Universitas Sumatera Utara | 103
17. Persepsi Tentang Ponsel Cerdas Informan Setelah Melihat Film Spectre
Setelah kelima informan memaparkan persepsi masing-masing tentang produk Sony Xperia Z5 di film Spectre, para informan kemudian memaparkan
persepsi tentang produk ponsel cerdas yang digunakan masing-masing setelah menonton film James Bond Spectre.
Informan 1 Wahyu dan informan 3 Umar yang menggunakan iPhone 5 mengaku merasa ponsel cerdas miliknya masih mengungguli produk Sony Xperia
Z5. Lain halnya dengan informan 4 Agung dan informan 5 Ardian yang tersadar akan perkembangan teknologi ponsel cerdas yang semakin pesat dan
cepat setelah melihat Sony Xperia Z5 di adegan film Spectre. Malah, Agung merasa sudah saatnya untuk mengganti ponsel cerdas miliknya Samsung Galaxy
DUOS dengan ponsel baru, karena merasa sudah sangat ketinggalan jaman. Informan 2 Aidil menjelaskan bahwa persepsi yang dihasilkan tentang
produk ponsel cerdasnya Sony Xperia Z1 Compact adalah rasa bangga karena produk ponsel dari Sony digunakan oleh karakter sekelas James Bond. Informan
ini sendiri adalah salah satu penggemar film dan karakter dari James Bond. Persepsi positif yaitu kebanggaan informan ini juga dilatarbelakangi oleh
kesamaan antara produsen produk ponsel cerdas milik informan dan Xperia Z5, yaitu perusahaan Sony. Informan kedua ini menyatakan bahwa adanya kesamaan
ini turut menambah rasa bangga tersebut.
18. Persepsi Tentang Ponsel Cerdas Lain Setelah Melihat Film Spectre
Setelah persepsi terhadap ponsel cerdas yang dimiliki masing-masing, informan memaparkan persepsi tentang ponsel cerdas lain selain produk Sony
Xperia Z5 dan produk yang digunakan informan setelah menonton film Spectre. Informan 1 Wahyu, informan 2 Aidil, dan informan 5 Ardian menjelaskan
bahwa setiap ponsel cerdas memiliki keunggulan masing-masing, sehingga tidak dapat dijustifikasi bahwa ponsel cerdas Sony Xperia Z5 atau produk yang
digunakan masing-masing informan adalah yang tercanggih. Ketiga informan ini sepakat bahwa teknologi juga semakin berkembang dalam hitungan hari, bukan
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara | 104 hitungan tahun layaknya masa lalu.
Informan 3 Umar menyampaikan persepsi yang lebih umum, yaitu telah terjadi peningkatan mutu dan kualitas dari setiap ponsel cerdas. Informan ini
akhirnya menyadari bahwa merek-merek yang berbasis Android sudah selayaknya tidak dipandang sebelah mata, seperti yang sering terjadi oleh kebanyakan orang
dimana masih menyepelekan ponsel cerdas berbasis Android. Informan 4 Agung menjelaskan dengan menonton adegan dari
penempatan merek Sony Xperia Z5 di film Spectre, dirinya semakin sadar bahwa semakin banyak produk ponsel cerdas yang memiliki kualitas dan kecanggihan
lebih baik. Informan ini memaparkan bahwa produk ponsel cerdas yang lebih canggih ini mungkin saja tidak diketahui banyak orang karena tidak melakukan
aktifitas iklan yang masif, layaknya produk Sony Xperia Z5 yang beriklan di film James Bond.
