Variabel Penelitian Survey Pendahuluan Metode Pengumpulan Data

40

3.3.3. Daftar Periksa Check list

Daftar periksa check list berbentuk seperangkat pernyataan yang disusun berdasarkan kriteria yang tertera dalam Greenship dengan menyediakan kolom respon yang harus diisi berupa “ya” atau “tidak”. Tujuannya untuk mengumpulkan data di lapangan dengan menggunakan teknik audit.

3.3.4. Peralatan Penelitian

Berikut peralatan instrumen yang digunakan untuk mengetahui data primer dari kondisi eksisting gedung yang ditinjau: Tabel 3.2. Alat Instrumen yang Digunakan dalam Penelitian No. Nama AlatInstrumen Fungsi Hardware 1 Meteran Alat ukur panjang 2 GPS Mengukur jarak dari fasilitas yang satu ke fasilitas lainnya 3 Four in One Mengukur tingkat pencahayaan dan kebisingan di ruangan Software 4 Microsoft Excel Versi 2010 Mengolah data 5 Autocad versi 2007 Menggambarkan kondisi tapak serta denah bangunan

3.4. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini, variabel yang diamati pada pengukuran kinerja- kriteria Green Building Gedung BPA USU mengacu pada Greenship untuk Gedung Terbangun. Oleh karena itu, variabel-variabel tersebut terdiri dari 6 enam matriks kelayakan bangunan, 10 kriteria prasyarat, dan 41 kriteria kredit.

3.5. Survey Pendahuluan

Survey pendahuluan ini dilakukan sebelum melakukan pengukuran dengan cara: Universitas Sumatera Utara 41 a. Orientasi melihat-lihat atau meninjau gedung b. Melakukan pertemuan terbuka dengan pihak gedung untuk menyampaikan informasi bagaimana penelitian pada gedung akan dilakukan sehingga mendapatkan persetujuan dalam bentuk kerjasama

3.6. Metode Pengumpulan Data

Data adalah fakta atau fenomena yang sifatnya mentah atau belum dianalisis, seperti angka, nama, keterangan dan sebagainya. Dalam penelitian ini diperlukan data primer dan data sekunder untuk mendukung keakuratan hasil penelitian ini. Adapun metode atau teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti untuk mendapatkan data-data tersebut, yaitu: a. Data Primer Data primer merupakan data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh peneliti langsung dari objek penelitian dengan cara: - Pengamatan langsung Peneliti melakukan pengukuran langsung pada objek penelitian yaitu Gedung BPA USU untuk mengukur penilaian tingkat green building yang perlu diamati dengan baik dan membutuhkan pengamatan yang teliti dengan media alat bantu. - Wawancara Peneliti memanfaatkan potensi sumber informasi dan pendapat dari sumber daya penghuni gedung yang mengetahui konsep green building secara umum dan sehari-hari mengamati dan menempati gedung ini. Universitas Sumatera Utara 42 Dalam hal ini narasumber yang dimaksud adalah pegawai Gedung BPA USU Bagian Peralatan. b. Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah serta sudah dipublikasikan oleh pihak lain. Data sekunder dalam penelitian ini meliputi: - Data untuk landasan teori penelitian yang diambil dari buku literatur, jurnal dan penelitian terdahulu. - Data untuk variabel penelitian yang diambil dari peraturan yang digunakan selama penelitian dan data arsip yang diperoleh dari pihak Gedung BPA USU. Untuk lebih jelasnya, berikut disajikan tabel berisi variabel yang diukur, sumber data, metode pelaksanaan, peralatan yang akan digunakan, dan peraturan terkait prinsip penilaian Greenship Rating Tools untuk Gedung Terbangun Versi 1.0 Universitas Sumatera Utara 43 Tabel 3.3. Metode Pengukuran Variabel Kelayakan Bangunan No. Kelayakan Bangunan Sumber Data Metode Instrumen Peralatan 1 Luas bangunan minimal 2500 m 2 Data sekunder Melihat denah Gedung BPA USU 1. Denah gedung 2. Autocad 2007 2 Fungsi gedung sesuai dengan peruntukan lahan berdasarkan RTRW Data sekunder Menyesuaikan fungsi gedung dengan melihat RTRW Kota Medan 1. Undang-Undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung pasal 6 ayat 1 2. Peraturan Daerah Kota Medan No. 13 Tahun 2011 tentang RTRW Kota Medan Tahun 2011-2031 3. Kuesioner 3 Memiliki dokumen lingkungan, AMDAL, danatau UKL-UPL Wawancara Wawancara dengan pihak gedung terkait ketersediaan dokumen yang diisyaratkan 1. Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Pasal 34 2. Kuesioner 4 Kesesuaian gedung terhadap standar keselamatan untuk kebakaran Data pengamatan Pengamatan langsung terkait ketersediaan sistem proteksi pasif aktif gedung Undang-Undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung Pasal 17 ayat 1 5 Kesesuaian gedung terhadap standar ketahanan gempa Wawancara Wawancara dengan pihak gedung terkait ketahanan gedung terhadap gempa 1. Undang-Undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung Pasal 18 ayat 1 2. Kuesioner 6 Kesesuaian gedung terhadap standar aksesibilitas difabel Data Pengamatan Pengamatan langsung terkait penerapan aksesibilitas difabel 1. Undang-Undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung Pasal 31 2. Peraturan Menteri No. 30PRTM2006 Universitas Sumatera Utara 44 Tabel 3.4. Metode Pengukuran Variabel Kriteria Prasyarat No Variabel Prasyarat Prasyarat Berdasarkan Greenship Sumber Data, Metode, dan Instrumen Penelitian 1 ASD P1 Kebijakan manajemen tapak  Sumber data: wawancara  Metode: wawancara dengan pihak gedung terkait prasyarat yang diisyaratkan  Instrumen: daftar periksa P2 Kebijakan pengurangan kendaraan bermotor 2 EEC P1 Kebijakan dan strategi manajemen energi P2 Penggunaan energi minimum 3 WAC P1 Kebijakan penggunaan air 4 MRC P1 Refrigeran fundamental P2 Kebijakan pembelanjaan material P3 Kebijakan manajemen limbah 5 IHC P1 Larangan merokok 6 BEM P2 Kebijakan operasional dan perawatan Tabel 3.5. Metode Pengukuran Variabel Kriteria Kredit No Variabel Kriteria Kredit Tolok Ukur Berdasarkan Greenship Sumber Data Metode Instrumen Peralatan Peraturan Terkait Alat 1 ASD 1 Aksesibilitas Masyarakat Terdapat minimal 5 jenis fasilitas umum dalam jarak pencapaian jalan utama sejauh 1500 m dari tapak. 1. Data pengamatan 2. Data sekunder 3. Pengukuran Memetakan fasilitas umum yang ada dalam radius yang diisyarakatkan menggunakan peta kampus dan pengamatan langsung menggunakan GPS Peraturan Menteri PU No. 30 PRT M 2006 Bab 2B GPS Menyediakan fasilitas pejalan kaki yang aman, nyaman dan bebas dari perpotongan akses kendaraan bermotor untuk menghubungkan minimal 3 fasilitas umum diatas dan atau dengan stasiun transportasi masal. Adanya halte atau stasiun transportasi umum dalam jangkauan 300 m dari gerbang lokasi bangunan dengan perhitungan di luar jembatan penyeberangan dan ramp. Universitas Sumatera Utara 45 No Variabel Kriteria Kredit Tolok Ukur Berdasarkan Greenship Sumber Data Metode Instrumen Peralatan Peraturan Terkait Alat Menyediakan shuttle bus bagi pengguna gedung untuk mencapai stasiun transportasi umum atau car pooling yang terintegrasi dengan shuttle bus tersebut. Jumlah bus minimum 2 unit. Menyediakan fasilitas jalur pejalan kaki di dalam area gedung untuk menuju ke halte atau stasiun transportasi umum terdekat, yang aman dan nyaman. 2 ASD 2 Pengurangan Kendaraan Bermotor Adanya pengurangan pemakaian kendaraan pribadi bermotor dengan implementasi dari salah satu opsi: car pooling, feeder bus, voucher kendaraan umum, atau diskriminasi tarif parkir. Wawancara Wawancara dengan pihak gedung petugas security - Kuesioner 3 ASD 3 Sepeda Adanya parkir sepeda yang aman sebanyak 1 unit parkir per 30 pengguna gedung tetap. 