Guru biasanya belum merasa puas manakala dalam proses pengelolaan pembelajaran tidak melakukan ceramah. Demikian juga dengan siswa, mereka akan belajar manakala
ada guru yang memberikan materi pembelajaran melalui ceramah.
Menurut Sanjaya 2013 metode ceramah dapat diartikan sebagai cara menyajikan pelajaran melalui penuturan secara lisan atau penjelasan langsung kepada
sekelompok siswa. Dalam hal ini biasanya guru memberikan uraian mengenai topik tertentu ditempat tertentu dan dengan alokasi waktu tertentu pula”. Dari penggunaanya,
menurut Syaiful dan Aswan Zain dalam Istarani, 2014:5 menyatakan bahwa: Metode ceramah adalah metode yang boleh dikatakan metode tradisional, karena
sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan anak didik dalam proses belajar mengajar. Meski metode ini lebih
banyak menuntut keaktifan guru dibanding pada anak didik, tetapi metode tetap tidak bisa diringgalkan begitu saja dalam kegiatan pelajaran. Apabila dalam
pendidikan dan pengajaran tradisional, seperti pedesaan yang kekurangan fasilitas.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran
ceramah adalah metode pembelajaran tradisional yang menjadikan guru sebagai pusat pembelajaran karena guru menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan
kepada sejumlah siswa. Jadi dalam metode pembelajaran ini, guru lebih aktif sedangkan siswa akan mengikuti pembelajaran dengan pasif.
b. Langkah-Langkah Metode Ceramah
Istrani 2014:10 merumuskan langkah-langkah penggunaan metode ceramah adalah sebagai berikut:
1. Tahap persiapan artinya tahap guru untuk menciptakan kondisi belajar yang baik sebelum belajar dimulai
2. Tahap penyajian artinya setiap guru menyampaikan bahan ceramah
3. Tahap asosiasi atau komparasi artinya memberikan kesempatan kepada siswa untuk menghubungkan dan membandingkan bahan ceramah yang telah diterima.
Untuk itu pada tahap ini diberikan atau disediakan tanya jawab dan diskusi. 4. Tahap generalisasi atau kesimpulan pada tahap ini kelas menyimpulkan hasil
ceramah umumnya siswa mencatat bahan yang telah diceramahkan 5. Tahap aplikasi atau evaluasi, tahap terakhir ini diadakan penilaian terhadap
pemahaman siswa yang telah diberikan guru titik evaluasi biasanya dalam bentuk lisan tulisan tugas dan lain-lain.
Sedangkan Sanjaya 2013 merumuskan langkah-langkah penggunaan metode ceramah terdiri dari tahap persiapan dan tahap pelaksanaan yang akan diuraikan sebagai
berikut: 1. Tahap Persiapan
a. Merumuskan tujuan yang ingin dicapai yang merupakan langkah awal yang harus dipersiapkan guru.
b. Menentukan pokok-pokok materi yang akan diceramahkan. Keberhasilan suatu ceramah tergantung kepada tingkat penguasaan materi yang akan
diceramahkan. Oleh karena itu, guru harus mempersiapkan pokok-pokok materi sesuai dengan tujuan pembelajaran.
c. Mempersiapkan alat bantu untuk menghindari kesalahan persepsi siswa. 2. Tahap Pelaksanaan
a. Langkah pembukaan yang berupa meyakinkan siswa bahwa siswa memahami tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan melakukan
apersepsi. b. Langkah penyajian adalah tahap penyajian materi pembelajaran dengan car
bertutur. c. Mengakhiri dan menutup ceramah.
Dari langkah-langkah metode pembelajaran ceramah diatas, terlihat metode ini telah tersusun secara terstruktur dan sistematis. Tetapi walaupun sudah tersusun
sistematis, metode ceramah ini kurang mampu membangkitkan motivasi siswa untuk belajar. Hal ini disebabkan aktivitas pembelajaran masih terpusat kepada guru, sehingga
aktivitas siswa sangat kurang dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu, motivasi siswa yang rendah untuk belajar akan berdampak pada hasil belajar yang rendah.