Studi Chaos Secara Numerik

7 2. Tidak dapat diprediksi dalam jangka panjang dan sensitif terhadap kondisi awal 3. Kompleks, tetapi nampaknya seperti beraturan dalam ruang fasa Batas antara perilaku yang teratur dan kacau sering ditandai dengan penggandaan periode, keadaan inilah yang mengantarkan pada perilaku chaos. Tamas, 2006

2.1.1 Studi Chaos Secara Numerik

Studi keberatan yang muncul ketika gejala chaos dipelajari secara numerik dengan menggunakan computer digital yaitu mengenai penggunaan sekumpulan bilangan rasional berhingga dengan panjang kata berhingga finite dan waktu perhitungan yang juga berhingga. Hal ini menyebabkan orbit periodik yang panjang dengan orbit quasiperiodik atau orbit chaos sulit untuk dibedakan. Orbit yang teramati secara numerik hanya menampilkan orbit fiktif, karena setiap langkah dimulai dengan bilangan yang dibulatkan berbeda dengan orbit yang sebenarnya, meskipun perbedaan itu kecil. Namun, bilangan irasional dapat didekati dengan bilangan rasional, atau sama dengan kata lain daerah chaos dikelilingi oleh daerah-daerah periodik. Strategi yang benar dalam studi computer adalah dengan mengidentifikasikan orbit periodik dengan tepat dan mencirikan gerak tak periodik. Selain itu, sistematika orbit periodik banyak sekali memberitahukan sifat gerak tak periodik yang berdekatan dalam ruang parameter. Dan telah dibuktikan bahwa setiap periode orbit chaos fiktif dibayangi dengan orbit chaos yang sebenarnya. Setiawan, 1991 Studi chaos dapat juga dilakukan menggunakan kalkulator saku dengan menggunakan menggunakan hubungan matematis yang sederhana. Digunakan persamaan logistic yang diberikan pada persamaan 2.1. ′ = − 2.1 dimana 0 ≤ x ≤ 1 dan w adalah parameter yang dapat diatur, sedangkan x merupakan parameter simpangan. Untuk w = 2,9 dan x = 0,4, maka x’ = 0,696. Berikutnya x’ menjadi nilai awal sehingga diperoleh x’’ = 0,614, dan hal ini dilakukan selanjutnya sehingga diperoleh nilai- nilai x’ yang tetap pada nilai yang Universitas Sumatera Utara 8 mendekati 0,665. Hal ini dilakukan seterusnya untuk beberapa iterasi dan dikatakan sebagai keadaan periodik. Selanjutnya jika nilai w dinaikkan menjadi 3,3, maka nilai x akan berganti- berganti antara nilai tinggi 0,824 dan nilai rendah 0,480, dan hal inilah yang dikatakan sebagai penggandaan periode, dan dengan melanjutkan prosedur ini, maka akan diperoleh penggandaan periode lagi, begitu seterusnya sehingga diperoleh kondisi chaos Walker, 1991.

2.1.1.1 Ruang Fasa

Ruang fasa phase space merupakan sarana yang bermanfaat untuk mengambarkan tingkah laku sistem-sistem yang bersifat chaos dalam bentuk geometri. Adapun yang dimaksud dengan ruang fasa dari suatu sistem adalah ruang yang secara matematika memiliki koordinat tegak lurus, dimana masing- masing koordinat mewakili variable-variabel yang diperlukan untuk menentukan keadaan sistem pada ssat tersebut. Sebagai contoh saat sebuah partikel bergerak dalam ruang tiga dimensi x, y, z dan memiliki momentum pada ketiga arah tersebut Px, Py, Pz, keadaan partikel tersebut setiap saat secara lengkap dispesifikasikan dengan enam koordinat yaitu x, y, z, px , py, pz. Ruang di mana partikel dispesifikasikan dengan enam koordinat tersebut disebut sebagai ruang enam dim ensi atau ruang Γ Baker et al, 1996. Gambar 2.2 Bawah, skala dari energi potensial Vθ untuk sistem terkendali pada pendulum, atas, menunjukkan lintasan ruang fasa pada tiga tingkatan energi Robert Deserio,2002 Universitas Sumatera Utara 9 Sebagai contoh pada gambar diatas tepatnya pada bagian bawah tampak energi potensial Vθ untuk d = 0. Pada bagian atas gambar menampilkan grafik dari ω –vs– θ dan menunjukkan lintasan dari ruang fasa untuk gerak yang tidak terkendali, vibrasi teredam pada tiga nilai dari E. Pembentukan titik vibrasi dapat diilustrasikan sedikit oleh garis vertikal dan energi mekanik oleh garis titik horizontal. Arah gerak disepanjang lintasan diindikasikan oleh arah panah.

2.1.1.2 Penggandaan Perioda

Perubahan kestabilan atau perubahan yang dramatis dalam suatu sistem akibat perubahan nilai parameter dinamakan bifurkasi. Dimana bifurkasi ini tidak selalu berhubungan dengan kompleksitas, tetapi terdapat beberapa jenis bifurkasi yang senantiasa berhubungan dengan bertambahkan kerumitan suatu sistem yang pada akhirnya mengakibatkan kondisi chaos. Beberapa ahli dinamika nonlinier mengemukakan bahwa salah satu jenis bifurkasi yang terkenal adalah penggandaan periode period doubling, yakni suatu gerakan periodik yang mengalami bifurkasi dan ‘melontarkan’ gerakan periodik yang periodenya dua kali lebih besar dari periode semula. Kemudian masing-masing gerakan periodik itu mengalami bifurkasi lagi yang sama dan begitu proses seterusnya. Masing-masing gerakan periodik yang terlontar biasanya tidak stabil, akibatnya pada suatu nilai parameter tertentu akan sangat banyak gerakan periodik yang tidak stabil dalam suatu sistem. Ketika hal itu terjadi dinamika sistem sudah sangat kompleks dan kondisi chaos terjadi lagi. Dengan menggunakan kalkulator tangan, dengan mudah dapat diperoleh jendela periodik pertama untuk pemetaan logistik: p = 1 0 μ μ1 = 0,75 p = 2 μ1 μ μ2 = 1,25 p = 4 = 22 μ2 μ μ3 = 1,3680989 p = 8 = 23 μ3 μ μ4 = 1,3940461 Dari sudut pandang chaos¸ kejadian yang lebih besar dari μ ∞ merupakan hal yang lebih menarik. Dalam rentang parameter μ ∞ , 2 terdapat jendela periodik dalam jumlah tak hingga infinite dengan latar belakang daerah yang tak periodik. Jika distribusi titik-titik dalam daerah yang tak periodik disimak lebih Universitas Sumatera Utara 10 teliti, akan terlihat iterasi yang melompat antara 2 n subinterval dari interval I dengan n yang berkurang dari ∞ menjadi 0 bila μ bergerak dari μ ∞ menuju 2. Ini disebut sebagai deret percabangan ganda setengah periode atau deret percabangan ganda terbalikkan dari pita chaos Setiawan, 1991.

2.1.2 Chaos dan Pengaruhnya Dalam Sains