1. Data pengamatan 2. Pengukuran 3. Wawancara 1. Wawancara dengan pihak gedung terkait jumlah pengguna gedung 2. Pengamatan dan pengukuran langsung terkait ketersediaan parkir sepeda - 1. Meteran 2. Kuesioner Apabila memenuhi butir 1 di atas dan menyediakan 2 tempat ganti baju khusus dan kamar mandi khusus pengguna sepeda untuk setiap 25 tempat parkir sepeda. 4 ASD 4 Lansekap pada Lahan Adanya area lansekap berupa vegetasi softscape yang bebas dari bangunan taman hardscape yang terletak di atas permukaan tanah seluas minimal 30 luas total lahan. 1. Data pengamatan 2. Data sekunder 3. Pengukuran 4. Wawancara 1. Memetakan dan menghitung luasan area vegetasi dengan melihat siteplan 2. Mengidentifikasi jenis tanaman yang terdapat di area gedung 3. Wawancara pihak gedung terkait asal tanaman yang tersedia di area gedung Peraturan Menteri PU No. 5PRTM2008 mengenai Ruang Terbuka Hijau RTH Pasal 2.3.1 tentang Kriteria Vegetasi untuk Pekarangan 1. Autocad 2007 2. Kuesioner Penambahan nilai 1 poin untuk setiap penambahan 10 luas tapak untuk penggunaan area lansekap. Penggunaan tanaman lokal yang berasal dari nursery lokal dengan jarak maksimal 1000 km dan tanaman produktif. Universitas Sumatera Utara 46 No Variabel Kriteria Kredit Tolok Ukur Berdasarkan Greenship Sumber Data Metode Instrumen Peralatan Peraturan Terkait Alat 5 ASD 5 Efek Pulau Bahang Menggunakan bahan yang nilai albedo rata ‐rata minimal 0,3 sesuai dengan perhitungan pada area atap gedung yang tertutup perkerasan. 1. Data pengamatan 2. Data sekunder 3. Pengukuran 1. Pengamatan terkait jenis material atap dan non atap 2. Menghitung total albedo dari setiap jenis material penutup - Microsoft Excel 2010 Menggunakan green roof sebesar 50 dari luas atap yang tidak digunakan untuk mechanical electrical ME, dihitung dari luas tajuk. Menggunakan bahan yang nilai albedo rata ‐rata minimal 0,3 sesuai dengan perhitungan pada area non atap yang tertutup perkerasan. 6 ASD 6 Manajemen Limpasan Air Hujan Pengurangan beban volume limpasan air hujan dari luas lahan ke jaringan drainase kota sebesar 50 total volume hujan harian yang dihitung berdasarkan perhitungan debit air hujan pada bulan basah. 1. Data sekunder 2. Pengukuran 3. Wawancara 1. Menghitung luasan atap dan lansekap 2. Menghitung volume limpasan air hujan di area gedung 3. Wawancara dengan pihak gedung terkait usaha penanganan limpasan air hujan banjir dan teknologinya SNI 03-2453-2002 tentang Tata Cara Perencanaan Sumur Resapan Air Hujan untuk Lahan Pekarangan 1. Kuesioner 2. Autocad 2007 3. Microsoft Excel 2010 Pengurangan beban volume limpasan air hujan dari luas lahan ke jaringan drainase kota sebesar 75 total volume hujan harian yang dihitung berdasarkan perhitungan debit air hujan pada bulan basah. 7 ASD 7 Manajemen Tapak Memiliki dan menerapkan Standar Prosedur Operasi SPO pengendalian terhadap hama penyakit dan gulma tanaman dengan menggunakan bahan ‐bahan tidak beracun. 1. Data Pengamatan 2. Data Sekunder 3. Wawancara 4. Pengukuran 1. Wawancara dengan pihak gedung terkait SPO 2. Pengamatan langsung terkait ketersediaan habitat satwa di area gedung 3. Menghitung luasan area habitat satwa Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun 1. Kuesioner 2. Autocad 2007 Penyediaan habitat satwa non peliharaan minimal 5 dari keseluruhan area tapak bangunan, berdasarkan area aktifitas hewan home range. 