Intensitas Konsumsi Energi IKE

24

2.4.3.2. Manajemen Limpasan Air Hujan

Sumur resapan air hujan adalah prasarana untuk menampung dan meresapkan air hujan ke dalam tanah. Berdasarkan SNI 03-2453-2002 tentang Tata Cara Perencanaan Sumur Resapan Air Hujan untuk Lahan Pekarangan, maka persamaan yang dipakai untuk menghitung volume air limpasan hujan, yaitu: V ab = 0,855 C tadah x A tadah x R1000 Keterangan: V ab = Volume andil banjir yang akan ditampung sumur resapan m 3 C tadah = Koefisien limpasan dari bidang tadah tanpa satuan A tadah = Luas bidang tanah m 2 R = Tinggi hujan harian rata-rata Lm 2 .hari Berikut adalah nilai koefisien aliran C dari masing-masing tata guna lahan: Tabel 2.12. Nilai Koefisien Limpasan No Tata Guna Lahan Nilai Albedo 1 Aspal, beton 0,70 - 0,95 2 Batu bata, paving 0,50 - 0,70 3 Atap 0,75 - 0,95 4 Tanah berpasir 0,05 - 0,10 5 Padang rumput 0,21 Sumber: McGuen 1989; Hassing 1995 dalam Rahayu 2013

2.4.3.3. Intensitas Konsumsi Energi IKE

Menurut SNI 03-6196-2000 tentang Prosedur Audit Energi Pada Pembangunan Gedung, Intensitas Konsumsi Energi IKE listrik adalah pembagian antara konsumsi energi listrik pada kurun waktu tertentu dengan Universitas Sumatera Utara 25 satuan luas bangunan gedung. Menurut Pedoman Pelaksanaan Konservasi Energi dan Pengawasannya di lingkungan Departemen Pendidikan Nasional, nilai IKE dari suatu bangunan gedung digolongkan dalam dua kriteria, yaitu untuk bangunan ber-AC dan bangunan tidak ber-AC. Berikut adalah kriteria IKE untuk gedung ber-AC: Tabel 2.13. Kriteria IKE Bangunan Gedung ber-AC Kriteria Keterangan Sangat Efisien 4,17-7,92 Kwh.m 2 bulan a. Desain gedung sesuai standar tata cara perencanaan teknis konservasi energi b. Pengoperasian peralatan energi dilakukan dengan prinsip-prinsip manajemen energi Efisien 7,93-12,08 Kwh.m 2 bulan a. Pemeliharaan gedung dan peralatan energi dilakukan sesuai prosedur b. Efisiensi penggunaan energi masih mungkin ditingkatkan melalui penerapan sistem manajemen energi terpadu Cukup Efisien 12,08-14,58 Kwh.m 2 bulan a. Penggunaan energi cukup efisien melalui pemeliharaan bangunan dan peralatan energi masih memungkinkan b. Pengoperasian dan pemeliharaan gedung belum mempertimbangkan prinsip konservasi energi Agak Boros 14,58-19,17 Kwh.m 2 bulan a. Audit energi perlu dipertimbangkan untuk menentukan perbaikan efisiensi yang mungkin dilakukan b. Desain bangunan maupun pemeliharaan dan pengoperasian gedung belum mempertimbangkan Boros 14,58-19,17 Kwh.m 2 bulan a. Audit energi perlu dipertimbangkan untuk menentukan langkah- langkah perbaiakn sehingga pemborosan energi dapat dihindari b. Instalasi peralatan dan desain pengoperasian dan pemeliharaan tidak mengacu pada penghematan energi Sangat Boros 14,58-19,17 Kwh.m 2 bulan a. Agar ditinjau ulang atas semua instalasiperalatan energi serta penerapan manajemen energi dalam pengelolaan bangunan b. Audit energi adalah langkah awal yang perlu dilakukan Sumber: Pedoman Pelaksanaan Konservasi Energi, 2002

2.4.3.4. Energi Baru Terbarukan