67
dan berhasil mengalahkan pasukan Castilia. Karena perpecahan di kalangan raja- raja Muslim, Yusuf melangkah jauh untuk menguasai Spanyol dan ia berhasil
untuk itu. Kerajaan ini kemudian berakhir pada tahun 1143 baik di Afrika Utara maupun di Spanyol disebabkan penerus kerajaan yang lemah. Spanyol kembali
menjadi negara-negara kecil yang kemudian disatukan kembali oleh Kerajaan Muwahhidun yang berpusat di Afrika Utara pada tahun 1146. Kerajaan ini
didirikan oleh Muhammad ibnu Tumart. Kerajaan ini masuk ke Spanyol di bawah pimpinan ‘Abdu Al-Mun’im. Pada tahun 1212 Kerajaan ini diserang oleh pasukan
Kekaisaran Romawi Suci dan mengalami banyak kekalahan. Kerajaan ini melemah dan penguasanya kembali ke Afrika Utara tahun 1235. Kemudian
Spanyol kembali berada di bawah penguasa-penguasa kecil yang menyebabkan semua wilayah jatuh ke dalam Kekaisaran Romawi Sucikecuali Kota Granada.
6. Periode Keenam 1248-1492
Pada periode ini, Islam hanya berkuasa di daerah Granada di bawah kerajaan Ahmar 1232-1492.Kerajaan ini berakhir disebabkan perselisihan orang-
orang istana dalam memperebutkan kekuasaan. Abu ‘Abdullah Muhammad merasa tidak senang kepada ayahnya, karena menunjuk anaknya yang lain sebagai
penggantinya menjadi raja. Dia memberontak dan berusaha merampas kekuasaan. Dalam pemberontakan itu, ayahnya terbunuh dan digantikan oleh Muhammad
ibnu Sa’ad. Abu ‘Abdullah kemudian meminta bantuan kepada Raja Ferdinand dan Ratu Isabella penguasa yang wilayahnya merupakan bagian Kekaisaran
Romawi Suci untuk menjatuhkannya. Kedua penguasa ini dapat mengalahkan penguasa yang sah dan Abu ‘Abdullah naik takhta. Dan pada akhirnya Kota
Granada jatuh pada tahun 1492 setelah Raja Ferdinand dan Ratu Isabella memutuskan untuk bersatu menginvasi kota tersebut.
3. Spanyol Pada Masa Pemerintahan Islam
Pada tahun 711 bangsa Arab sebagai pemenang memperkenalkan agama Islam ke Spanyol dan pada tahun 1502 suatu perjanjian antara Ferdinand dan
Universitas Sumatera Utara
68
Isabella melarang agama Islam di seluruh kerajaan itu. Sepanjang abad di antara kedua tahun tadi, kamu Muslimin di Spanyol telah mengisi salah satu lembaran
sejarah di Eropa pada masa Abad Pertengahan. Selama ratusan tahun naskah- naskah lama dari Yunani diterjemahkan ke dalam bahasa Arab, yaitukomentar-
komentar tentang pemikiran Plato, Aritoteles, Euclid, neo-Platonis dan risalah kedokteran Hippocrates dan Galen yang berkembang dalam peradaban
Islamdikembalikan ke Eropamelalui Spanyoldan Sisilia, dimana masyarakat Barat kemudian mengembangkan pengetahuan tersebut melalui berbagai pencapaian-
pencapaian, yang membantu memicu lahirnya gerakan Renaissance di Eropa.
75
Ketika kaum Muslim pertama kali membawa agama Islam ke Spanyol, mereka menemui agama Kristen Katolik sangat kuat setelah dapat menaklukkan
faham sekte Arianisme. Konsili ke-6 di Toledo memutuskan bahwa semua raja harus bersumpah tidak akan menganut suatu agama kecuali Katholik, dan akan
melaksanakan hukum menentang semua aliran yang menyimpang, sementara sebuah ketentuan lain melarang setiap orang dengan ancaman hukuman penjara
dan penyitaan seluruh harta miliknya bagi siapa yang mempersoalkan Gereja dan keuskupan Katholik Suci,lembaga-lembaga Evangelic, defenisi tentang Peter,
dekrit-dekrit Gereja dan Perjamuan Suci.
76
Pihak klergi memperoleh kedudukan dan pengaruh yang kuat dalam mengatur negara, para bishop dan eklesiasti duduk
dalam dewan-dewan nasional untuk menentukan masalah-masalah penting kenegaraan, meratifisir pengangkatan dan pemberhentian raja. Kaum klergi ini
mengambil kesempatan dengan kekuasaannya itu untuk menekan umat Yahudi yang merupakan kelompok besar Spanyol, menyiksa secara brutal orang-orang
yang menolak dibaptis.
77
75
Akbar S Ahmed. Op. Cit., Hlm. 44.
76
Bandingkan dengan isi Konsili Toledo VI yang ditulis oleh Norman Roth. Norman Roth. 1994. Jews, Visigoths, and Muslims in Medieval Spain: Cooperation and Conflict. Leiden:
BRILL. Hlm. 31-32.
77
Ibid . Hlm. 23.
Karena perlakuan kasar ini, mereka memandang bangsa Arab sebagai kaum pembebas, mereka membantu menertibkan kota-kota yang
baru ditaklukkan dan membukakan gerbang kota-kota yang sedang dikepung.
Universitas Sumatera Utara
69
Kaum muslim juga menerima sambutan hangat dari kelompok budak yang selama ini sangat menyedihkan nasibnya di bawah kekuasaan Gothik, dan yang
ilmu agamanya terlalu bercampur takhayul, sehingga hampir tidak dapat dipertanggungjawabkan nilainya, sedang di pihak lain, kebebasan dan banyak
keuntungan lain dapat mereka peroleh manakala mereka menggabungkan diri ke dalam golongan Muslim.