8 ASD 8 Lingkungan Bangunan Melakukan peningkatan kualitas hidup masyarakat sekitar gedung dengan melakukan salah satu dari tindakan berikut: perbaikan 1. Data pengamatan 2. Wawancara Wawancara dan pengamatan langsung terkait upaya peningkatan kualitas hidup - Kuesioner Universitas Sumatera Utara 47 No Variabel Kriteria Kredit Tolok Ukur Berdasarkan Greenship Sumber Data Metode Instrumen Peralatan Peraturan Terkait Alat sanitasi, penyediaan tempat beribadah, WC umum, kaki lima dan pelatihan pengembangan masyarakat. masyarakat sekitar gedung Membuka akses pejalan kaki ke minimal 2 orientasi menuju bangunan tetangga tanpa harus melalui area publik. Mendedikasikan untuk kepentingan umum baik diwajibkan ataupun atas kesadaran sendiri sebagian dari lahan terbukanya untuk antara lain: utilitas umum, pendukung jalur sirkulasi umum atau untuk ruang terbuka hijau privat. Revitalisasi bangunan cagar budaya. 9 EEC 1 Pengoptimalan Efisiensi Energi Bangunan IKE listrik gedung menunjukkan nilai di bawah IKE listrik standar acuan dalam 6 bulan terakhir, maka setiap 3 penurunan akan mendapat 1 poin tambahan sampai maksimal 16 poin. Perkantoran 250 kWhm 2 .tahun 1. Data Sekunder 2. Pengukuran 1. Melihat rekening listrik bulanan gedung 2. Menghitung IKE dengan cara menghitung besarnya konsumsi energi kWh rata- rata bulanan dibagi luas lantai dalam gedung m 2 Pedoman Pelaksanaan Konservasi Energi dan Pengawasannya di Lingkungan Departemen Pendidikan Nasional Microsoft Excel 2010 10 EEC 2 Pengujian, Komisioning Ulang atau Retro- Komisioning Pernah melakukan komisioning ulang atau retrokomisioning dengan sasaran peningkatan kinerja KWTR pada peralatan utama MVAC Mechanical Ventilation and Air Conditioning misalnya: chiller dalam kurun waktu 1 tahun sebelumnya. Wawancara Wawancara dengan pihak gedung terkait pelaksanaan retrokomisioning - Kuesioner Adanya komisioning berkelanjutan secara berkala dalam waktu maksimal 3 tahun. Bila poin di atas terpenuhi maka ada tambahan poin untuk testing, komisioning ulang atau retrokomisioning dengan sasaran peningkatan Universitas Sumatera Utara 48 No Variabel Kriteria Kredit Tolok Ukur Berdasarkan Greenship Sumber Data Metode Instrumen Peralatan Peraturan Terkait Alat kinerja KWTR pada Sistem MVAC AHU, pompa, cooling tower secara keseluruhan. 11 EEC 3 Pendayagunaan Sistem Energi Melakukan penghematan dengan lampu yang memiliki daya untuk pencahayaan lebih hemat 20 dari daya pencahayaan yang tercantum dalam SNI. Wawancara Wawancara dengan pihak gedung terkait pemakaian lampu dan sistem AC 1. SNI 03 6197 ‐2000 tentang Konservasi Energi pada Sistem Pencahayaan 2. SNI 03-6390-2011 tentang Konservasi Energi pada Sistem Tata Udara Bangunan Gedung Kuesioner Menggunakan minimum 50 ballast frekuensi tinggi elektronik pada ruang kerja umum. Melakukan efisiensi peralatan yang memakai sistem AC yang dioperasikan dengan listrik. 12 EEC 4 Pengawasan Energi Penyediaan kWh meter yang meliputi:  Sistem tata udara,  Sistem tata cahaya dan kotak kontak,  Sistem beban lainnya,  Ruang yang tidak dikecualikan atau dikondisikan Wawancara Wawancara dengan pihak gedung bagian ME terkait ketersediaan sistem ME yang diisyaratkan - Kuesioner Adanya pencatatan rutin bulanan hasil pantau dan koleksi data pada kWh meter. Pencatatan dilakukan selama minimum 6 bulan terakhir. Mengapresiasi penggunaan energi dalam bentuk Display Energy yang ditempatkan di area publik dengan menampilkan informasi dalam bentuk grafik bar mengenai perbandingan penggunaan energi total dalam kurun waktu 12 bulan pada tahun sebelumnya dengan penggunaan energi total pada tahun berlangsung secara year to date. Menerapkan dukungan teknologi untuk memonitoring dan mengontrol peralatan gedung melalui teknologi EMS Energy Management System. Universitas Sumatera Utara 49 No Variabel Kriteria Kredit Tolok Ukur Berdasarkan Greenship Sumber Data Metode Instrumen Peralatan Peraturan Terkait Alat 13 EEC 5 Pelaksanaan dan Pemeliharaan Panduan pengoperasian dan pemeliharaan seluruh sistem AC chiller, Air Handling Unit, cooling tower. Wawancara Wawancara dengan pihak gedung bagian ME terkait sistem energi dalam gedung - Kuesioner Jika butir 1 sudah terpenuhi, maka ditambah dengan adanya Panduan pengoperasian dan pemeliharaan secara berkala seluruh sistem peralatan lainnya sistem transportasi dalam gedung, sistem distribusi air bersih dan kotor pompa dan pembangkit listrik cadangan . Adanya laporan bulanan selama minimum 6 bulan terakhir untuk kegiatan pengoperasian dan pemeliharaan sistem gedung secara tertib sesuai dengan format yang tercantum dalam panduan pengoperasian dan pemeliharaan. 14 EEC 6 Energi Terbarukan Jika 0.25 dari maximum power demand dihasilkan oleh energi terbarukan atau 2 kWp energi terbarukan yang terpasang. Wawancara Wawancara dengan pihak gedung bagian ME terkait sumber listrik - Kuesioner 15 EEC 7 Penurunan Emisi Energi 0.25 penurunan CO 2 Emission Reduction Measures dari original emission. 1. Data sekunder 2. Pengukuran 1. Melihat rekening listrik bulanan gedung 2. Menghitung jumlah emisi CO 2 dari gedung - Microsft Excel 2010 16 WAC 1 Sub-meter Air Adanya sub ‐meter konsumsi air pada sistem area publik, area komersil dan utilitas bangunan. 1. Wawancara 2. Data pengamatan 1. Wawancara dengan pihak gedung 2. Pengamatan langsung dengan mengecek ketersediaan alat ukur meteran penggunaan konsumsi air - Kuesioner 17 WAC 2 Pengawasan Air Adanya SPO dan pelaksanaannya mengenai pemeliharaan dan pemeriksaan sistem plambing secara berkala untuk mencegah terjadinya Wawancara Wawancara dengan pihak gedung bagian maintenance terkait neraca air gedung - Kuesioner Universitas Sumatera Utara 50 No Variabel Kriteria Kredit Tolok Ukur Berdasarkan Greenship Sumber Data Metode Instrumen Peralatan Peraturan Terkait Alat kebocoran dan pemborosan air dengan menunjukan neraca air dalam 6 bulan terakhir untuk sertifikasi perdana. 18 WAC 3 Pengurangan Penggunaan Air Untuk gedung dengan konsumsi air 20 diatas SNI, setiap penurunan 10 mendapat 1 poin. 1. Wawancara 2. Data sekunder 3. Pengukuran 1. Wawancara terkait usaha dan teknologi penghematan air 2. Melihat dokumen terkait penggunaan air 3. Menghitung kebutuhan penggunaan air dalam gedung SNI 03 ‐7065‐2005 tentang Tata Cara Pelaksanaan Sistem Plambing Microsoft Excel 2010 19 WAC 4 Kualitas Air Menunjukkan bukti laboratorium 6 bulan terakhir dari air sumber primer yang sesuai dengan kriteria air bersih minimal satu kali dalam 6 bulan untuk sertifikasi perdana. 1. Wawancara 2. Data sekunder Wawancara pihak gedung tentang ketersediaan dokumen bukti laboratorium terkait kriteria air bersih Permenkes 416MENKESPERI X1990 tentang Persyaratan Kualitas Air Bersih Kuesioner 20 WAC 5 Daur Ulang Air Menggunakan air daur ulang dengan kapasitas yang cukup untuk kebutuhan make up water cooling tower. Tolok Ukur ini hanya berlaku bagi gedung yang menggunakan cooling tower pada sistem pendinginnya. 