19. Adanya Usaha Untuk Mencari Lebih Jauh Tentang Sony Xperia Z5 Setelah Menonton Film Spectre
Setelah melihat tayangan yang memuat adegan iklan penempatan merek Sony Xperia Z5 di film Spectre, peneliti menanyakan apakah informan berusaha
mencari lebih jauh tentang produk Sony ini atau tidak. Hasilnya, hanya satu informan, yaitu informan 2 Aidil yang mencari produk ponsel cerdas berlabel
SONY yang dilihatnya di film Spectre dengan mesin pencari Google. Hasil yang ditemukan oleh Aidil pada akhirnya tidak valid, dan informan ini sampai selesai
wawancara mendalam tidak mengetahui jenis dan tipe dari ponsel cerdas SONY yang dilihatnya saat menonton Spectre.
Keempat informan lain Wahyu, Umar, Agung, Ardian mengaku tidak berusaha untuk mencari informasi lebih jauh tentang produk SONY yang mereka
lihat di film Spectre. Keempat informan hanya berhenti sampai tahapan menonton saja, dan tidak tergerak untuk mencari informasi tentang produk ponsel cerdas
SONY tipe apa yang digunakan James Bond saat berlaga di film Spectre tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara | 105
20. Pengaruh Karakter James Bond Yang Menggunakan Sony Xperia Z5 di Film Spectre Terhadap Identitas Diri Informan
Informan ditanya tentang pengaruh karakter James Bond yang menggunakan produk Sony Xperia Z5 di film Spectre terhadap identitas diri
informan. Empat informan Wahyu, Umar, Agung, Ardian mengaku tidak terpengaruh oleh James Bond yang menggunakan Xperia Z5. Informan juga
mengaku tidak ada muncul rasa minat atau ketertarikan dengan produk Xperia Z5 walaupun penggunaanya diperankan oleh James Bond dan kolega-koleganya
Hanya informan 2 Aidil yang terpengaruh dengan karakter James Bond, walaupun tidak banyak pengaruh yang muncul. Informan kedua ini sebelumnya
sudah mengaku bahwa James Bond adalah karakter yang memang dikaguminya karena gaya khas bicara James Bond yang dapat menaklukkan setiap wanita.
Walaupun demikian, informan kedua ini tidak mendapatkan rasa minat atau ketertarikan terhadap Sony Xperia Z5, karena informan beralasan bahwa Bond
sendiri sudah identik dengan barang canggih, sehingga produk apapun yang digunakan agen 007 akan sendirinya menjadi hebat dan luar biasa di mata
penggemar setia James Bond.
4.2.3 Analisis Data
Dalam hasil observasi dan penelitian, didapat beberapa temuan terkait dengan objek penelitian. Peneliti mencoba untuk menganalisis temua-temuan
dilapangan berdasarkan kerangka teori yang sudah disusun.
1. Komunikasi Massa
Terkadang orang bertanya-tanya kenapa masyarakat memberikan perhatian kepada media. Muncul jawaban yang mengatakan bahwa masyarakat
tidak bisa menghindari media karena sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari- hari. Jawaban lain mengatakan bahwa bahwa media massa mendapatkan perhatian
dari masyarakat karena dapat memuaskan kebutuhan atau keinginan khalayaknya. Tiap orang menggunakan media secara berbeda. Usia, jenis kelamin, ting-
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara | 106 kat pendidikan, status sosio-ekonomi, dan sebagainya memengaruhi alasan
seseorang menggunakan media. Selain itu masih banyak faktor lain yang tidak terlalu kentara seperti sikap-sikap individual, aspirasi, harapan, ketakutan, dan
sebagainya. Semua faktor itu tidak saja memengaruhi penggunaan media oleh seseorang, namun juga memengaruhi apa yang akan ditemukannya dari media
Rivers. 2004:313. Komunikasi massa adalah studi ilmiah tentang media massa beserta pesan
yang dihasilkan, pembacapendengarpenonton yang akan coba diraihnya dan efeknya terhadap mereka. Banyak definisi tentang komunikasi massa yang
dikemukakan para ahli komunikasi. Pada dasarnya komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa media cetak dan elektronik. Sebab awal
perkembangannya saja komunikasi massa berasal dari pengembangan kata media of mass communication media komunikasi massa.
