commit to user 33
untuk membina dan mengembangkan karir-karir sumberdaya manusia, memerlukan
manajer yang
mampu merencanakan,
mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan agar organisasi dapat mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Berdasarkan pendapat dari para ahli tersebut di atas, dapat disimpulkan
bahwa kepala sekolah harus memiliki kemampuan memberdayakan tenaga kependidikan di sekolah diwujudkan dalam memberikan arahan secara dinamis,
pengkoordinasian tenaga kependidikan dalam pelaksanaan tugas, pemberian hadiah
reward
bagi mereka yang berprestasi, dan pemberian hukuman
punisment
bagi yang kurang disiplin dalam melaksanakan tugasnya. Kepala sekolah juga mempunyai kemampuan mendayagunakan sumberdaya sekolah yang
harus diwujudkan dalam pendayagunaan serta perawatan sarana prasarana sekolah, pencatatan berbagai kinerja tenaga kependidikan dan pengembangan
program peningkatan profesionalisme.
c. Kepala Sekolah sebagai administrator
Menurut E. Mulyasa 2005:107-108 kepala sekolah sebagai
administrator
adalah memiliki hubungan yang sangat erat dengan berbagai aktifitas pengelolaan administrasi yang bersifat pencatatan, penyusunan dan pendokukmenan seluruh
program sekolah. Secara spesifik kepala sekolah harus memiliki kemampuan untuk mengelola kurikulum, mengelola administrasi peserta didik, mengelola
administrasi personalia, mengelola adminstrasi sarana dan prasarana, mengelola administrasi kearsipan dan mengelola administrasi keuangan. Kegiatan tersebut
dilakukan secara efektif dan efeisien agar dapat menunjang produktifitas sekolah.
commit to user 34
Untuk itu, kepala sekolah harus mampu menjabarkan kemampuan di atas dalam tugas-tugas operasional sebagai berikut:
1 Kemampuan Mengelola Kurikulum, harus diwujudkan dalam penyususnan
kelengkapan data administrasi pembelajaran, penyusunan kelengkapan data administrasi bimbingan konseling, penyusunan kelengkapan data kegiatan
praktikum, dan kelengkapan penyusunan data administrasi kegiatan belajar peserta didik di perpustakaan.
2 Kemampuan Mengelola Administrasi Peserta Didik, harus diwujudkan
dalam penyusunan kelengkapan dan administrasi peserta didik, penyusunan kelengkapan data administrasi kegiatan ekstra kurikuler, dan kelengkapan
penyusunan kelengkapan data administrasi hubungan sekolah dengan orang tua peserta didik.
3 Kemampuan Mengelola Administrasi Personalia, harus diwujudkan dalam
kelengkapan data administrasi tenaga guru, serta pengembangan kelengkapan data administrasi tenaga kependidikan non guru seperti pustakawan, laporan,
pegawai tata usaha, penjaga sekolah, dan teknisi. 4
Kemampuan Mengelola Administrasi Sarana dan Prasarana, harus
diwujudkan dalam pengembangan kelengkapan dan administrasi gedung dan ruang, pengembangan data administrasi mebeler, pengembangan kelengkapan
data administrasi alat dan mesin kantor AMK, pengembangan data administrasi buku atau bahan pustaka, pengembangan kelengkapan data dan
administrasi laboratorium,
serta pengembangan
kelengkapan data
administrasi alat bengkel dan workshop.
commit to user 35
5 Kemampuan Mengelola Administrasi Kearsipan, harus diwujudkan dalam
pengembangan kelengkapan data administrasi surat masuk, pengembangan kelengkapan data administrasi surat keluar, pengembangan kelengkapan data
administrasi surat keputusan, dan pengembangan kelengkapan data administrasi surat edaran.
6 Kemampuan Mengelola Administrasi Keuangan, harus duwujudkan
dengan pengembangan administrasi keuangan rutin, pengembangan administrasi keuangan yang bersumber dari masyarakat dan orang tua peserta
didik, pengembangan administrasi keuangan yang bersumber dari pemerintah, yakni uang yang harus dipertanggungjawabkan UYHD, dan dana bantuan
operasional DBO, pengembangan proposal untuk mendapatkan bantuan keuangan, seperti hibah atau
block grant
, dan pengembangan proposal untuk mencari berbagai kemungkinan dan mendapatkan bantuan keuangan dari
berbagai pihak yang tidak mengikat. Dalam melaksanakan tugas di atas, kepala sekolah sebagai administrator,
khususnya dalam meningkatkan kinerja dan produktifitas sekolah, dapat dianalisis berdasarkan beberapa pendekatan, baik pendekatan sifat, pendekatan perilaku
maupun pendekatan situasional. Dalam hal ini kepala sekolah harus mampu bertindak situasional, sesuai degan situasi dan kondisi yang ada. Meskipun
demikian pada hakekatnya kepala sekolah harus lebih mengutamakan tugas
task oriented
, agar tugas-tugas yang diberikan kepada setiap tenaga kependidikan bisa dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Di samping orientasi terhadap tugas, kepala
sekolah juga harus menjaga hubungan kemanusiaan dengan para stafnya, agar
commit to user 36
setiap tenaga kependidikan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, tetapi mereka tetap merasa senang dalam melaksanakan tugasnya. Dengan demikian,
efektifitas kerja kepala sekolah bergantung pada tingkat pembauran antara gaya kepemimpinan dengan tingkat menyenangkan dalam situasi tertentu, ketika para
tenaga kependidikan melakukan tugas-tugas yang diembankan kepadanya. Menurut Oemar Hamalik 1992:143-144 kepala sekolah sebagai
administrator
lebih ditekankan kepada pelaksanaan kepemimpinan dibandingkan dengan administrasi umumnya. Administrasi sekolah disesuaikan dengan
kebijakan-kebijakan yang ada, pada hakekatnya lebih mudah dilaksanakan dibandingkan dengan masalah kepemimpinan itu sendiri. Kepemimpinan harus
dilatih dalam profesi, dalam masyarakat dan dalam negara serta bangsa. Kepemimpinan dalam hal ini lebih luas artinya dibandingkan dengan pelaksanaan
kepemimpinan dalam sistem sekolah. Menurut Ngalim Purwanto 2006:106 kepala sekolah sebagai
administrator
pendidikan bertanggung jawab terhadap kelancaran pelaksanaan pendidikan dan pengajaran di sekolahnya. Oleh karena itu, untuk dapat
melaksanakan tugasnya dengan baik, kepala sekolah hendaknya memahami, meguasai dan mampu melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berkenaan dengan
fungsinya sebagai administrator pendidikan. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, disimpulkan bahwa peranan
administrator
sekolah sudah tentu berbeda dari administrator dalam bidang- bidang lainnya. Dia berperan sebagai pemimpin profesi kependidikan dan juga
sebagai pemimpin sekolah. Peranan kepemimpinan
adminstrator
sekolah harus
commit to user 37
menampilkan keahlian dalam profesionalisasi kependidikan, dalam proses mobilisasi sumber-sumber dan dalam usaha memenuhi kebutuhan atau bekerja
memecahkan masalah. Ini berarti seorang
administrator
sekolah harus memiliki kemampuan
menampung, menginventarisasi,
mengarahkan tenaga,
dan memberikan kemudahan-kemudahan.
d.
Kepala Sekolah sebagai supervisor
Menurut E. Mulyasa 2005:111 kegiatan utama pendidikan di sekolah dalam rangka mewujudkan tujuannya adalah kegiatan pembelajaran, sehingga
seluruh aktifitas organisasi sekolah bermuara pada pencapaian efisiensi dan efektifitas pembelajaran. Oleh karena itu salah satu tugas kepala sekolah adalah
sebagai supervisor, yaitu mensupervisi pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga kependidikan. Sergiovani dan Starrat dalam Mulyasa 2005:111, menyatakan
bahwa ”
Supervision is a process designed to help teacher and supervisor learn more abaut their practice, to better able to use their knowledge and skills to better
serve parents and schools and to make the schools a more effective learning community” .
Kutipan tersebut menunjukkan bahwa supervisi merupakan suatu proses yang dirancang secara khusus untuk membentuk para guru dan supervisor dalam
mempelajari tugas sehari-hari di sekolah, agar dapat menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk memberi layanan yang lebih baik pada orang tua
peserta didik di sekolah, serta berupaya menjadikan sekolah sebagi masyarakat belajar yang lebih efektif.
commit to user 38
Supervisi sesungguhnya dapat dilaksanakan oleh kepala sekolah yang berperan sebagai supervisor, tetapi dalam system yang lebih independen, dan
dapat meningkatkan obyektifitas dalam pembinaan dan pelaksanaan tugasnya. Jika supervise dilaksanakan oleh kepala sekolah, maka ia harus mampu
melakukan berbagai pengawasan dan pengendalian untuk meningkatkan kinerja tenaga kependidikan. Pengawasan dan pengendalian ini merupakan kontrol agar
kegiatan pendidikan sekolah terarah pada tujuan yang telah ditetapkan. Pengawasan dan pengendalian juga merupakan tindakan preventif untuk
mencegah agar para tenaga kependidikan tidak melakukan penyimpangan dan lebih berhati-hati dalam melaksanakan pekerjaannya.
Menurut Oemar Hamalik 1992:173 kepala sekolah sebagai
supervisor
: 1
Seorang supervisor mempunyai tugas mengendalikan tugas pengendalian 2
Seorang supervisor itu harus dapat mensposori sebagai sponsor 3
Seorang supervisor itu sebagai evaluator 4
Seorang supervisor itu sebagai pengawas. Menurut Ngalim Purwanto 2006:115-116 supervisi adalah aktivitas
menentukan kondisi syarat-syarat yang esensial, yang akan menjamin tercapainya tujuan pendidikan. Maka tugas kepala sekolah sebagai supervisor, dia hendaknya
padai meneliti, mencari, dan menentukan syarat-syarat yang diperlukan bagi kemajuan sekolahnya sehingga tujuan-tujuan pendidikan di sekolah itu
semaksimal mungkin dapat tercapai. Ia harus dapat meneliti dan menentukan syarat-syarat mana yang telah ada dan mencukupi, mana yang belum ada atau
kurang mencukupi yang perlu diusahakan dan dipenuhi.
commit to user 39
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan, tugas seorang supervisi memang harus dilaksanakan oleh kepala sekolah, kepala sekolah juga
harus mampu melakukan berbagai pengawasan dan pengandalian untuk meningkatkan kinerja tenaga kependidikan. Pengawasan dan pengendalian
merupakan kontrol agar kegiatan pendidikan di sekolah terarah pada tujuan yang telah ditetapkan. Pengawasan dan pengendalian juga merupakan tindakan
preventif untuk mencegah agar pada tenaga kependidikan tidak melakukan penyimpangan dan lebih berhati-hati dalam melakukan pekerjaannya. Kepala
sekolah sebagai supervisor dapat dilakukan secara efektif antara lain melalui diskusi kelompok, kunjungan kelas, pembicaraan individual, dan simulasi
pembelajaran.
e. Kepala Sekolah sebagai