1. Wawancara 2. Data sekunder 3. Pengukuran 1. Wawancara dengan pihak gedung terkait: - sistem AC - sistem irigasi - sumber air dan penggunaannya 2. Menghitung kebutuhan make up water cooling tower 3. Menghitung penggunaan air untuk flushing WC gedung 4. Mengukur debit keluaran air dari sistem air daur ulang dan membandingkannya dengan standar acuan 1. Standar WHO untuk medium contact 100 Fecal Coliform 100 ml 2. Permenkes No.416 tahun 1990 tentang Syarat ‐syarat dan Pengawasan Kualitas Air Microsoft Excel 2010 100 kebutuhan irigasi tidak bersumber dari sumber air primer gedung PDAM dan air tanah. Menggunakan air daur ulang dengan kapasitas yang cukup untuk kebutuhan flushing WC, sesuai dengan standar WHO untuk medium contact 100 Fecal Coliform 100 ml. Mempunyai sistem air daur ulang yang keluarannya setara dengan standar air bersih sesuai Permenkes No.416 tahun 1990 tentang Syarat ‐syarat dan Pengawasan Kualitas Air untuk Universitas Sumatera Utara 51 No Variabel Kriteria Kredit Tolok Ukur Berdasarkan Greenship Sumber Data Metode Instrumen Peralatan Peraturan Terkait Alat memenuhi kebutuhan air bersih. 21 WAC 6 Air Minum Menggunakan sistem filtrasi yang menghasilkan air minum yang sesuai dengan Permenkes No. 492 tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum minimal di setiap dapur atau pantry. 1. Wawancara 2. Data sekunder Wawancara dengan pihak gedung terkait sumber air minum Permenkes No. 492 tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum Kuesioner 22 WAC 7 Pengurangan Penggunaan Sumur Dalam Konsumsi air yang menggunakan deep well maksimum 20 dari konsumsi air secara keseluruhan. 1. Wawancara 2. Data sekunder 3. Pengukuran 1. Wawancara pihak gedung terkait sumber air 2. Menghitung kebutuhan penggunaan air dalam gedung yang menggunakan deep well - Microsoft Excel 2010 Konsumsi air yang menggunakan deep well maksimum 10 dari konsumsi air secara keseluruhan. 23 WAC 8 Efisiensi Air Keran 50 dari total unit keran air pada area publik menggunakan fitur auto stop. 1. Data pengamatan 2. Pengukuran 1. Mengecek ketersediaan fitur auto stop pada keran air 2. Mengukur membandingkan penggunaan fitur auto stop dengan fitur non auto stop - 1. Kuesioner 2. Microsft Excel 2010 80 dari total unit keran air pada area publik menggunakan fitur auto stop. 24 MRC 1 Penggunaan Non ODS Menggunakan seluruh sistem pendingin ruangan dengan bahan refrigerant yang memiliki ODP = 0 non CFC dan non HCFC. Data pengamatan Pengamatan langsung dan mengidentifikasi material yang digunakan pada sistem pendingin - - 25 MRC 2 Pembelanjaan Material Daftar Material yang Ramah Lingkungan a. 80 Produksi regional berdasarkan total pembelanjaan material keseluruhan b. 30 Bersertifikat SNI ISO ecolabel berdasarkan total pembelanjaan material keseluruhan c. 5 Material yang dapat didaur ulang recycle berdasarkan total pembelanjaan material keseluruhan 1. Wawancara 2. Pengukuran Melihat dokumen dan wawancara dengan pihak gedung terkait pembelanjaan material yang digunakan pada gedung - 1. Kuesioner 2. Microsft Excel 2010 Universitas Sumatera Utara 52 No Variabel Kriteria Kredit Tolok Ukur Berdasarkan Greenship Sumber Data Metode Instrumen Peralatan Peraturan Terkait Alat d. 10 Material Bekas reuse berdasarkan total pembelanjaan material keseluruhan e. 2 Material Terbarukan renewable berdasarkan total pembelanjaan material keseluruhan f. 30 Material modular atau Pre fabrikasi berdasarkan total pembelanjaan material keseluruhan Adanya dokumen yang menjelaskan pembelanjaan material sesuai dengan kebijakan dalam prasyarat 2 26 MRC 3 Manajemen Limbah Adanya Standar Prosedur Operasi, Pelatihan dan Laporan untuk mengumpulkan dan memilah sampah berdasarkan jenis organik dan anorganik dalam 6 bulan terakhir untuk sertifikasi perdana. 