Fungsi komunikasi massa secara umum yaitu fungsi informasi, fungsi pendidikan, fungsi memengaruhi, fungsi proses pengembangan lingkungan, fungsi
adaptasi lingkungan dan fungsi memanipulasi lingkungan. Salah satunya adalah fungsi informasi. Salah satu yang diperoleh informan menggunakan Instagram
yatu fungsi memberikan informasi diartikan bahwa media massa adalah penyebar informasi bagi pembaca, pendengar, atau pemirsa. Berbagai informasi dibutuhkan
oleh khalayak media massa yang bersangkutan sesuai dengan kepentingan khalayak.
Khalayak sebagai manusia sosial akan selalu merasa haus informasi tentang segala sesuatu yang terjadi di sekitarnya. Sebagian informasi didapat
bukan dari sekolah, atau tempat bekerja melainkan dari media. Kita belajar musik, politik, ekonomi, hukum, seni, psikologi, komunikasi, olahraga dan hal lain dari
media. Kita belajar keterampilan menggunakan komputer, memasak menjahit dan sebagainya dari media. Kita mengenal tempat-tempat bersejarah yang ada di dunia
juga dari media elektronik terutama film dan media cetak yaitu buku-buku sejarah.
Dalam temuan hasil pengamatan kelima informan, ditemukan bahwa ma-
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara | 107 sing-masing informan memiliki alasan dan tujuan masing-masing dalam
menggunakan media massa melalui ponsel cerdas. Beberapa diantaranya mengaku karena kebutuhan informasi, dan ada juga yang bertujuan untuk mengakses
informasi sesuai dengan kegemarannya saja. Informan 1: “Salah satu tujuan saya pakai ponsel cerdas ini ya, supaya bisa buka
media sosial, kayak Instagram sama Path. Media sosial ini bukannya arena Saya biar eksis eksis kayak anak-anak gaul itu, bukan. Kalau
saya buka Instagram misalkan nya ya kan, saya bisa buka informasi tentang apa-apa aja berita yang viral hari itu. Misalkan, berita
tentang Jessica yang ngeracun Mirna pakek sianida itu. Pertama kali saya dapat informasinya ya dari Instagram, baru setelah itu saya
buka detik.com untuk nyari tahu kekmana berita pastinya. Soalnya kan di Instagram cuma sekelak sedikit aja dia.”
Informan 2: “Jaman sekarang setiap orang udah bisa jadi komentator bola ya gara-gara semuanya pakek ponsel cerdas. Apa aja tinggal Googling,
langsung dapat. Kayak aku kan hobi bola, seringnya itu ya buka info bola panditfootball.com. Itu isinya bahas-bahas seputar sepakbola,
tapi dari sisi yang lain. Keren lah pokoknya. Kalau gak dari pandit, dari Instagram lah. Cuma kalau di Instagram sekilas aja dia, gak
panjang. Misalkan, info pemain baru, info pelatih baru, siapa yang kenak pecat, biasanya cepat kali
tu dari Instagram atau Twitter” Informan 3: “Ya kalau secara umum biasanya gak mungkin lah orang udah beli
ponsel cerdas tapi gak dipake untuk buka berita. Misalkan kayak aku cari-cari berita MU Manchester United di internet. Gampang
ajalah, tinggal googling kayak biasa. Kalok info berita-berita Indonesia biasanya kalau aku dari detik.com.”
Informan 4: “Ya semenjak pakek ponsel cerdas, informasi luber seluber-lubernya lah. Mau cari aja bisa. Mau jahat mau jadi baek tergantung yang
makek sekarang ini. Kalo aku biasanya cari info-info Vespa, kayak Vespa apa yang keluar, atau cara betulin Vespa yang matot mati
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara | 108 total kekmana. Semua ada di internet. Ya kalau udah beli ponsel
cerdas kalok bisa dipakek yang bagus-bagus ajalah. Informan 5: “Kalau abang biasanya buka Facebook kalau mau liat-liat berita baru.
