Hasil Observasi Konstruksi Realitas Pengguna Ponsel Cerdas Berdasarkan Pesan Penempatan Merek dalam Film James Bond: Spectre

Universitas Sumatera Utara | 44 Informan 2 Syahbana Aidil Syahbana Aidil dipilih menjadi informan kedua dalam penelitian ini. Informan adalah mahasiswa stambuk 2012 Fakultas Hukum USU dengan konsentrasi pendidikan Hukum Internasional. Saat ini infoman fokus dalam penyelesaian praktik klinis peradilan dan penyusunan skripsi guna menyelesaikan studinya di Fakultas Hukum USU. Dalam hal pemenuhan kriteria informan, saudara Aidil telah memenuhi kriteria dengan menggunakan jenis ponsel cerdas Sony Xperia Z1 Compact. Informan telah menonton film James Bond: Spectre sebanyak 2 kali, yakni sekali di bioskop dan sekali di rumah dengan memutarnya di laptop pribadi. Informan juga telah menggunakan Sony Xperia Z1 Compact miliknya selama kurun waktu kurang lebih 1 tahun 8 bulan, semenjak bulan Juli 2014.

B. Hasil Observasi

Pelaksanaan observasi untuk informan kedua dilaksanakan pada tanggal 3 Maret 2016 di kawasan kampus Fakultas Hukum USU dan di kediaman informan di Jl. Airlangga No. 25 Medan. Peneliti telah meminta izin kepada informan untuk menginap selama 1 malam guna melaksanakan kegiatan observasi terhadap kegiatan informan. Observasi dilaksanakan mulai pukul 13.00 WIB selesai di pukul 08.00 WIB keesokan harinya. Observasi dimulai saat peneliti datang ke lingkungan kampus Fakultas Hukum USU tempat informan berkuliah pada pukul 13.00 WIB. Pada saat itu informan baru saja selesai melaksanakan Klinis Sidang di Peradilan Semu Fakultas Hukum. Peneliti menemani informan di saat-saat istirahatnya di sekitaran kampus bersama dengan beberapa orang teman-teman informan. Peneliti mengamati infoman saat bercengkerama dengan teman-temannya sesama mahasiswa Fakultas Hukum USU. Informasi pertama yang peneliti lihat adalah tingkat intensitas penggunaan ponsel cerdas oleh informan yang cukup tinggi. Informan tidak pernah melepaskan pandangannya dari ponsel cerdas, walaupun informan sedang melakukan percakapan dengan teman-temannya. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara | 45 Informan terlihat sangat asyik dengan kegiatannya di ponsel cerdas, namun tetap menghiraukan keberadaan teman-teman disekelilingnya. Intensitas yang cukup tinggi ini berlangsung hingga akhir percakapan informan dengan teman-temannya. Jika dihitung setiap 5 menit sekali informan selalu melihat ponsel cerdasnya. Peneliti tidak mengetahui apa yang diperiksa atau dilihat oleh informan, karena peneliti sebisa mungkin tidak menginterupsi apa yang dilakukan informan saat proses observasi berlangsung. Setelah wawancara mendalam di kemudian hari barulah peneliti mengetahui bahwa ternyata selama ini informan melakukan pengecekan media sosial dan aplikasi percakapan online chatting di ponsel cerdasnya. Selain mengamati informan, peneliti juga mengamati teman-teman informan lainnya yang sedang berkumpul. Terdapat kurang lebih 5 orang yang kesemuanya adalah teman-teman satu kelompok dari informan. Dari penjelasan informan, diketahui bahwa mereka ini adalah teman-teman terdekat informan ketika berada dikampus. Peneliti menyimpulkan bahwa kelima orang teman informan ini termasuk dalam primary group kelompok primer informan. Teman-teman informan yang sedang bercengkerama dengan informan memiliki kebiasaan yang tidak jauh beda dengan informan. Peneliti mencatat bahwa kesemua teman-teman informan ini menggunakan ponsel cerdas dengan berbagai merek dan tipe, yang kebanyakan adalah merek menengah keatas. Peneliti juga mencatat bahwa sekurang-kurangnya setiap 10 menit sekali teman- teman informan juga memeriksa ponsel cerdasnya dan sesekali mengetik di ponsel cerdasnya. Di kesempatan selanjutnya saat wawancara mendalam, peneliti mengetahui bahwa teman-teman informan juga mengecek media sosial dan membalas chat dari teman-teman dunia maya mereka. Setelah melakukan observasi di lingkungan kampus informan, peneliti mengikuti informan menuju pulang kerumahnya. Peneliti dan informan tiba dirumah informan sekitar pukul 15.00 WIB. Rumah informan sendiri