Kota Pematangsiantar yang dimana ada pihak orang dari bank yang setiap hari datang sebelum waktu pulang kerja untuk menerima hasil harian
retribusi pasar. Dalam hal ini tentu telah ada kerja sama dengan pihak bank.
5.6 Pengawasan
Pengawasan dilakukan kepada setiap pegawai untuk mengawasi kinerja baik kinerja pegawai maupun kinerja perusahaan sudah baik.
Begitu juga dengan pengawasan yang dilakukan terhadap petugas pemungutan kontribusi, apabila ada tindak kesalahan yang disengaja akan
dikenakan sanksi. Bentuk pengawasan ini dilakukan dan diawasi oleh setiap kepala sub bagian dan kepala pasar. Pengawasan di Perusahaan
Daerah Pasar Horas Jaya Kota Pematangsiantar ini juga diawasi oleh Badan Pengawas yang mengawasi dan memeriksa laporan hasil kinerja
pegawai. Dengan adanya Badan Pengawas maka hasil kerja dari pihak Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya Kota Pematangsiantar lebih efektif,
walaupun Badan Pengawas datang per triwulan dalam setahun. Tentu dengan adanya Badan Pengawas ini akan lebih meningkatkan
pertanggungjawaban kinerja dari pihak Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya Kota Pematangsiantar. Pengawasan yang juga dilakukan terhadap
pemilik kios, toko atau ruko berupa adanya jaga malam yang dilakukan oleh pihak bagian operasional yaitu petugas keamanan dan ketertiban
sudah baik dngan terciptanya keamanan di tiap-tiap pasar.
Universitas Sumatera Utara
5.7 Upaya Peningkatan Retribusi Pasar
Dalam pelaksanaan pungutan terhadap jasa pasar sebagai sumber PAD Kota Pematangsiantar masih mengalami berbagai hambatan, baik
hambatan dari dalam yaitu pihak petugas pemungut maupun dari luar yakni masyarakat sebagai wajib retribusi. Untuk meningkatkan
pemungutan retribusi pasar di Kota Pematangsiantar maka perencanaan harus efektif dan pelaksanaan pemungutannya harus optimal, karena
dengan perencanaan yang efektif dan pelaksanaan pemungutan yang optimal maka target penerimaan retribusi pasar dapat terealisasi.
Jika pemungutan retribusi pasar khususnya pasar-pasar yang dikelola oleh Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya Kota Pematangsiantar
berjalan optimal maka penerimaan retribusi pasar terhadap pendapatan Asli Daerah PAD akan meningkat. Tapi kenyataan yang ada pemungutan
retribusi pasar belum optimal karena tidak mencapai target dan realisasi. Pencapaian realisasi pendapatan Perusahaan Daerah Pasar Horas
Jaya Kota Pematangsiantar Tahun 2015 sebesar Rp 1.572.544.539,00 62,90 dari target yang ditentukan sebesar Rp 2.500.000.000,00 yang
terdiri dari realisasi kontribusi pasar bulanan sebesar Rp 756.260.539,00 92,99 dan realisasi kontribusi pasar harian sebesar Rp 816.284.000,00
48,40 . Dengan melihat data diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa
proses pemungutan retribusi pasar di Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya
Universitas Sumatera Utara
Kota Pematangsiantar belum maksimal karena penerimaan target dan realisasi retribusi pasar di Kota Pematangsiantar tidak mencapai target.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi tidak tercapainya target yaitu sebagai berikut :
a. Faktor umum terdiri dari :
1. Belum maksimalnya penagihan yang dilakukan oleh
petugaskolektorpasar terhadap wajib retribusi jasa pasar. 2.
Tidak kontiniunya sosialisasi oleh setiap unit kapala pasar,koordinator pasar dan petugaskolektor penagih retribusi
kepadasemua pedagang wajib retribusi akan kewajibannya dalam membayar tagihan pasar.
3. Masalah pembangunan pasar dan potnsi pasar yang belum
dikelola seperti Pasar Tojai, Pasar Sutomo Square, dan Pasar Stasiun Kereta Api.
4. Masalah kuangan dan Sumber Daya Manusia.
b. Faktor khusus yaitu faktor cuaca yaitu musim hujan menjadi salah
satu faktor penyebab tidak tercapainya target penerimaan setiap tahunnya yangmenyebabkan sebagian pedagang malas berjualan
dengan alasanbecek dan kurangnya pembeli sehingga setoran penerimaan retribusi berpengaruh terhadap pencapaian target
karena dengan sedikitnya setoran akan menyebabkan kurangnya penerimaan dan mengakibatkan tidak tercapainya target .
Universitas Sumatera Utara
Dengan melihat kondisi penerimaan target dan realisasi retribusi pasar yang dikelola oleh Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya Kota
Pematangsiantar yang tidak mencapai target maka perlu dilakukan perbaikan dan penyempurnaan, yang meliputi :
a. Mengoptimalkan pendapatan dengan menggali potensi-potensi
yangada seperti pengelolaan terhadap aset yang belum dikelola seperti Pasar Tojai, Pasar Sutomo Square, dan Pasar Stasiun Kereta Api
b. Meningkatkan citra pengelolaan pasar baik mengenai perawatan fisik
bangunan, kebersihan, pelayanan dan sumber daya manusia, sehingga dapat bersaing dengan pusat perbelanjaan swalayan.
c. Meningkatkan mutu SDM dengan melakukan pendidikan danpelatihan
diklat dan pemberian sanksi bagi pegawai yang melanggar aturan serta pemberian reward kepada pegawai yang berprestasi dan tertib.
d. Melakukan upaya yang mengarah kepada penyehatan keuangan
perusahaan dengan berpatokan kepada prinsip hasil guna. e.
Melaksanakan sosialisasi kepada seluruh wajib retribusi terhadapperaturan pemerintah daerah dan kewajibannya masing-
masingdalam membayar tagihan. f.
Penyesuaian tarif retribusi pasar kepada semua pedagang,baik yang menempati ruko, toko, kios, lods dan pelataran.
g. Koordinasi yang terpadu dan sinkron serta berkelanjutan mengenai
penanganan ketertiban dan kebersihan.
Universitas Sumatera Utara
h. Menetapkan standarisasi harga eceran tertinggi dan terendah dan
pelayanan pasar bersama lembaga terkait. i.
Bantuan dana dari APBD Pemerintah Daerah Kota Pematangsiantar untuk investasi pembangunan pasar.
j. Menjalin kerjasama dengan pihak ketiga dalam rangkapembangunan,
rehabilitasi, dan peremajaan sarana dan prasarana pasar yang sesuai dengan ketentuan peraturan yang ada.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan