Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan

105 mencapai karir sesuai dengan yang diinginkannya.Menurut Veithzal Rivai 2003:299 mengemukakan bahwa tujuan mendasar dari pengembangan karir adalah untuk membantu karyawan menganalisis kemampuan dan minat dalam penyesuaian antara kebutuhan untuk tumbuh berkembang dengan kebutuhan perusahaan. Perusahaan perlu mengembangkan karir karyawan dengan baik supaya produktivitas dan loyalitas karyawan tetap terjaga dan mampu mendorong karyawan untuk selalu melakukan hal yang terbaik dan membantu organisasi memperoleh tenaga yang cakap dan terampil dalam melaksanakan tugas yang memberikan dampak pada peningkatan kinerja karyawan Kaseger, 2013:97. Hasil penelitian ini didukung dengan penelitian sebelumnya oleh Megita 2014, Burlian 2005, Oduma dan Were 2014. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pengembangan Karir berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan.

4.5.2 Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan

Berdasarkan hasil uji t parsial menunjukkan bahwa variabel Budaya Organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan PT. Taspen Persero Kantor Cabang Utama Medan. Dari distribusi jawaban responden untuk variabel Budaya Organisasi dapat dilihat bahwa 67,9 responden menyatakan setuju bahwa setiap karyawan mempunyai daya saing yang tinggi dalam melakukan pekerjaan, 53,6 responden menyatakan setuju bahwa perusahaan memberikan arahan agar karyawan mampu mencapai sasaran perusahaan, 53,6 menyatakan setuju bahwa pimpinan memberikan dukungan moril kepada karyawan dalam melaksanakan tugas, 57,1 Universitas Sumatera Utara 106 menyatakan setuju bahwa perusahaan melakukan pengawasan terhadap pencapaian hasil kinerja karyawan. Dari distribusi jawaban responden tersebut dapat diperoleh bahwa jawaban yang dominan setuju pada pernyataan kedua 67,9 bahwa setiap karyawan mempunyai daya saing yang tinggi dalam melakukan pekerjaan, perusahaan harus terus mendorong karyawan untuk memiliki daya saing yang tinggi dalam bekerja untuk mencapai hasil yang maksimal yang mana akan meningkatkan kinerja karyawan itu sendiri. Namun untuk beberapa karyawan belum menjalankan budaya yang ada di perusahaan. Hal ini terlihat pada pernyataan kesatu, ketiga, dan keenam bahwa sebagian karyawan belum mampu menciptakan ide-ide baru dalam mendukung kemajuan perusahaan dan karyawan belum mampu bekerja sesuai dengan standar kerja yang diharapkan serta karyawan belum mampu berperilaku sesuai aturan yang berlaku di perusahaan . Menurut Robbins 2008:99, budaya organisasi yang disosialisasikan dengan komunikasi yang baik akan dapat menemukan kekuatan menyeluruh organisasi, kinerja dan daya saing dalam jangka panjang.Menurut Djokosusanto 2003:42 adanya keterkaitan hubungan antara budaya organisasi dengan kinerja karyawan yang dapat dijelaskan dalam model diagnosis budaya organisasi yang menyatakan bahwa semakin baik kualitas faktor – faktor budaya organisasi, maka semakin baik pula kinerja karyawan. Dengan budaya organisasi akan memudahkan karyawan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan perusahaan, dan membantu karyawan untuk mengetahui tindakan apa yang seharusnya dilakukan sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalam perusahaan, dan Universitas Sumatera Utara 107 menjunjung tinggi nilai-nilai tersebut sebagai pedoman karyawan untuk berperilaku yang dapat dijalankan dalam melaksanakan tugas dan pekerjaannya. Hasil penelitian ini didukung dengan penelitian sebelumnya oleh Raysa 2006, Uddin, dkk 2013, Wanjiku Agusioma 2014. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dalam penelitian ini, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan Uji-f diketahui bahwa variabel Pengembangan Karir dan variabel Budaya Organisasi secara serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan PT. Taspen persero Kantor Cabang Utama Medan. Universitas Sumatera Utara