Hasil Uji Asumsi Klasik .1 Uji normalitas

65 4.3 Hasil Uji Asumsi Klasik 4.3.1 Uji normalitas Pengujian apakah distribusi data normal atau tidak, salah satunya dengan menggunakan analisis grafik. Cara yang paling sederhana adalah dengan melihat histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal sebagaimana Gambar 4.1 berikut: Gambar 4.1 Grafik Histogram Dengan melihat tampilan grafik histogram, dapat disimpulkan bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi normal.Hal ini ditunjukkan oleh distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan.Namun demikian dengan hanya melihat histogram, hal ini dapat memberikan hasil yang meragukan khususnya untuk jumlah sampel kecil. Metode yang handal adalah dengan melihat normal probability plot , dimana pada grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal, sebagaimana ditampilkan pada Gambar 4.2 berikut: Universitas Sumatera Utara 66 Gambar 4.2 Grafik Normal Probability Plot Berdasarkan grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar tidak jauh dari garis diagonal.Hal ini menunjukkan bahwa grafik pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Dalam uji normalitas residual dengan grafik dapat menyesatkan apabila tidak hati-hati secara visual kelihatan normal, oleh karena itu untuk melengkapi uji grafik dilakukan juga uji statistik lain yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik Kolmogorov-Smirnov K-S dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut: Universitas Sumatera Utara 67 Tabel 4.11 One- Sample Kolmogorov-Smirnov Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 35 Normal Parameters a,,b Mean .0000000 Std. Deviation .50574158 Most Extreme Differences Absolute .110 Positive .105 Negative -.110 Kolmogorov-Smirnov Z .652 Asymp. Sig. 2-tailed .790 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Berdasarkan Tabel 4.11 mengindikasikan bahwa data mempunyai distribusi normal, dimana berdasarkan nilai signifikan Kolmogorov-Smirnov menunjukkan nilai lebih besar 0,05 yang mempunyai nilai signifikan 0,790 maka dapat dinyatakan bahwa data mempunyai distribusi normal.

4.3.2 Uji Multikolinearitas

Mendeteksi ada tidaknya gejala multikolinearitas antar variabel independen pada model persamaan pertama digunakan variance inflation factor VIF. Berdasarkan hasil yang ditunjukkan dalam output SPSS maka besarnya VIF dari masing-masing variabel independen dapat dilihat pada Tabel 4.12 sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 68 Tabel 4.12 Hasil Perhitungan VIF Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Inovasi .043 3.520 Tangible .067 4.999 Emphaty .119 3.422 Responsiveness .104 3.585 Reliability .090 2.089 Assurance .085 1.722 a. Dependent Variable: Loyalitas Pelanggan Berdasarkan Tabel 4.12 diatas menunjukkan bahwa kedua variabel independen tidak terjadi multikolinearitas karena nilai VIF 5,0. Sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat pengaruh antar variabel independen.Dengan demikian variabel independen Inovasi dan Kualitas Pelayanan tangible, emphaty , responsiveness, reliability, dan assurance dapat digunakan untuk memprediksi Loyalitas Pelanggan selama periode pengamatan.

4.3.3 Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan output SPSS maka hasil uji heteroskedastisitas dapat ditunjukkan dalam Tabel 4.13 sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 69 Tabel 4.13 Hasil Uji Heteroskedastisitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta t Sig. 1 Constant -.142 .308 -.460 .649 Inovasi -.009 .056 -.130 -.169 .867 Tangible -.077 .070 -.680 -1.104 .279 Emphaty -.086 .063 -.624 -1.352 .187 Responsiveness .090 .069 .640 1.299 .205 Reliability .025 .059 .222 .419 .679 Assurance .104 .062 .913 1.677 .105 a. Dependent Variable: absut Berdasarkan hasil yang ditunjukkan dalam Tabel 4.13 tersebut nampak bahwa variabel bebas yaitu: Inovasi dan Kualitas Pelayanan tangible, emphaty, responsiveness , reliability, dan assurance menunjukkan hasil yang tidak signifikan yaitu terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel tersebut tidak terjadi heteroskedastisitas dalam varian kesalahan, dan variabel Inovasi dan Kualitas Pelayanan yang digunakan tidak mempengaruhi risidualnya. Untuk menentukan heteroskedastisitas juga dapat menggunakan grafik scatterplot, titik-titik yang terbentuk harus menyebar secara acak, tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat melalui grafik Scatterplot, yang ditunjukkan pada Gambar 4.3 dibawah ini: Universitas Sumatera Utara 70 Gambar 4.3 Uji Heteroskedastisitas Grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol 0 pada sumbu Y, tidak berkumpul disatu tempat, serta tidak membentuk pola tertentu sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi dalam artinya bahwa varian semua variabel ini menunjukkan variabel independen Inovasi dan Kualitas Pelayanan dapat digunakan untuk memprediksi Loyalitas Pelanggan Café Junodi Medan.

4.4 Regresi Linear Berganda