terletak di kawasan Kampung Kubur, Kampung Madras Medan. Hal pertama yang dilakukan informan ketika sampai dirumahnya adalah Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara | 46 mengisi daya ponsel cerdasnya. Setelah setengah jam, informan lalu bersiap untuk mandi. Peneliti memperhatikan bahwa informan membawa serta ponsel cerdasnya kedalam kamar mandi. Informan memberitahu kepada peneliti bahwa dirinya terbiasa untuk mendengarkan lagu sambil mandi di kamar mandi. Fitur tahan air dari ponsel cerdasnya membuat informan tidak khawatir ponsel cerdasnya akan rusak terkena air di dalam kamar mandi. Selesai mandi, informan menghidupkan televisi sambil makan siang. Kali ini informan melihat berita tentang sepakbola di seluruh liga dunia. Sambil makan, informan menggeser-geser layar ponsel cerdasnya dan mengamati dengan serius informasi yang dilihatnya. Peneliti cukup takjub ketika melihat pemandangan ini, dimana informan dapat membagi tugas kedua tangannya, satu untuk menyuap nasi, dan satu lagi untuk menggeser-geser layar ponsel cerdas, sambil menonton televisi pula. Peneliti mencatat bahwa informan mempunyai pengetahuan yang sangat luas tentang informasi sepakbola dunia. Peneliti mengamati penjelasan informan tentang berbagai informasi sepakbola, baik dari pemain, tim, dan klasemen tiap liga. Ketika ditanya dari mana mengetahui informasi sebanyak itu, informan menjawab bahwa dia selalu mengikuti perkembangan informasi dari media sosial yang selalu menyediakan informasi terbaru dan terkini tentang dunia sepakbola. Perbincangan kami berakhir pada pukul 16.00 WIB. Semenjak saat itu, informan hanya tiduran dan terlihat sedang chatting dengan pacarnya. Peneliti hanya mengamati sambil sesekali menanyakan apa yang sedang dilihat informan di ponsel cerdasnya. Sampai akhirnya informan tertidur dan terbangun pukul 18.00 WIB. Selesai solat maghrib dan makan malam, tidak ada kegiatan lain dari informan selain kembali melihat ponsel cerdasnya. Sempat peneliti menanyakan apakah tidak bosan selalu melihat ponsel. Informan menjawab bahwa banyak hal yang dapat dilakukannya ketika bersama ponsel cerdasnya. Informan menjelaskan bahwa bukan hanya chatting dengan pacar yang dilakukannya, namun dia juga menambah wawasannya dengan berita nasional dan internasional, melihat per- Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara | 47 kembangan sepakbola, dan berbagi di media sosial dengan teman-temannya. Peneliti mengamati bahwa informan juga memiliki group chat di aplikasi chatting Line ponsel cerdasnya. Grup ini berisikan anggota kelompok kerja klinis sidang peradilan semu informan. Informan menjelaskan bahwa tiga hari kedepan akan diadakan sidang klinis kedua untuk kelompoknya. Untuk mempersiapkan segala hal berkaitan dengan itu, informan cukup berdiskusi via aplikasi chatting dengan teman-teman sekelompoknya tadi. Ketika hari mulai larut pada pukul 02.00 WIB, peneliti mengamati bahwa informan memiliki kebiasaan tidur jauh diatas jam tidur normal. Peneliti terus bertahan menahan kantuk untuk melihat sejauh mana hubungan informan dengan ponsel cerdasnya. Informan menghidupkan konsol game untuk mengisi waktu malamnya. Lagi-lagi pada saat bermain konsol game PS3, informan terlihat selalu mengecek ponsel cerdasnya di sela-sela permainan. Peneliti heran siapa yang diajak bercakap-cakap oleh informan di jam selarut ini. Informan menjawab bahwa kebanyakan teman-teman dan pacar informan belum tidur di jam-jam itu. Ketika jam menunjukkan pukul 03.00 WIB, informan akhirnya tertidur. Jam 08.00 WIB, informan bangun dari tidurnya. Hal pertama yang dilakukan informan adalah memeriksa ponsel cerdasnya. Peneliti mengamati bahwa informan langsung memeriksa balasan dari chatting dengan teman-teman dan pacarnya. Setelah itu informan memeriksa aplikasi media sosial yang lain seperti Path, Instagram, dan Twitter. Terakhir, informan mengecek kabar dan hasil pertandingan liga-liga di seluruh dunia dan informasi sepakbola internasional. Observasi peneliti selesai di informan kedua.

C. Hasil Wawancara Mendalam Bagian 1: Ponsel Cerdas dan Kebutuhan Sosial