1. Data sekunder 2. Wawancara 1. Wawancara dengan pihak gedung terkait pengolahan sampah di sekitar gedung 2. Melihat laporan manajemen pengolahan limbah - Kuesioner Jika telah melakukan pemilahan organik dan anorganik, melakukan pengolahan sampah organik secara mandiri atau bekerja sama dengan badan resmi pengolahan limbah organik. Jika telah melakukan pemilahan organik dan anorganik, melakukan pengolahan sampah anorganik secara mandiri atau bekerja sama dengan badan resmi pengolahan limbah anorganik yang memiliki prinsip 3R Reduce, Reuse, Recycle. Adanya upaya pengurangan sampah kemasan yang terbuat dari styrofoam dan non ‐ food grade plastic. Adanya upaya penanganan sampah dari kegiatan renovasi ke pihak ketiga minimal 10 dari total anggaran renovasi dalam 6 bulan terakhir untuk Universitas Sumatera Utara 53 No Variabel Kriteria Kredit Tolok Ukur Berdasarkan Greenship Sumber Data Metode Instrumen Peralatan Peraturan Terkait Alat sertifikasi perdana. 27 MRC 4 Manajemen Limbah Beresiko Adanya Standar Prosedur Operasi, Pelatihan dan Laporan manajemen pengelolaan limbah B3 antara lain: lampu, batere, tinta printer dan kemasan bekas bahan pembersih dalam 6 bulan terakhir untuk sertifikasi perdana. Wawancara Wawancara dengan pihak gedung terkait manajemen pengelolaan limbah B3 - Kuesioner 28 MRC 5 Manajemen Barang Bekas Adanya Standar Prosedur Operasi dan laporan penyaluran barang bekas yang masih dapat dimanfaatkan kembali berupa furniture, elektronik, dan suku cadang melalui donasi atau pasar barang bekas dalam 6 bulan terakhir untuk sertifikasi perdana. Wawancara Wawancara dengan bagian pihak gedung terkait penyaluran barang bekas - Kuesioner 29 IHC 1 Introduksi Udara Di Luar Ruang Kualitas udara ruangan yang menunjukan adanya introduksi udara luar minimal sesuai dengan SNI 03 ‐6572‐2001 tentang Tata Cara Ventilasi dan Sistem Pengkondisian Udara pada Bangunan Gedung. 1. Data Pengamatan 2. Data sekunder Melihat denah bangunan dan mengukur densitas dalam ruang. 1. ASHRAE 62.1- 2007 2. SNI 03 ‐6572‐2001 tentang Tata Cara Ventilasi dan Sistem Pengkondisian Udara pada Bangunan Gedung Kuesioner 30 IHC 2 Pengendalian Asap Rokok Dilarang merokok di seluruh area gedung dan tidak menyediakan bangunanarea khusus di dalam gedung untuk merokok. Apabila menyediakan area khusus merokok di luar gedung harus berjarak minimal 5 m dari pintu masuk, tempat masuknya udara segar dan bukaan jendela dengan tindak lanjut prosedur pemantauan, dokumentasi dan sistem tanggap terhadap larangan merokok. 1. Data pengamatan 2. Wawancara Wawancara dengan pihak gedung dan pengamatan langsung di seluruh area gedung - Kuesioner Universitas Sumatera Utara 54 No Variabel Kriteria Kredit Tolok Ukur Berdasarkan Greenship Sumber Data Metode Instrumen Peralatan Peraturan Terkait Alat 31 IHC 3 Pemantaun CO 2 CO Untuk ruangan ‐ruangan dengan kepadatan tinggi seperti ballroomruang serba guna, ruang rapat umum, ruang kerja umum, pasar swalayansupermarket dilengkapi dengan instalasi sensor gas karbon dioksida CO 2 yang memiliki mekanisme untuk mengatur jumlah ventilasi udara luar sehingga konsentrasi CO 2 di dalam ruangan tidak lebih dari 1.000 ppm. Sensor diletakkan 1,5 m di atas lantai dekat return air grille. Wawancara Wawancara dengan pihak gedung terkait ketersediaan sensor gas CO dan CO 2 - Kuesioner Untuk ruang parkir tertutup di dalam gedung dilengkapi dengan instalasi sensor gas karbon monoksida CO yang memiliki mekanisme untuk mengatur jumlah ventilasi udara luar sehingga konsentrasi CO di dalam ruangan tidak lebih dari 23 ppm. Sensor diletakkan 50 cm di atas lantai dekat exhaust grille. 