Hasil Penelitian 1. Film James Bond: Spectre

Universitas Sumatera Utara | 30

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Film James Bond: Spectre Spectre adalah film ke-24 dari serial aksi petualangan agen dinas intelijen Inggris, James Bond. Spectre yang diproduksi oleh rumah produksi EON Productions ini dirilis pada tanggal 26 Oktober 2015 di Britania Raya dan 6 November 2015 di bioskop seluruh dunia. Film ini disutradai oleh Sam Mendes yang juga menyutradai film sebelumnya, Skyfall. Daniel Craig sendiri masih menjadi pemeran James Bond yang sudah menjalani peran ini selama 4 seri, mulai dari Casino Royale, Quantum of Solace, Skyfall, dan Spectre. Film Spectre menjadi salah satu film dengan pemasukan paling besar di tahun 2015. Dikutip dari boxofficemojo.com, ongkos pembuatan film Spectre diklaim mencapai angka 245 juta dollar Amerika, sedangkan keuntungan kotor yang diraup di bioskop seluruh dunia mencapai 880 juta dollar Amerika lebih. Hal ini menjadikan Spectre menjadi film dengan pemasukan terbesar ke-42 sepanjang sejarah perfilman dunia. Layaknya film-film lain, Spectre juga menggaet sponsor yang menyokong pendanaan proses pra dan paska produksi. Seperti yang sudah dijelaskan peneliti dalam latar belakang penelitian, Spectre diklaim bekerja sama dengan 17 produsen yang menjadi sponsor didalam pembuatan film, mulai dari produsen mobil, pakaian, minuman keras, jam tangan, dan produsen produk lainnya. Produsen yang sudah menjadi sponsor tentunya mendapatkan tempat atau slot penayangan dalam film. Hal inilah yang dikenal dengan nama metode periklanan penempatan produk. Durasi dan adegan yang memuat penempatan produk dalam film bervariasi, tergantung perjanjian dan kontrak nilai yang disepakati antara pengiklan dan produsen film. Adegan dalam film Spectre yang memuat pesan penempatan produk akan dijadikan bagian dari objek penelitian ini. Produk yang diambil menjadi sampel adalah ponsel cerdas Sony Xperia Z5. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara | 31

4.1.1. Sony Xperia Z5

Sony Xperia Z5 adalah produk ponsel cerdas keluaran terbaru dari produsen ponsel cerdas Sony. Dirilis pada bulan Oktober 2015, varian terbaru Z5 hadir dengan fitur yang lebih mutakhir dan diklaim paling lengkap dikelasnya. Xperia Z5 sebelumnya didahului oleh varian ponsel cerdas Sony Xperia Z1, Z2, Z3, dan Z4. Xperia Z5 menyasar segmentasi pasar kelas menengah keatas high-mid- end, dengan banderol harga mencapai Rp 11.000.000,- per unitnya. Dengan segmentasi pasar yang menyasar kalangan menengah atas, Sony menggunakan metode iklan penempatan produk di film Spectre. Tujuannya dapat dikaitkan dengan sosok James Bond yang identik dengan barang mewah dan premium, sehingga tercipta citra Xperia Z5 yang mewah dan produk berkelas. Pemilihan produk Sony Xperia Z5 sebagai bagian dari objek penelitian dari sekian banyak produk yang beriklan menggunakan metode penempatan merek di Spectre dilatarbelakangi beberapa alasan. Pertama, ponsel cerdas sudah menjadi produk yang umum digunakan dalam masyarakat. Ponsel cerdas bukanlah menjadi barang tertier yang sulit untuk dijumpai. Beberapa golongan masyarakat malah menjadikan ponsel cerdas sebagai kebutuhan primer, seperti jurnalis modern yang dituntut untuk gesit dan ringan tangan mobile. Alasan yang kedua adalah terdapat ikatan dan hubungan yang unik antara ponsel cerdas dan penggunanya. Hal ini dapat dilihat jika mengamati secara sekilas beberapa pengguna ponsel cerdas baik muda maupun tua. Terdapat tujuan- tujuan tertentu yang melatarbelakangi seseorang memilih dan menggunakan ponsel cerdas dengan merek dan tipe tertentu. Dari alasan-alasan diatas, peneliti berpendapat bahwa penelitian ini akan menggunakan ponsel cerdas sebagai bagian dari objek penelitian. Produk ponsel cerdas dinilai mewakili fenomena hangat yang sedang terjadi di masyarakat sekarang ini. Dalam kaitannya dengan penelitian, maka ponsel cerdas yang dipilih adalah yang beriklan dengan penempatan merek di film Spectre, yaitu produk Sony Xperia Z5. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara | 32

