Mastery Learning Strategy a. Pengertian Mastery Learning Strategy

b. Fase penyajian atau presentasi, guru menjelaskan konsep-konsep baru dan keterampilan melalui demonstrasi dan bantuan dengan berbagai usaha visual. c. Fase penstrukturan latihan prakteknya, guru memperlihatkan para murid contoh mempraktekkan sesuatu anatara lain dengan bantuan visual, seperti penggunaan transparan OHP. Latihan seperti ini bersifat komunal kelompok. d. Fase praktek terbimbing, murid-murid diberi kesempatan mempraktekkan dengan caranya sendiri, sementara guru tetap berada disekitar mereka. Guru mempunyai kesempatan menilai penampilan setiap siswa. Guru berfungsi meminotor keseluruhan dengan menggunakan teknik memuji, memanjurkan dan meninggalkan. e. Fase praktek bebas, Fungsi terakhir ini baru dapat diberikan pada murid apabila murid telah menyampaikan 85-95 penguasaan akrasi kemampuan dalam fase ini adalah praktek yang dilakukan murid dalam fase ini adalah praktek yang dilakukan mereka menuntut cara mereka sendiri tanpa bantuan guru dan dengan memperlambat umpan balik. Menurut Wena, Made 2011:184-185 strategi pembelajaran Mastery Learning terdiri atas lima tahap, yaitu: a. Orientasi Pada tahap orientasi ini dilakukan penetapan suatu kerangka isi pembelajaran. Selama tahap ini, guru menjelaskan tujuan pembelajaran tugas- tugas yang akan dikerjakan dan mengembangkan tanggung jawab siswa. Langkah-langkah yang penting harus dilakukan dalam tahap ini, yaitu 1 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan syarat-syarat kelulusan, 2 menjelaskan materi pembelajaran serta kaitannya dengan pembelajaran terdahulu serta pengalaman sehari-hari siswa dan 3 guru mendiskusikan langkah-langkah pembelajaran seperti berbagai komponen-komponen isi pembelajaran dan tanggung jawab siswa yang diharapkan selama proses pembelajaran. b. Penyajian Dalam tahap ini guru menjelaskan konsep-konsep atau keterampilan baru disertai dengan contoh-contoh. Jika yang diajarkan berupa konsep baru adalah penting mengajak siswa untuk mendiskusikan karakteristik konsep, aturan atau definisi serta contoh konsep. Jjika yang diajarkan berupa keterampilan baru adalah penting untuk mengajarkan siswa untuk mengidentifikasi langkah- langkah kerja keterampilan dan berikan contoh untuk tiap langkah keterampilan yang diajarkan. c. Latihan Terstruktur Dalam tahap ini, guru memberi siswa contoh praktek penyelesaian masalah langkah-langkah penting secara bertahap dalam penyelesaian suatu masalah atau tugas. Langkah penting dalam mengajarkan latihan penyelesaian soal adalah dengan menggunakan berbagai macam media sehingga semua siswa bisa memahami setiap langkah kerja dengan baik dalam tahap ini siswa perlu diberi beberapa pertanyaan kemudian guru memberi balikan atas jawaban siswa. d. Latihan Terbimbing Pada tahap ini guru memberi kesempatan pada siswa untuk latihan menyelesaikan suatu permasalahan tetapi masih dibawah bimbingan. Dalam tahap ini guru memberikan beberapa tugas permasalahan yang harus dikerjakan siswa namun tetap diberi bimbingan dalam menyelesaikannya titik melalui kegiatan latihan terbimbing ini memungkinkan guru untuk menilai kemampuan siswa dalam menyelesaikan sejumlah tugas dan melihat kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa. Peran guru dalam tahap ini adalah memantau kegiatan siswa dan memberikan umpan balik yang bersifat korektif jika diperlukan. e. Latihan Mandiri Tahap latihan mandiri merupakan inti dari strategi ini. Tujuan latihan mandiri adalah menguatkan atau memperkokoh bahan ajar yang baru dipelajari memastikan peningkatan daya ingat meningkatkan siswa dalam menyelesaikan permasalahan. Kegiatan praktek dalam tahap ini tanpa bimbingan dan umpan balik dari guru. Kegiatan ini dapat dikerjakan di kelas atau berupa pekerjaan rumah. Peran guru dalam tahap ini adalah menilai hasil kerja siswa setelah selesai mengerjakan tugas secara tuntas. Jika perlu atau masih ada kesalahan guru perlu memberi umpan balik. Perlu diberikan beberapa tugas untuk dikerjakan oleh siswa sehingga dapat mempertahankan daya ingat siswa. Secara operasional, kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran dapat dijabarkan sebagai berikut: Tabel 2.1 Tahap Pembelajaran Dengan Strategi Mastery Learning No Tahap Siklus Belajar Kegiatan Guru Kegiatan Siswa 1 Orientasi  Menetapkan isi pembela jaran.  Meninjau ulang pembe lajaran sebelumnya.  Menetapkan tujuan pem belajaran.  Menetapkan langkah-la ngkah pembelajaran.  Bertanya tentang isi pembe lajaran.  Mengingat kembali pembe lajaran sebelumnya.  Memahami tujuan pembela jaran yang harus dicapai pembelajaran.  Bertanyamendiskusikan langkah-langkah pembelajaran. 2 Penyajian  Menjelaskanmemeragak an konsepketerampilan baru.  Memperhatikan, bertanya.  Menggunakan media vi sualaudiovisual untuk menjelaskan.  Mendiskusikan, bertanya. 3 Latihan terstruktur  Guru memberikan contoh langkah-langkah penting dalam menyelesaikan tu gassoal.  Guru memberikan perta nyaan pada siswa.  Guru memberikan umpan balik yang bersifat korek tif atas kesalahan siswa dan mendorongnya untuk menjawabdengan benar setiap tugas yang diberi kan.  Memperhatikan, bertanya, mendiskusikan.  Menjawab pertanyaan guru.  Mencermati umpan balik dari guru, jika ada hal yang belum jelas bertanya lagi pada guru. 4 Latihan terbimbing  Guru memberikan tugas.  Guru mengawasi semua siswa secara merata.  Guru memberikan umpan balik, memuji dan sebagai nya.  Siswa menerima tugas yang diberikan oleh guru.  Siswa mengerjakan tugas dengan semi bimbingan.  Mencermati umpan balik dari guru, jika ada hal yang belum jelas bertanya lagi pada guru. 5 Latihan mandiri  Guru memberi tugas man diri.  Guru memeriksa dan jika perlu memberikan umpan balik atas hasil kerja siswa.  Guru memberikan bebe rapa tugas mandiri sebagai alat untuk meningkatkan retensi siswa.  Siswa mengerjakan tugas di kelasdi rumah secara mandiri.  Mencermati umpan balik dari guru, jika ada hal yang belum jelas bertanya lagi pada guru.  Mengerjakan tugas yang diberikan secara mandiri. Sumber : Wena, Made 2011:186-187 Melalui tahapan-tahapan strategi pembelajaran Mastery Learning seperti yang dipaparkan diatas, pembelajaran akan lebih aktif lagi karena melibatkan partisipasi siswa-siswi. Kegiatan pembelajaran akan dibuat dalam 5 tahap, setiap tahap akan menuntun siswa dan memperkecil perbedaan kemampuan setiap siswa. Hingga pada