32 IHC 4 Polusi Fisik dan Kimiawi Pengukuran kualitas udara dalam ruang dilakukan secara random dengan titik sampel pada lobi utama, ruang kerja atau ruangan yang disewa tenant. Pengukuran dilakukan minimal 1 titik sampel per 1000 m 2 atau jumlah maksimal penilaian sampel adalah 25 titik untuk satu gedung. Wawancara Wawancara terkait ketersediaan hasil laboratorium kualitas udara 1. Kepmenkes RI nomor 1405MenkesSK XI2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri 2. Kepmenkes No. 1405MenkesSK XI2002 Lampiran I, Bab 3, A.2. Debu total Kuesioner Universitas Sumatera Utara 55 No Variabel Kriteria Kredit Tolok Ukur Berdasarkan Greenship Sumber Data Metode Instrumen Peralatan Peraturan Terkait Alat 3. SNI 19 ‐0232‐2005 tentang Nilai Ambang Batas NAB Zat Kimia di Udara Tempat Kerja 33 IHC 5 Polusi Biologis Pembersihan filter, coil pendingin dan alat bantu VAC Ventilation and Air Conditioning sesuai dengan jadwal perawatan berkala untuk mencegah terbentuknya lumut dan jamur sebagai tempat berkembangnya mikroorganisme. Jadwal perawatan sesuai dengan standar panduan pabrik. Wawancara 1. Wawancara dengan pihak gedung terkait: - sistem ventilasi dan pendingin ruangan - laporan kualitas udara bebas bakteri dan kuman 2. Wawancara terkait ketersediaan bukti laboratorium pengukuran jumlah bakteri dalam ruang Kepmenkes RI No.1405MenkesSK XI2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri Kuesioner Melakukan pengukuran jumlah bakteri dengan jumlah 3 maksimal kuman 700 koloni m3 udara dan bebas kuman patogen pada ruangan yang ditentukan GBC INDONESIA berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No.1405MenkesSKXI2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri. 34 IHC 6 Kenyamanan Visual Hasil pengukuran menunjukkan tingkat pencahayaan iluminasi di setiap ruang kerja sesuai dengan SNI 03 ‐6197‐2000 tentang Konservasi Energi pada Sistem Pencahayaan. 1. Data pengamatan 2. Data sekunder 3. Pengukuran Mengukur intensitas cahaya di beberapa sampel ruangan dengan alat bantu. 1. SNI 03 ‐6197‐2000 tentang Konservasi Energi pada Sistem Pencahayaan 2. SNI 16-7062-2004 tentang Pengukuran Intensitas Penera- ngan di Tempat Kerja Lux meter 4in1 35 IHC 7 Tingkat Hasil pengukuran menunjukkan tingkat bunyi di ruang kerja sesuai dengan SNI 03 ‐6386‐2000 1. Data pengamatan 2. Data sekunder Mengukur kebisingan di beberapa sampel ruangan. SNI 03 ‐6386‐2000 tentang Spesifikasi Sound level Universitas Sumatera Utara 56 No Variabel Kriteria Kredit Tolok Ukur Berdasarkan Greenship Sumber Data Metode Instrumen Peralatan Peraturan Terkait Alat Kebisingan tentang Spesifikasi Tingkat Bunyi dan Waktu Dengung dalam Bangunan Gedung dan Perumahan Kriteria Desain yang direkomendasikan. 3. Pengukuran Tingkat Bunyi dan Waktu Dengung dalam Bangunan GedungPerumahan meter 4in1 36 IHC 8 Survey Pengguna Gedung Mengadakan survei kenyamanan pengguna gedung antara lain meliputi suhu udara, tingkat pencahayaan ruang, kenyamanan suara, kebersihan gedung dan keberadaan hama pengganggu pest control. Responden minimal sebanyak 30 dari total pengguna gedung tetap. Wawancara Wawancara pihak gedung terkait pengadaan survey kenyamanan pengguna gedung. - Kuesioner Universitas Sumatera Utara 57 Studi literatur Penilaian Kriteria Green Building Pada Bangunan Gedung Studi Kasus: Gedung BPA USU Pengumpulan Data Pemilihan Strategi Penelitian Penyusunan Instrumen Penelitian Survey Pendahuluan Pengolahan dan Analisis Data - Peralatan pengukuran Meteran, Four in One, GPS - Software Microsoft Excel 2010, Autocad 2007 Data Primer - Pengamatan dan pengukuran di lapangan berdasarkan metode terlampir - Wawancara personel Data Sekunder - Dokumen pendukung Hasil Penelitian Kesimpulan dan Saran

3.7. Analisis Kesesuaian Gedung BPA USU Berdasarkan Greenship