4.1.3 Tahap Pelaksanaan Pra-Penelitian

Pada bagian ini peneliti akan menguraikan proses pelaksanaan penelitian yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara. Sesuai dengan konteks masalah yang menjadi sorotan peneliti yaitu tentang konstruksi realitas pengguna ponsel cerdas berdasarkan pesan penempatan merek dalam film James Bond: Spectre, peneliti melakukan observasi dan wawancara terhadap pengguna ponsel cerdas yang dikategorikan sebagai informan penelitian. Setelah melakukan observasi dan wawancara mendalam kepada semua informan, selanjutnya hasil di lapangan tersebut dianalisis. Penelitian ini melibatkan 5 lima orang informan yang berusia antara 20- 24 tahun. Informan yang dicari adalah pengguna aktif ponsel cerdas merek apapun dan telah menononton film James Bond: Spectre setidaknya satu kali. Para informan tersebut berdomisili di kota Medan sekitarnya. Langkah pertama yang dilakukan peneliti adalah menentukan calon informan yang diasumsikan memenuhi kriteria sebagai informan tetap. Dengan metode penentuan calon informan yang bersifat purposive sampling, peneliti menentukan beberapa nama yang sudah peneliti kenal sebelumnya. Kriteria informan yang cukup umum dijumpai tidak menjadikan peneliti subjektif dan asal-asalan dalam menyeleksi calon informan dalam penelitian ini. Setelah menentukan beberapa nama, didapatkan 15 orang calon informan. 15 orang ini nantinya akan diseleksi menjadi menjadi 5 orang informan tetap. Kelima orang inilah yang nantinya akan menjadi informan tetap selama melakukan penelitian. Peneliti menghubungi calon informan ini dan meminta kesempatan untuk melakukan wawancara pendahuluan. Wawancara pendahuluan dilakukan bertujuan untuk melihat apakah si calon informan tersebut layak untuk dijadikan sebagai informan dalam penelitian ini. Wawancara pendahuluan juga bertujuan lebih mengakrabkan diri antara peneliti dan calon informan. Setelah melakukan wawancara pendahuluan terhadap 15 orang calon informan tersebut, peneliti mulai menyaring dan menyeleksi siapa saja dari calon informan ini yang layak menjadi informan tetap penelitian. Peneliti betul-betul Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara | 33 selektif dalam menyeleksi calon informan ini. Selama 10 hari terhitung sejak tanggal 1-10 Februari 2016, peneliti melakukan wawancara pendahuluan dan observasi terhadap 15 orang calon informan yang nantinya akan dikerucutkan menjadi 5 orang saja. Pemilihan informan selain berdasarkan kriteria subjek penelitian, juga berdasarkan latar belakang informan. Peneliti ingin mendapatkan informan dari jenis profesi pekerjaan dan lingkungan yang berbeda-beda. Tujuannya adalah peneliti ingin menghasilkan penelitian yang lebih heterogen dan hasil yang tidak monoton. Setelah menyeleksi 15 calon informan, didapatlah 5 orang informan untuk penelitian ini. Langkah selanjutnya adalah menentukan jadwal pertemuan untuk melakukan observasi dan wawancara mendalam dengan para informan. Tidak ada kesulitan dalam menentukan jadwal wawancara, karena informan sangat bersedia untuk diwawancarai. Tempat pelaksanaan wawancara juga disepakati oleh informan tanpa ada paksaan dari peneliti. Dalam kriteria informan yang telah disebutkan, terdapat poin yang mengaharuskan informan adalah pengguna ponsel cerdas yang aktif. Untuk melihat seberapa sering informan menggunakan ponsel cerdasnya, peneliti melakukan observasi terhadap informan. Peneliti meminta izin untuk menginap dirumah masing-masing informan selamas satu malam untuk melihat intensitas penggunaan ponsel cerdas oleh informan. Selama menginap dirumah informan, peneliti melakukan observasi untuk melihat keseharian aktifitas informan yang melibatkan ponsel cerdas didalamnya. Data yang didapatkan dari observasi ini akan dibandingkan dengan data dari wawancara mendalam. Hal ini termasuk proses dari triangulasi data yang dilakukan peneliti untuk menjaga keabsahan penelitian. Proses pengumpulan data melalui obeservasi dan wawancara mendalam dilakukan selama bulan Maret 2016. Observasi dengan menginap dirumah para informan dimulai dari tanggal 2-6 Maret 2016. Proses ini terhitung sejak peneliti Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara | 34 pertama kali melalukan observasi responden pertama hingga berakhir di responden terakhir. Setelah observasi, peneliti melakukan wawancara mendalam yang dimulai dari tanggal 9-13 Maret dan 2-6 April 2016. Proses ini terhitung sejak peneliti pertama kali melalukan observasi dan mewawancarai responden pertama hingga berakhir di responden terakhir. Proses wawancara dibantu dengan panduan pertanyaan dan alat perekam. Wawancara dilakukan di pos-pos tempat informan sering beraktifitas, yaitu di rumah, di kantor, dan di tempat-tempat lain yang telah disepakati bersama oleh informan dan peneliti. Total rentang waktu pengumpulan oleh adalah Februari - April 2016. Informasi yang diperoleh dari kelima orang informan dianggap sudah cukup dan jenuh. Cukup artinya informasi yang didapat dari informan dianggap telah melengkapi data-data penelitian, sedangkan jenuh artinya informan terakhir tidak lagi memberikan informasi yang baru dari informan sebelumnya. Time Table Pengumpulan Data di Lapangan No Tanggal Jenis Kegiatan 1 1-10 Februari 2016 Melakukan wawancara pendahuluan dengan 15 calon informan. 2 21 Februari 2016 Menghubungi 5 orang informan terpilih dan mengatur jadwal untuk melakukan observasi dan wawancara mendalam 3 2-6 Maret 2016 Melakukan observasi dengan menginap di rumah masing-masing informan selama 1 malam untuk tiap informan 4 9-13 Maret 2016 Melakukan wawancara mendalam dengan masing-masing informan secara terpisah. 5 2-6 April 2016 Melakukan wawancara mendalam II dengan masing-masing informan secara terpisah. Tabel 4.1. Time-table penelitian saat proses pengumpulan data Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara | 35

4.1.4. Hasil Observasi dan Wawancara Mendalam

Berikut ini merupakan identitas dari para informan berikut hasil observasi dan wawancara dengan tiap informan. Informan 1 Wahyu Andicha Bripda Wahyu Andicha adalah informan pertama dalam penelitian ini. Informan tercatat sebagai anggota aktif Polda Sumut yang bertugas di Dit Sabhara Kota Medan. Dalam kesehariannya, informan bertugas melakukan pengamanan di objek vital nasional seperti bank dan kantor pemerintah daerah. Ketika terjadi aksi demonstrasi dan aksi kerusuhan, Bripda Wahyu juga turut diterjunkan untuk menjaga dan mengamankan situasi di lokasi kejadian. Dalam hal pemenuhan kriteria informan, Bripda Wahyu telah memenuhi kriteria dengan menggunakan jenis ponsel cerdas iPhone 5. Informan telah menonton film James Bond: Spectre sebanyak 2 kali, yakni sekali di bioskop dan sekali di rumah dengan pemutar DVD Digital Video Disc. Informan juga telah menggunakan iPhone 5 miliknya selama kurun waktu 1 tahun, semenjak bulan Januari 2015.

B. Hasil Observasi

Observasi untuk informan pertama tidak dapat dilakukan di lingkungan kerja informan, yaitu di lingkungan Unit Sabhara Polda Sumut dengan alasan keamanan dan menjaga sterilisasi lingkungan. Untuk itu obeservasi hanya dapat dilakukan setelah informan selesai bekerja. Pelaksanaan observasi pada informan pertama dilakukan pada tanggal 2 Maret 2016 di kediaman informan di Jl. Garu 1 No. 29 Kota Medan. Peneliti telah meminta izin kepada informan untuk menginap selama 1 malam guna melaksanakan kegiatan observasi terhadap kegiatan informan. Observasi dilaksanakan mulai pukul 17.00 WIB dan selesai di pukul 07.00 WIB keesokan harinya. Observasi dimulai saat peneliti datang ke kediaman informan pukul 16.30 Universitas Sumatera Utara