commit to user 27
dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diperlukan kepadanya.
Jadi kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggung jawab yang
diberikan kepadanya.
b. Pengertian Kepala Sekolah
Menurut Wahjosumidjo 2003:83, kepala sekolah terdiri dari kata ”kepala” dan ”sekolah”, kata kepala dapat diartikan ”ketua” atau ”pemimpin” dalam suatu
organisasi atau sebuah lembaga, sedang ”sekolah” adalah lembaga menjadi tempat menerima dan memberi pelajaran. Dengan demikian secara sederhana kapala
sekolah dapat didefinisikan sebagai ” seorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah di mana diselenggarakan proses belajar
mengajar, atau tempat di mana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima pelajaran”.
Kata ”memimpin” dari rumusan tersebut mengandung makna luas, yaitu ”kemampuan untuk menggerakkan segala sumber yang ada pada suatu sekolah
sehingga dapat didayagunakan secara maksimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan ”. Dalam praktek organisasi kata memimpin mengandung konotasi:
menggerakkan, mengarahkan, membimbing, melindungi, membina, memberi teladan, memberikan dorongan, memberikan bantuan. Batapa banyak arti yang
terkandung dalam kata memimpin memberikan indikasi yang luas tugas dan peranan kepala sekolah sebagai pemimpin suatu organisasi.
commit to user 28
c. Kinerja Kepala Sekolah
Menurut E. Mulyasa 2004:98, kepala sekolah harus mampu melaksanakan pekerjaannya sebagai
edukator, manajer, administrator, dan supervisor
EMAS. Dalam perkembangan selanjutnya, sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan perkembangan jaman, kepala sekolah juga harus mampu berperan
sebagai
leader, inovator
, dan
motivator
di sekolahnya. Degan demikian, dalam paradigma baru manajer pendidikan, kepala sekolah sedikitnya harus mampu
berfungsi sebagai
edukator, manajer, administrator, supervisor, leader, inovator
, dan
motivator
EMASLIM.
a. Fungsi Kepala Sekolah sebagai
edukator
atau pendidik
Menurut Wahjosumidjo 2005:122-123, memahami arti pendidik tidak cukup dengan berpegang konotasi yang terkandung dalam definisi pendidik,
melainkan harus dipelajari keterkaitannya dengan makna pendidikan, sasaran pendidikan, bagaimana strategi pendidikan itu dilaksanakan. Definisi pendidikan
seecara leksikal dapat digali dari beberapa sumber antara lain: pendidik, adalah orang yang mendidik, Sedang mendidik diartikan memberikan latihan ajaran,
pemimpin mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran sehingga pendidikan dapat diartikan proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang
dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Menurut E. Mulyasa 2004:98, kepala sekolah dalam melaksanakan
fungsinya sebagai edukator harus memiliki strategi yang tepat untuk meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan di sekolahnya. Menciptakan
iklim sekolah yang kondusif, memberikan nasehat kepada warga sekolah,
commit to user 29
memberikan dorongan kepada seluruh warga sekolah, memberikan dorongan kepada seluruh tenaga kependidikan serta melaksanakan modal pembelajaran
yang menarik, seperti
team teaching, moving class,
dan mengadakan program akselerasi bagi peserta didik yang cerdas di atas normal.
Menurut Wahjosumidjo 2003:123-124, kepala sekolah sebagai seorang pendidik, ia harus mampu menanamkan, memajukan, dan meningkatkan paling
tidak empat macam nilai, yaitu : 1
Mental, hal-hal yang berkaitan dengan sifat batin dan watak manusia. 2
Moral, hal-hal yang berkaitan dengan ajaran baik buruk mengenai perbuatan, sikap, dan kewajiban atau moral yang diartikan sebagi akhlak, budu pekerti,
dan kesusilaan. 3
Fisik, hal-hal yang berkaitan dengan kondisi jasmani atau badan, kesehatan dan penampilan manusia secara lahiriah.
4 Artistik, hal-hal yang berkaitan dengan manusia terhadap seni dan keindahan.
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut di atas maka yang perlu diperhatikan oleh setiap kepala sekolah terhadap peranannya sebagai pendidik
mencakup dua hal pokok, yaitu sasaran atau kepada siapa perilaku sebagai pendidik itu diarahkan. Sedangkan yang kedua yaitu peranan sebagai pendidik itu
dilaksanakan. Adapun sasaran utamanya yaitu para guru atau tenaga fungsional yang lain, tenaga administrasi, dan kelompok para siswa atau kelompok peserta
didik kedua sasaran tersebut berupa manusia yang memiliki unsur kejiwaan dan fisik yang berbeda-beda antara manusia yang satu dengan yang lainnya.
commit to user 30
Keteladanan juga merupakan sikap seorang
edukator
yang patut, baik yang perlu dicontoh yang ditampilkan oleh kepala sekolah melalui sikap, perbuatan dan
perilaku termasuk penampilan kerja. Penampilan kerja seorang kepala sekolah yang patut dan baik dicontoh oleh para guru, staf dan siswa dapat berupa disiplin,
jujur, penuh tanggung jawab, bersahabat, dan sebagainya termasuk pula penampilan fisik seperti cara dan sikap berbicara, berkomunikasi, berpakaian yang
bersih, sehat jasmani, rapi, serasi, dan enerjik. Seperti diketahui bahwa kehidupan manusia selalu dikendalikan dan
ditentukan oleh faktor-faktor psikis yang ada di dalam dirinya serta kondisi fisik yang dimiliknya. Faktor psikis, seperti pandangan hidup atau sikap keinginan,
harapan, harga diri, rasa puas dan sebagainya. Sedangkan kondisi fisik ialah keadaan lahiriah manusia yang bersifat jasmaniah yang diharapkan sehat sehingga
mampu mendukung secara serasi unsur-unsur psikis tersebut, sehingga tercipta manusia yang harmonis antara pertumbuhan, perkembangan, kestabilan psikis
dengan kondisi jasmani yang sehat bugar. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa
kepala sekolah harus memiliki kemampuan memberdayakan tenaga kependidikan di
sekolah diwujudkan
dalam memberikan
arahan secara
dinamis pengkoordinasian tenaga kependidikan dalam pelaksanaan tugas, pemberian
hadiah
reward
bagi mereka yang berprestasi dan pemberian hukuman
punisment
bagi yang kurang disiplin dalam melaksanakan tugasnya kepala sekolah juga mempunyai kemampuan mendayagunakan sumberdaya sekolah yang
harus diwujudkan dalam pendayagunaan serta perawatan sarana prasarana
commit to user 31
sekolah, pencatatan berbagai kinerja tenaga kependidikan, dan pengembangan program peningkatan profesionalisme.
b. Fungsi Kepala Sekolah sebagai manajer