Universitas Sumatera Utara | 23
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Data ini merupakan bahan keterangan mengenai apa yang dialami oleh individu sebagai anggota masyarakat tertentu yang menjadi objek riset. Secara
garis besar data dalam penelitian kualitatif dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis:
1. Data yang diperoleh dari wawancara
2. Data yang diperoleh dari observasi 3. Data yang berupa dokumen, teks, atau karya seni yang kemudian
dinarasikan dikonservasikan ke dalam bentuk narasi.
1. Metode Wawancara
Adalah percakapan antara peneliti seseorang yang berharap mendapatkan informasi dan informan seseorang yang diasumsikan
mempunyai informasi penting tentang suatu objek. Wawancara merupakan metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh
informasi langsung dari sumbernya. Agar mendapatkan data yang diharapkan, peneliti menggunakan
teknik panduan wawancara yaitu dengan membuat panduan pertanyaan wawancara untuk menggali pertanyaan guna mendapatkan pemahaman
yang mendalam. Dengan begitu, fokus penelitian dapat lebih terjaga dan dapat digunakan dalam waktu yang terbatas serta lebih sistematis.
Wawancara dalam riset kualitatif , yang disebut sebagai wawancara mendalam depth interview atau wawancara secara intensif intensive
interview dan kebanyakan tak berstruktur. Tujuannya untuk mendapat- kan data kualitatif yang mendalam. Metode wawancara mendalam adalah
metode riset dimana periset melakukan kegiatan wawancara tatap muka secara mendalam dan terus menerus lebih dari satu kali; dikenal dengan
nama intensive interviews untuk menggali informasi dari responden atau informan. Metode ini memungkinkan periset mendapatkan alasan detail
dari jawaban informan yang antara lain mencakup opininya, motivasinya,
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara | 24 nilai-nilai ataupun pengalaman-pengalamannya.
Dalam pelaksanaannya, metode wawancara mendalam ini dilakukan dengan frekuensi tinggi berulang-ulang secara intensif.
Selanjutnya dibedakan antara responden orang yang diwawancarai hanya sekali dengan informan orang yang ingin periset ketahuipahami dan
yang akan diwawancarai beberapa kali. Kriyantono, 2010: 64. Wawancara mendalam dilakukan dengan cara tanya jawab sambil
bertatap muka antar pewawancara dengan informan agar mendapatkan data lengkap dan mendalam. Wawancara ini dilakukan dengan secara
intensif dan peneliti tidak mempunyai kontrol atas informan, artinya informan bebas memberikan jawaban. Dengan demikian, keabsahan
wawancara mendalam adalah keterlibatan pewawancara dalam kehidupan informan Bungin, 2012:108.
2. Metode Observasi