Fungsi Lagrangian Persamaan Lagrange

13 Untuk sistem triple pendulum seperti terlihat pada gambar 2.3 jelas bahwa menentukan posisi massa m 1 , m 2 dan m 3 pada berbagai waktu dibutuhkan tiga buah koordinat dan sistem adalah tiga derajat kebebasan. Dan x 1 , x 2 , dan x 3 atau y 1 , y 2 , dan y 3 atau θ 1 , θ 2 , dan θ 3 , mungkin merupakan kelompok koordinat sistem ini. x 1 = l 1 + l 2 + l 3 – l 1 cos θ 1 2.2 y 1 = l 1 sin θ 1 2.3 x 2 = l 1 + l 2 + l 3 – l 1 cos θ 1 – l 2 cos θ 2 2.4 y 2 = l 1 sin θ 1 + l 2 sin θ 2 2.5 x 3 = l 1 cos θ 1 + l 2 cos θ 2 + l 3 cos θ 3 2.6 y 3 = l 1 + l 2 + l 3 – l 1 cos θ 1 – l 2 cos θ 2 − l 3 cos θ 3 2.7 dimana posisi koordinat x ditinjau dari panjang keseluruhan pendulum ke tiap – tiap pendulum pada sumbu x dan posisi koordinat y ditinjau dari jarak pendulum ke titik O pada sumbu y.

2.3 Fungsi Lagrangian

Untuk mencari persamaan gerak triple pendulum, koordinat-koordinat posisi masing-masing pendulum akan dimasukkan ke Fungsi Lagrangian. Fungsi Lagrangian atau yang biasa disebut Lagrangian disimbolkan dengan L merupakan gabungan dari persamaan energi kinetik T dan energi potensial V yang diberikan: T = ∑ � x n + y n �= 2.8 V = ∑ � � � �= 2.9 dengan m n merupakan massa setiap pendulum, x n + y n adalah kecepatan masing – masing pendulum dan x n adalah jarak titik dari panjang keseluruhan pendulum ke setiap pendulum. Dari energi kinetik dan energi potensial dapat digunakan untuk menghitung Lagrangian, L = T – V 2.10 Untuk kasus gerak sistem triple pendulum dengan subsitusi persamaan 2.2, 2.4, dan 2.6, ke persamaan 2.9, diperoleh energi potensialnya V = m 1 gx 1 + m 2 gx 2 + m 3 gx 3 Universitas Sumatera Utara 14 = m 1 g l 1 + l 2 + l 3 – l 1 cos θ 1 + m 2 g l 1 + l 2 + l 3 – l 1 cos θ 1 – l 2 cos θ 2 + m 3 g l 1 + l 2 + l 3 – l 1 cos θ 1 – l 2 cos θ 2 − l 3 cos θ 3 2.11 dan untuk energi kinetiknya diperoleh persamaan: T = x + y + x + y + x + y 2.12 Dari persamaan: � = � � �� 2.13 � = � � �� 2.14 sehingga diperoleh � + � = � � �� + � � �� 2.15 dengan menggunakan persamaan 2.15 kedalam persamaan 2.12 diperoleh T = � + [� + � + � � cos � − � ] + [� + � + � + � � cos � − � + � � cos � − � + � � cos � − � ] 2.16 Dengan menggabungkan persamaan 2.11 dan 2.16 ke dalam persamaan 2.10 diperoleh L = T – V = � + [� + � + � � cos � − � ] + [� + � + � + � � cos � − � + � � cos � − � + � � cos � − � ] − � cos � − � cos � + cos � − � cos � + cos � + cos � 2.17 Persamaan 2.17 merupakan Lagrangian gerak triple pendulum, dimana persamaan tersebut akan diselesaikan dengan persamaan Lagrange agar diperoleh posisi masing-masing pendulum.

2.4 Persamaan Lagrange

Jika sistem adalah konservatif, persamaan Lagrange dirumuskan sebagai berikut � �� �� �� � − �� �� � = , � ∈ { , , } 2.18 Universitas Sumatera Utara 15 Karena kasus yang dibahas merupakan sistem triple pendulum yang memiliki tiga pendulum maka ditinjau masing-masing posisi Spiegel,1967. Persaman gerak untuk θ 1 adalah + + � + + � � � − � � + � � � − � � + + � �� � − � + � �� � − � + + + � �� � = 2.19 Sedangkan untuk � : + � � � − � � + + � + � � � − � � − + � �� � − � + � �� � − � + + � �� � = 2.20 Lalu yang terakhir untuk � : � � � − � � + � � � − � � + � − � �� � − � − � �� � − � + � �� � = 2.21 Persamaan 2.19, 2.20, dan 2.21 merupakan persamaan gerak sistem triple pendulum nonlinier. Dimana m 1 , m 2 , dan m 3 merupakan massa masing-masing pendulum1, pendulum2 dan pendulum3, dan l 1 ,l 2 dan l 3 merupakan panjang tali dari masing-masing pendulum, dan � 1 , � 2 , dan � 3 adalah sudut yang dibentuk pendulum dengan garis vertikal serta g merupakan konstanta gravitasi bumi. Sistem seperti ini banyak digunakan untuk mengetahui kejadian akan datang, misalnya perkiraan cuaca, perkiraan gempa dan lain sebagainya.

2.5 Pemrograman dengan Mathematica 9