres yang disebabkan melalui faktor lingkungan perubahan teknologi dan ekonomi, cenderung akan meningkatkan tingkat stres kerja. Diketahui faktor lingkungan memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap stres kerja pengaruh lingkungan memiliki pengaruh yang tidak terlalu kuattidak signifikan. Berdasarkan hasil uji t dapat diketahui bahwa variabel faktor individu X 3 merupakan variabel yang berpengaruh signifikan terhadap stres kerja, dimana pengaruh yang dihasilkan adalah positif dengan kata lain, semakin banyak tingkat stres yang disebabkan melalui faktor individu masalah-masalah yang Universitas Sumatera Utara 104 bersangkutan dengan anak, masalah perkawinan, masalah fisik dan masalah- masalah pribadi lainnya, cenderung akan meningkatkan tingkat stres kerja. Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa variabel job stressor X yang terdiri dari faktor organisasional X 1 , faktor lingkungan X 2 , dan faktor individu X 3 secara simultan serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap stres kerja, semakin banyak stres yang disebabkan melalui ketiga variabel tersebut maka akan semakin tinggi pula tingkat stres kerja yang dialami pegawai. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Setiawan 2009 yang berjudul “Analisis Faktor-faktor Pemicu Stres Stressors Terhadap Stres Kerja Internal Auditor PT. Bank Negara Indonesia PERSERO Tbk”. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, variabel stressors pekerjaan kelebihan beban kerja kualitatif dan kuantitatif, kemajuan karir, ruang lingkup pekerjaan, tanggung jawab kepada orang lain dan tekanan waktu memiliki pengaruh positif terhadap stres kerja yang dialami internal auditor.

4.2.1 Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja