Analisis Masalah .1 Persamaan Gerak Triple Pendulum Nonlinier
17
BAB 3
ANALISIS MASALAH DAN PERANCANGAN PROGRAM
3.1 Analisis Masalah 3.1.1 Persamaan Gerak Triple Pendulum Nonlinier
Persamaan gerak triple pendulum nonlinier adalah persamaan 2.19, 2.20, dan 2.21
pada subbab 2.4. Berdasarkan ketiga persamaan maka dapat dikatakan bahwa sistem
triple pendulum memiliki tiga variabel, maka lintasannya terletak pada ruang fasa 3 dimensi, ruang minimum terbentuknya gejala
chaos. Agar sistem dapat menampilkan gejala
chaos dengan jelas, maka ditentukan dalam keadaan tanpa dimensi
Dimensionless yaitu m = l = g = 1 Baker
et al, 1996, berdasarkan hal ini, maka ditetapkan m
1
= m
2
= m
3
= l
1
= l
2
= l
3
= g = 1, yang merupakan bentuk penyederhanaan yang sering digunakan dalam simulasi.
Nilai kecepatan awal pendulum, ω
1
, ω
2
, dan ω
3
pada program dapat divariasikan, tetapi dalam menganalisis gejala
chaos nilai ω
1
, ω
2
, dan ω
3
yang dipakai adalah pada
ω
1
= ω
2
= ω
3
= 0 rads, hal ini dimaksudkan agar pendulum
tidak berputar sehingga keadaan chaos dapat dianalisis dengan jelas. Sedangkan
nilai θ pada program terdiri dari tiga, yaitu θ
1
, θ
2
, dan θ
3
. Hal ini dimaksudkan untuk menguji sesitivitas kondisi awal dari setiap gejala dari periodik hingga
chaos jik kondisi awal ketiga pendulum diubah sedikit Pi12 rad. Adapun nilai dipakai sebenarnya adalah pada
θ = Pi2 rad, hal ini juga dimaksudkan agar
diperoleh keadaan dimensionless.
Berdasarkan ketetapan diatas, parameter yang divariasikan nilainya dalam penelitian ini untuk menganalisis gejala chaos adalah sudut pendulum2 dan sudut
pendulum3. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa penentuan parameter-parameter di atas dimaksudkan agar keadaan-keadaan periodik,
kuasiperiodik, dan chaos pada sistem dapat dianalisis dengan jelas.
Universitas Sumatera Utara
18
Namun, sebagai perbandingan akan diteliti pula keadaan-keadaan sistem selain pengujian secara
dimensionless. Pengujian akan dilakukan dengan beberapa variabel parameter yang nilainya dapat divariasikan, yaitu
m
1
,m
2
,m
3
, l
1
,l
2
,l
3
, dan θ
1
simpangan awal untuk mengetahui keterkaitan hubungan varibel tersebut dengan keadaan periodik atau
chaos. Dalam hal ini, suatu ruang parameter tiga dimensi yang setiap titiknya mewakili ketiga parameter tersebut dapat ditentukan.
Penyelidikan yang akan dilakukan untuk mengamati pengaruh variasi: 1.
θ
1
sedangkan l
1
, m
1
, l
2
, m
2
, l
3
, dan m
3
dianggap konstan. 2.
m
1
sedangkan l
1
, θ
1
, l
2
, m
2
, l
3
, dan m
3
dianggap konstan. 3.
m
2
sedangkan l
1
, θ
1
, l
2
, m
1
, l
3
, dan m
3
dianggap konstan. 4.
m
3
sedangkan l
1
, θ
1
, l
2
, m
1
, l
3
, dan m
2
dianggap konstan. 5.
l
1
sedangkan sedangkan m
1
, θ
1
, l
2
, m
2
, l
3
, dan m
3
dianggap konstan. 6.
l
2
sedangkan sedangkan m
1
, θ
1
, l
1
, m
2
, l
3
, dan m
3
dianggap konstan. 7.
l
3
sedangkan sedangkan m
1
, θ
1
, l
1
, m
2
, l
2
, dan m
3
dianggap konstan. Ketika variasi
– variasi di atas diuji, θ
2
dan θ
3
akan diubah untuk mempertahankan keperiodikan. Demikian metode tersebut dilakukan karena
penyelidikan menyeluruh terhadap perilaku sistem sebagai fungsi ketiga variabel parameter tersebut tidak dapat dilakukan Baker
et al, 1996.