Uji Asumsi Klasik Teknik Analisis Data .1 Analisis Deskriptif

42 Tabel 3.3 Uji Reliabilitas r alpha Cranbach alpha Instrumen Cranbach alpha 0.869 0.8 Sumber: Situmorang dan Lutfi 2012:82

3.9.2.1 Hasil Uji Reliabilitas

Hasil uji reliabilitas pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.4: Tabel 3.4 Hasil Pengujian Reliabilitas Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .933 30 Sumber: Hasil SPSS diolah 2016. Tabel 3.4 diatas menunjukkan hasil pengujian nilai Cronbach Alpha seluruhnya lebih besar dari 0,80. Berdasarkan data diatas maka seluruh butir pernyataan dinyatakan reliable.Dan dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai instrument dalam penelitian.

3.10 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis regresi, agar mendapatkan perkiraan yang tidak bisa dan efisien maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu uji normalitas, uji heteroskedasitas dan uji multikolinearitas.

3.10.1 Uji Normalitas

“Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal”. Situmorang dan Lufti, 2012:100. Universitas Sumatera Utara 43 Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan histogram, grafik dan Kolmogorv-Smirnov dengan menggunakan tingkat signifikan 5 .

3.10.2 Uji Heteroskedasitas

Adanya varians variabel independen adalah konstan untuk setiap nilai tertentu variabel independen homokedastisitas.Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadinya heteroskedastisitas.Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5 dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.

3.10.3 Uji Multikolinearitas

Artinya variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor melalui program SPSS. Tolerance mengukur variabilitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance 1 atau nilai VIF 5, maka tidak terjadi multikolinearitas Situmorang, 2010:136. Universitas Sumatera Utara 44 3.11 Teknik Analisis Data 3.11.1 Analisis Deskriptif Metode analisis deskriptif merupakan suatu metode analisis dimana data yang telah diperoleh, disusun, dikelompokkan, dianalisis, kemudian diinterpretasikan secara objektif sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dan menjelaskan hasil perhitungan.

3.11 .2 Analisis Linier Berganda