Uji Parsial Uji t Uji Kelayakan Uji F Uji Koefisien Determinasi R²

63 signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen nilai Absolut UT Abs Ut, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas.

3.11.3 Uji Multikolinieritas

Menurut Ghozali 2002, multikolinearitas adalah keadaan di mana variabel- variabel independen dalam persamaan regresi mempunyai korelasi hubungan yang erat satu sama lain. Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi bebas independen. Model yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi satu sama lain. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflation Factor VIF, jika nilai tolerance 0,10 atau nilai VIF 5 berarti tidak terdapat multikolinieritas.

3.12 Uji Hipotesis

3.12.1 Uji Parsial Uji t

Uji t dimaksudkan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang signifikan dari variabel independent X terhadap variabel dependent Y. Bentuk pengujiannya yaitu: H : bi = 0 variabel independent secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependent. H a : bi ≠ 0 variabel idependent secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependent. Nilai t hitung akan dibandingkan dengan nilai t tabel. Universitas Sumatera Utara 64 Kriteria pengambilan keputusan: H diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 H a diterima jika t hitung t tabel pada α = 5

3.12.2 Uji Kelayakan Uji F

Uji-F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. H = b1=b2=0, artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel-bebas X i terhadap variabel terikat Y. H a : b1 ≠b2 ≠ 0, artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel-variabel bebas X i terhadap variabel terikat Y. Kriteria pengambilan keputusan: H diterima jika F hitung F tabel pada α = 5 H a diterima jika F hitung F tabel pada α = 5

3.12.3 Uji Koefisien Determinasi R²

Koefisien determinasi adalah untuk mengukur kemampuan variabel independen menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel dependen. Untuk mempertimbangkan kenyataan bahwa besaran derajat kebebasan menurun sehubungan dengan bertambahnya variabel bebas atau variabel penjelas di dalam regresi. Universitas Sumatera Utara 65 Tidak ada ukuran yang pasti berapa besarnya Koefisien determinasi R 2 untuk mengatakan bahwa suatu pilihan variabel sudah tepat. Jika R 2 semakin besar atau mendekati 1, maka model makin tepat. Untuk data survai yang berarti bersifat cross section data yang diperoleh dari banyak responden pada waktu yang sama, maka nilai R 2 = 0,2 atau 0,3 sudah cukup baik. Semakin besar n ukuran sampel maka nilai R 2 cenderung makin kecil. Sebaliknya dalam data runtun waktu time series di mana peneliti mengamati hubungan dari beberapa variabel pada satu unit analisis pada beberapa tahun maka R 2 akan cenderung besar. Hal ini disebabkan variasi data yang relatif kecil pada data runtun waktu yang terdiri dari satu unit analisis saja. Rumus r-square adalah sebagai berikut: R 2 = ��� ��� Di mana: SSR = sum square regression SST = total sum square Universitas Sumatera Utara 66

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1.1 Gambaran Umum Kantor Pertanahan Kabupaten Simalungun Kantor pertanahan adalah instansi vertikal Kantor Pertanahan di KabupatenKota yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Badan Pertanahan Nasional melalui Kepala Kantor wilayah BPN. Kantor Pertanahan Kabupaten Simalungun dipimpin oleh seorang Kepala Kantor. Kantor Pertanahan Kabupaten Simalungun memiliki 44 jumlah pegawai. Kondisi bangunan saat ini masih baik dan sangat layak sebagai Kantor Pelayanan, namun dibeberapa tempat masih memerlukan perawatan secara rutin. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2006 tentang Badan Pertanahan Nasional dalam menyelenggarakan tugas Kantor Pertanahan Kabupaten Simalungun mempunyai fungsi : 1. Penyususnan rencana, program, dan penganggaran dalam rangka pelaksanaan tugas pertanahan. 2. Pelayanan, perizinan, dan rekomendasi di bidang pertanahan. 3. Pelaksanaan survei, pengukuran, dan pemetaan dasar, dan pemetaan bidang, pembukuan tanah, pemetaan tematik, dan survei potensi tanah. 4. Pelaksanaan penatagunaan tanah, landreform, konsolidasi tanah dan penataan pertanahan wilayah pesisir, pulau-pulau kecil, perbatasan, dan wilayah tertentu. 5. Pengusulan dan pelaksanaan penetaan hak tanah, pendaftaran hak tanah, pemeliharaan data pertanahan dan administrasi tanah aset pemerintahan. Universitas Sumatera Utara