retribusi disebabkan karena sebagian pedagang wajib retribusi banyak yang tidak mau membayar jasa retribusi karena pedagang
kurang pembeli dan kurangnya kesadaran para pedagang terhadap Peraturan Daerah. Maka dengan tidak terealisasi target yang telah
ditentukan diperlukan sebuah solusi. Dimana menurut Ibu Lusiana Tambunan solusi yang dapat dilakukan dalam menanggapi tidak
tercapainya target kontribusi retribusi pasar yang melihat kepada pedagang yang tidak membayar akan dikenakan penyegelan kios
ataupun denda. Hal ini dimaksudkan agar masyarakat sadar akan kewajibannya dalam membayar retribusi pasar.
4.3.2.2 Penentuan Tarif Retribusi
Penentuan tarif retribusi merupakan besaran pembayaran yang harus dibayar oleh pedagang yang telah menggunakan
fasilitas pasar yang disediakan. Berkenaan dengan tarif retribusi pasar khususnya pasar-pasar yang dikelola oleh pihak Perusahaan
Daerah Pasar Horas Jaya Kota Pematangsiantar, Bapak Dearman Saragih Kepala Bagian Perencanaan mengatakan bahwa penentuan
tarif retribusi dibedakan menjadi dua yaitu tarif bulanan yang didasarkan pada tempat, kebesihan dan jaga malam. Sementara
harian diterima dari pendapatan tarif kamar mandi, bongkar muat, parkir. Menurut beliau sebenarnya tarifnya sudah sangat murah dan
tidak memberatkan pedagang dan tarifnya telah diatur berdasarkan
Universitas Sumatera Utara
peraturan daerah. Untuk melengkapi penyajian data mengenai penentuan tarif dan membuktikannya peneliti melakukan
wawancara dengan beberapa pedagang. Menurut salah satu pedagang di Pasar Horas yaitu Bapak Buler Sijabat seorang
pedagang daging menyatakan hal yang sama bahwa retribusi yang ditarik sudah sesuai dengan fasilitas yang didapat dan tidak
membebani dirinya. Hal yang hampir sama diungkapkan oleh Ibu Hasna Sipayung salah satu pedagang pakaian bahwa retribusi yang
dipungut sudah murah akan tetapi menurut beliau banyak juga pedagang yang tidak membayar retribusi pasar dengan alasan
tertentu. Hal serupa juga disampaikan oleh Bapak Karimin seorang pedagang sepatu yang mengatakan tarif retribusi yang ditentukan
sudah sewajarnya dan sesuai dengan peraturan. Pendapat berbeda disampaikan oleh salah satu pedagang PKL Ibu Ati yang menjual
tomat bahwa pada dasarnya retribusi yang beliau bayar hanya berkisar Rp 1.500 - Rp 2.000 setiap hari sesuai dengan penghasilan
yang didapatnya dan beliau mengatakan bahwa pihak Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya Kota Pematangsiantar tidak memaksa
dalam hal pembayaran tarif bagi pedagang PKL. Hal yang sedikit berbeda dengan pedagang PKL lainnya yaitu Ibu Misnah pedagang
sayuran, yang mengungkapkan bahwa penentuan tarif sebaiknya tidak perlu dipungut dari pedagang PKL karena melihat kepada
Universitas Sumatera Utara
besar penghasilan yang didapat dan tidak menetapnya tempat jualannya.
Untuk menanggapi pernyataan beberapa pedagang tersebut, Ibu Lusiana Tambunan menambahkan bahwa untuk pedagang
PKL, pihak dari Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya Kota Pematangsiantar tidak memaksa dalam menentukan tarif karena
bagi mereka pedagang PKL merupakan keluarga dari Perusahaan Daerah Pasar Horas Jaya Kota Pematangsiantar. Tarif yang dibayar
oleh pedagang PKL biasanya berkisar Rp 1.000 - Rp 2.000 per hari.
4.4 Peorganisasian Pembagian Tugas