42
2.3 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual adalah suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-faktor yang penting yang telah diketahui
dalam suatu masalah tertentu. Kerangka konseptual akan menghubungkan secara teoritis antara variabel-variabel penelitian yaitu variabel bebas dengan variabel
terikat. Menurut Indriyantoro dan Supomo 2002, kerangka konseptual merupakan dasar pemikiran peneliti untuk dikomunikasikan dengan orang lain
sehingga hasilnya dapat dimengerti oleh orang lain dan memungkinkan untuk direplikasi atau diekstensi oleh peneliti lain.
tanggung jawab kepada orang lain dan tekanan
waktu memiliki pengaruh positif
terhadap stres kerja yang dialami internal auditor.
Sementara itu, variabel stressors
organisasi maupun stressors sosial
tidak memiliki pengaruh terhadap stres kerja
internal auditor.
Gilboa 2008
“A Meta-Analysis of Work Demand
Stressors and Job Performance :
Examining Main and Moderating Effects”
Variabel dependen : Stressor
Variabel independen : Job Performance
Stressor mempunyai pengaruh yang signifikan
dan berkorelasi negatif terhadap job performance.
Anis 2006
Pengaruh Stressor
dan Konflik Kerja terhadap Kinerja
Karyawan Studi Empiris pada PT.
Pertamina Persero UP IV Cilacap
Variabel dependen : Kinerja Karyawan
Variabel independen :
Stressor dan
Konflik Kerja Menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel
stressor dan konflik kerja secara parsial dan
bersamasama terhadap kinerja karyawan pada PT.
Pertamina Persero UP IV Cilacap.
Universitas Sumatera Utara
43
1. Pengaruh Job Stressor Terhadap Stres Kerja
Job Stressor secara umum adalah faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang dan menyebabkan stres. Faktor-faktor tersebut terdiri atas faktor
organisasional, faktor lingkungan dan faktor individu. Beban kerja, tekanan atau desakan waktu, perubahan teknologi dan ekonomi, kemenduaan peran role
ambiguity dan masalah rumah tangga keluarga merupakan beberapa indikator job stressor dari sekian banyak job stressor, indikator tersebut merupakan
fenomena yang menonjol di Kantor Pertanahan Kabupaten Simalungun. Beban kerja berlebihan akan membuat pegawai merasa tertekan dengan
pekerjaanya, mereka merasa pekerjaan yang dibebankan terlalu berat sehingga kuantitas kerja yang dihasilkan pegawai tidak maksimal. Selain itu waktu kerja
yang terlalu pendek dan kurangnya rasa tanggung jawab pegawai untuk menyelesaikan pekerjaan menyebabkan pegawai tidak dapat menyelesaikan
pekerjaan tepat pada waktunya sehingga pegawai sering melakukan kerja lembur untuk meyelesaikan pekerjaan. Pegawai yang telah melakukan pekerjaan ingin
mendapatkan respon yang baik dari atasan maupun teman sekerja, akan tetapi ketika mereka tidak mendapatkan respon tersebut maka pegawai akan merasa
pekerjaannya tidak dihargai dan akan menurunkan kualitas pekerjaannya. Kemenduaan peran Role Ambiguity termasuk juga salah satu indikator
dari Job Stressor, ketika setiap pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya tetapi dia tidak diberikan informasi yang jelas mengenai prosedur kerja yang harus
dilakukan tentu pegawai tersebut akan mengalami stres karena tidak mampu menempatkan dirinya dalam posisi yang tepat ketika didalam pekerjaan.
Universitas Sumatera Utara