27
Tabel 2.14.
Faktor Emisi Grid untuk Tiap Wilayah
Sistem Interkoneksi Faktor Emisi
kg CO
2
-ekWh
Jawa-Madura-Bali JAMALI 0,823
Sumatera 0,687
Khatulistiwa Sistem Kalbar 0,732
Barito Sistem Kalsel dan Kalteng 0,900
Mahakam Sistem Kaltim 1,069
Minahasa-Kotamobagu 0,600
Sulawesi Selatan – Sulawesi Barat
0,746 Batam
0,836 Maluku, Nusa Tenggara dan Papua
0,800 Pembangkit Listrik Tenaga Diesel PLTD
0,800 Sumber: Ditjen Ketenalistrikan, 2013 dalam USAID Indonesia, 2014
2.4.3.6. Sumber dan Siklus Material
Isu utama dari sumber dan siklus material adalah untuk menjaga keberlanjutan sumber daya alam dengan menerapkan tatanan dan pengelolaan
yang baik. Untuk menjaga keberlanjutan dapat dilakukan dengan memperpanjang daur hidup material dimulai dari tahap eksploitasi, pengelolaan dan produksi.
Ervianto, 2012 Dalam kategori sumber dan siklus material, penggunaan refrigeran
dimasukkan ke dalam prasyarat utama. Tujuannya untuk mencegah pemakaian bahan perusak ozon yang memiliki nilai Ozone Depleting Potential ODP 1.
Menurut Peraturan Menteri Perindustrian No.33MINDPER42007 tentang Larangan Memproduksi Barang yang Menggunakan Bahan Perusak
lapisan Ozon, yang dimaksud dengan Bahan Perusak Ozon BPO adalah senyawa kimia yang berpotensi dapat bereaksi dengan molekul ozon di lapisan stratosfer.
BPO dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis, yaitu chlorofluorocarbon CFC, hydro-chlorofluorocarbons HFCs, halon, hydro-bromofluorocarbons
HBFCs, methyl chloroform, carbon tetrachloride dan methyl bromide. Berikut adalah jenis-jenis refrigeran dan nilai ODP nya:
Universitas Sumatera Utara
28
Tabel 2.15.
Jenis Refrigeran dan Nilai ODP
No Refrigeran
Group Atmospheric
Life ODP
1 R11
CFC 130
1 2
R12 CFC
130 1
3 R22
HCFC 15
0,05 4
R134a HFC
16 5
R404a HFC
16 6
R410a HFC
16 7
R507 HFC
130 1
8 R290
HC 1
9 R600a
HC 1
Sumber: Dreepaul dalam Rahayu 2013
2.4.3.7. Kenyamanan Visual
Tujuannya untuk mencegah gangguan visual akibat pencahayaan yang tidak sesuai dengan akomodasi mata. Tolok ukurnya adalah dengan memenuhi
tingkat pencahayaan iluminasi ruangan sesuai SNI 03-6197-2000 tentang Konservasi Energi pada Sistem Pencahayaan.
Tabel 2.16. Tingkat
Pencahayaan Rata-Rata
yang Direkomendasikan
No
Fungsi Ruangan Tingkat Pencahayaan
Lux
Perkantoran 1
Ruang direktur 350
2 Ruang kerja
350 3
Ruang computer 350
4 Ruang rapat
300 5
Ruang gambar 750
6 Ruang arsip
150 7
Ruang arsip aktif 300
Sumber: SNI 03-6197-2000
2.4.3.8. Tingkat Kebisingan