72
4.4.1.7. Manajemen Tapak
Terdapat 2 dua tolok ukur dengan masing-masing bernilai 1 satu poin pada kriteria manajemen tapak, diantaranya: memiliki dan menerapkan Standar
Pengendalian Operasional SPO terhadap hama penyakit dan gulma tanaman dengan menggunakan bahan-bahan tidak beracun dan penyediaan lahan khusus
untuk penyediaan habitat satwa non peliharaan wajib tersedia minimal 5 dari keseluruhan area tapak bangunan.
Untuk Gedung BPA USU, kondisi eksisting saat ini, gedung tidak memiliki dan menerapkan SPO terhadap hama penyakit dan gulma tanaman,
namun untuk area habitat satwa yang ada seluas 6.162,21 m
2
dari luasan total 31.277,74 m
2
atau sebesar 19,70 sehingga untuk kriteria ini hanya memperoleh 1 satu poin.
4.4.1.8. Lingkungan Bangunan
Terdapat 4 empat tolok ukur dengan poin maksimal 2 dua poin apabila 2 dua dari 4 empat tolok ukur tersebut terpenuhi. Pertama, melakukan
peningkatan kualitas hidup masyarakat sekitar gedung dengan melakukan salah satu dari tindakan berikut: perbaikan sanitasi, penyediaan tempat beribadah, WC
umum, kaki lima dan pelatihan pengembangan masyarakat. Kondisi eksisting saat ini, tersedia WC umum di area Taman Hewan USU yang merupakan bagian dari
lahan Gedung BPA USU. Kedua, membuka akses pejalan kaki ke minimal 2 dua orientasi menuju
bangunan tetangga tanpa harus melalui area publik. Tolok ukur ini terpenuhi,
Universitas Sumatera Utara
73 dimana tersedia akses pejalan kaki menuju Auditorium USU dan Bank BNI. Oleh
karena itu, untuk kriteria lingkungan bangunan memperoleh 2 dua poin.
Setelah dianalisis dari hasil perhitungan dalam kategori Tepat Guna Lahan ASD, beberapa kriteria memenuhi tolok ukur yang telah ditetapkan,
sehingga poin yang diperoleh yaitu sebesar 11 poin dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 4.9.
Ringkasan Kategori Tepat Guna Lahan ASD
No. Kriteria
Memenuhi Poin
Ya Tidak
ASD 1
Terdapat minimal 5 jenis fasilitas umum dalam jarak pencapaian jalan utama sejauh 1500 m dari tapak.
-
1 Menyediakan fasilitas pejalan kaki yang aman, nyaman dan
bebas dari perpotongan akses kendaraan bermotor untuk menghubungkan minimal 3 fasilitas umum diatas dan atau
dengan stasiun transportasi masal. -
Adanya halte atau stasiun transportasi umum dalam
jangkauan 300 m dari gerbang lokasi bangunan dengan perhitungan di luar jembatan penyeberangan dan ramp.
-
1 ASD
2 Adanya
pengurangan pemakaian
kendaraan pribadi
bermotor dengan implementasi dari salah satu opsi: car pooling, feeder bus, voucher kendaraan umum, atau
diskriminasi tarif parkir. -
ASD
3 Adanya parkir sepeda yang aman sebanyak 1 unit parkir per
30 pengguna gedung tetap.
- 1
Apabila memenuhi butir 1 di atas dan menyediakan 2 tempat ganti baju khusus dan kamar mandi khusus pengguna sepeda
untuk setiap 25 tempat parkir sepeda. -
ASD
4 Adanya area lansekap berupa vegetasi softscape yang
bebas dari bangunan taman hardscape yang terletak di atas permukaan tanah seluas minimal 30 luas total lahan.
-
1 Penambahan nilai 1 poin untuk setiap penambahan 10 luas
tapak untuk penggunaan area lansekap.
- 1
Penggunaan tanaman lokal yang berasal dari nursery lokal dengan jarak maksimal 1000 km dan tanaman produktif.
-
1 ASD
5 Menggunakan bahan yang nilai albedo rata
‐rata minimal 0,3 sesuai dengan perhitungan pada area atap gedung yang
tertutup perkerasan.
- 1
Menggunakan bahan yang nilai albedo rata ‐rata minimal 0,3
sesuai dengan perhitungan pada area non atap yang tertutup perkerasan.
-
1 ASD
Pengurangan beban volume limpasan air hujan dari luas -
Universitas Sumatera Utara
74
No. Kriteria
Memenuhi Poin
6 lahan ke jaringan drainase kota sebesar 50 total volume
hujan harian yang dihitung berdasarkan perhitungan debit air hujan pada bulan basah.
ASD 7
Memiliki dan menerapkan SPO pengendalian terhadap hama penyakit dan gulma tanaman dengan menggunakan bahan
‐ bahan tidak beracun.
-
Penyediaan habitat satwa non peliharaan minimal 5 dari keseluruhan area tapak bangunan, berdasarkan area aktifitas
hewan home range.
- 1
ASD 8
Melakukan peningkatan kualitas hidup masyarakat sekitar gedung dengan melakukan salah satu dari tindakan berikut:
perbaikan sanitasi, penyediaan tempat beribadah, WC umum, kaki lima dan pelatihan pengembangan masyarakat.
-
1 Membuka akses pejalan kaki ke minimal 2 orientasi menuju
bangunan tetangga tanpa harus melalui area publik.
- 1
4.4.2. Kategori Efisiensi dan Konservasi Energi