Cepat kali tu di FB Facebook, kadang kalah tv dibuatnya. Kayak berita-berita nyeleneh yang gak ada hubungannya sama politik ya,
biasanya dari media sosial duluan. Makanya Metro TV sampe buat acara Trending Topic ya kan, gara-gara itulah. Orang itu Metro TV
aja bisa kalah sama FB, sama Twitter. Kadang pun beritanya bulat- bulat dikopi ditiru sama orang itu, saking pengen naek beritanya,
hahahaha..” Kemampuan untuk menjangkau ribuan, atau bahkan jutaan, orang
merupakan ciri dari komunikasi massa mass communication, yang dilakukan melalui media massa seperti televisi atau koran. Komunikasi massa dapat
didefinisikan sebagai proses penggunaan sebuah medium massa untuk mengirim pesan kepada audien yang luas untuk tujuan memberi informasi, menghibur atau
membujuk. Informan 1: “Berita yang saya cari umumnya soal berita nasional, kriminal,
perkembangan keadaan di masyarakat. Kalo polisi ya harus update memperbaharui wawasan lah, kalo gak susah lah kita jadi polisi
tapi kabar pun gak tau”. Informan 2: “Kalo buka portal berita berita yang dicari yang pasti-pasti aja.
Maksudnya yang aku suka aja lah, kayak berita bola tadi, atau berita soal film misalnya.”
Informan 3: “Informasi khusus gak ada lah, paling berita umum-umum aja. Kadang cari berita soal peraturan-peraturan baru yang muncul, kayak
misalnya dilarang merokok di tempat kesehatan. Kayak-kayak gitulah ya”.
Informan 4: “Kalo buka berita online gak ada yang dicari khusus lah. Paling se- mua berita aku baca aja. Sekalian nambah-nambah ilmu juga, jarang
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara | 109 juga kan nonton tv.
Informan 5: “Berita soal kampus dan dunia pendidikan lah. Karena awak ini masih mahasiswa jadi penting kali buat tahu lagi ada berita apa yang
berkembang soal dunia kampus ini”. Dalam pengumpulan data, semua informan pengguna ponsel cerdas
mengakses media massa baik dari media sosial maupun dari portal berita online. Tujuan dari mengakses media massa baik dari media sosial dan portal berita
online adalah untuk menambah informasi. Hal ini dapat dilihat dalam penyajian data dimana kelima informan menggunakan ponsel cerdas sebagai sumber
informasi kategori no.6. Informan 1: “Tujuan beli hape ini ya selain buat buka medsos, ya buat cari-cari
berita. Kalau kayak saya gini udah jarang kali buka-buka tv. Kalau mau cari berita dari hape ini aja, mau dimana aja bisa. Lagi boker
buang air besar pun bisa hahaha.. ”
Informan 2: “Fungsi dan tujuan makek smartphone ini….selain medsos, ya cari- cari berita. Dari berita bola, sampe berita gak penting kayak ini
sambil menunjukkan berita tentang salah satu artis dangdut Indonesia. Kalau liat berita online kayak gini lah, gak bisa milih
beritanya, kadang ntah apa yang keluar disitu. ”
Informan 3: “Cari berita, kadang di detik.com atau di okezone.com.” Informan 4: “Biasanya aku buka aplikasi Babe baca berita buat liat berita sama
kabar-kabar negara kita ini. Siapa lagi yang gol sama KPK, siapa yang jadi bully-
an di medsos. Kayak gitu lah..” Informan 5: “Buat berita nomor satu. Udah jarang kali abang nonton televisi dek.
Dari hape ini ajalah abang liat-liat berita. Kadang duluan pun dari tv berita di online.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara | 110
2. Konstruksi Realitas Tabel Analisis Teori Konstruksi Realitas