104 bersangkutan dengan anak, masalah perkawinan, masalah fisik dan masalah-
masalah pribadi lainnya, cenderung akan meningkatkan tingkat stres kerja. Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa variabel job stressor X yang
terdiri dari faktor organisasional X
1
, faktor lingkungan X
2
, dan faktor individu X
3
secara simultan serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap stres kerja, semakin banyak stres yang disebabkan melalui ketiga variabel tersebut
maka akan semakin tinggi pula tingkat stres kerja yang dialami pegawai. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Setiawan
2009 yang berjudul “Analisis Faktor-faktor Pemicu Stres Stressors Terhadap Stres Kerja Internal Auditor PT. Bank Negara Indonesia PERSERO Tbk”.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, variabel stressors pekerjaan kelebihan beban kerja kualitatif dan kuantitatif, kemajuan karir, ruang lingkup
pekerjaan, tanggung jawab kepada orang lain dan tekanan waktu memiliki pengaruh positif terhadap stres kerja yang dialami internal auditor.
4.2.1 Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja
Berdasarkan pada hasil uji Hipotesis, uji analisis regresi sederhana, terlihat hubungan antara stres kerja dan kinerja sebesar 0,318 berarti 31,8 artinya
hubungannya tidak erat. Diketahui nilai koefisien determinasi sebesar �
2
= 0,101. Nilai tersebut berarti variabel stres kerja berpengaruh terhadap kinerja
sebesar 10,1, sisanya sebesar 89,9 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Hal ini membuktikan bahwa kinerja pegawai di Kantor Pertanahan Kabupaten
Simalungun dipengaruhi stres kerja hanya sebesar 10,1 saja.
Universitas Sumatera Utara
105 Berdasarkan hasil uji t diketahui bahwa variabel stres kerja Y
1
merupakan variabel yang berpengaruh signifikan terhadap kinerja Y
2
dimana pengaruh yang dihasilkan adalah negatif dengan kata lain, semakin tinggi tingkat
stres kerja bagi tiap responden, cenderung akan menurunkan tingkat kinerja pegawai.
Dari hasil penelitian di atas dapat dilihat bahwa variabel stres kerja memiliki pengaruh terhadap kinerja pegawai Kantor Pertanahan Kabupaten
Simalungun. Penelitian ini didasarkan pada beberapa teori mengenai stres yang salah satunya yaitu stres adalah kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi,
proses berpikir, dan kondisi seseorang. “Stres yang terlalu besar akan mengancam kemampuan seseorang untuk menghadapi lingkungan dan sebagai hasilnya akan
mengganggu pelaksanaan kerja mereka” Anoraga , 2004 : 180. Sehingga stres dalam halnya berpengaruh pada kinerja pegawai harus diperhatikan agar tidak
berakibatkan lebih buruk serta dapat melanggar kode etika yang berlaku terhadap pegawai oleh organisasi.
Universitas Sumatera Utara
106
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa dari penelitian ini dapat disimpulkan beberap informasi sebagai berikut.
1. Pengaruh variabel faktor organisasional, faktor lingkungan, dan faktor individu memiliki pengaruh simultan yang signifikan terhadap stres.
2. Pengaruh variabel faktor organisasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap terhadap stres.
3. Pengaruh variabel faktor lingkungan berpengaruh positif, namun tidak signifikan terhadap stres.
4. Pengaruh variabel faktor individu berpengaruh positif dan signifikan terhadap terhadap stres.
5. Pengaruh variabel stres berpengaruh negatif dan signifikan terhadap terhadap kinerja.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil analisa dari penelitian ini menyarankan beberapa hal sebagai berikut.
1. Job stressor yang terdiri dari faktor organisasional, faktor lingkungan dan individu memiliki pengaruh dominan dan sangat berdampak pada stres kerja
pegawai maka disarankan pada Kantor Pertanahan Kabupaten Simalungun sebaiknya dapat menekan pengaruh Job stressor yang terdiri dari faktor
Universitas Sumatera Utara