Justru kaum budak yang teraniaya inilah kelompok pertama di Spanyol yang masuk Islam, menyusul kemudian sisa-sisa penduduk beragama berhala
yang masih terdapat hingga tahun 693. Banyak pula di antara bangsawan Kristen, terlepas dari faktor kesadaran sendiri atau karena motif lain, memeluk agama baru
ini. Tetapi tidak sedikit tentunya rakyat jelata dan golongan menengah yang menganut Islam dengan kesadaran yang sungguh-sunguh, meninggalkan agama
Kristen karena pemimpinnya telah melakukan hal-hal yang tidak sepantasnya, membiarkan umatnya terbengkalai dan hanya mementingkan urusan dunia. Sekali
masuk Islam, mereka ini segera menjadi umat yang taat dan anak-anaknya disuruh belajar mengaji pada ulama-ulama Salaf, yang corak hidupnya nampak berbeda
sekali dengan kehidupan mewah para bangsawan Arab sendiri.
78
Tetapi jelas dalam perkembangan waktu selanjutnya, keadaan tidak mengubah nasib mereka, dan ketika para bishop Kristen merasa puas menduduki
jabatan-jabatan pemerintahan Islam, ketika daerah-daerah episkopal terpaksa dilelang, dan orang-orang yang lebih cenderung untuk dikatakan atheis ditunjuk
Pada waktu kaum muslimin ini menaklukkan Spanyol, kebudayaan Gothik menurut ahli-ahli sejarah Kristen telah mengalami kemunduran, bergelimang
maksiat dan penyelewengan, sehingga datangnya Islam dianggapnya sebagai balasan bala dari Tuhan buat mereka yang sesat dan durhaka, tetapi pernyataan
seperti ini terlalu sering dikemukakan oleh pihak Gereja dan sulit diterima kebenarannya begitu saja tanpa fakta yang nyata.
78
Philip Khuri Hitti. Op. Cit., Hlm. 667.
Universitas Sumatera Utara
70
sebagai penggembala umat dan mereka ini pada gilirannya mengangkat orang- orang yang tidak bermoral menjadi pendeta. Orang-orang Kristen telah kehilangan
nilainya karena didiskreditkan oleh para pendeta yang korup dan berusaha mencari nilai-nilai moral dan spiritual yang lebih serasi di dalam ajaran Islam.
Besar kemungkinan, salah satu faktor utama cepat meluasnya agama Islam di Spanyol adalah justru karena sikap toleransinya terhadap agama Kristen. Satu-
satunya keberatan yang dirasakan oleh penduduk Kristen terhadap pemerintahan Islam ialah adanya semacam perlakuakn yang berbeda mengenai pembayaran
pajak negara, dimana mereka harus membayar pajak per kapita 28 dirham dari orang-orang kaya, 24 dirham dari golongan menengah dan 12 dirham dari mereka
yang hidup dengan gaji bulanan. Pajak ini yang dimaksudkan sebagai pengganti kewajiban dinas militer, hanya dikenakan bagi warga negara pria yang sehat
jasmaninya, sedang wanita, anak-anak, para pendeta, orang sakit, buta, gagu, pengemis, dan budak dibebaskan sama sekali sehingga sebenarnya terlihat lebih
ringan daripada pajak yang dikumpulkan oleh pejabat-pejabat Kristen sendiri. Kecuali terhadap pekara-perkara penghinaan agama Islam, seperti
hukuman mati yang dijatuhkan kepada salah satu pendeta di Kordoba, bernama Perfectus pada bulan Ramadhan tahun 850 karena menghina Muhammad dan
mencerca Islam, maka penduduk Kristen memiliki pengadilan sendiri berdasarkan hukum Kristen sendiri.
79
79
Ibid .Hlm. 656.
Mereka tidak mengalami gangguan dalam peribadatannya, kebaktian massal pun mendapat jaminan kebebasan, berikut
segala aspek dan perlengkapannya sesuai dengan tatacara Katolik, mazmur dinyanyikan bersama, khutbah disajikan kepada umum dan perayaan-perayaan
gereja dibenarkan sebagaimana biasa. Mereka tidak dilarang mengenakan pakaian khusus, juga apabila mereka ingin meniru cara berpakaian bangsa Arab, seperti
yang terjadi kemudian pada abad ke-9. Malah sewaktu-waktu mereka dibolehkan mendirikan gereja baru.
Universitas Sumatera Utara
71
Para rahib bebas muncul di depan umum dengan jubahnya yang khas dan para pendeta atau pastor tidak perlu menyembunyikan tanda-tanda jabatannya. Di
samping itu, perbedaan keyakinan agama tidak menghalangi orang-orang Kristen untuk diangkat menjadi pegawai pemerintahan atau mengabdi sebagai karyawan
instansi militer. Orang-orang Kristen yang dapat menerima kenyataan hilangnya
kekuasaan politik mereka, tidak mengalami banyak kesulitan, dan terbukti hanya satu kali adanya pemberontakan kaum Kristen selama abad ke-8, yaitu di Beja
salah satu kota di negara Portugal saat ini, dan itupun nampaknya hanya karena terpengaruh oleh hasutan seorang pemuka Arab. Mereka yang mengungsi ke
daerah kekuasaan Perancis dengan maksud agar dapat hidup di bawah pemerintahan Kristen, ternyata tidak lebih beruntung nasibnya dibandingkan
dengan saudara-saudaranya yang tinggal di Spanyol. Pada tahun 812 Charlemagne turun tangan membantu melindungi pengungsi-pengungsi yang mengikutinya
ketika mundur dari Spanyol. Tiga tahun kemudian Louis Yang Alim terpaksa mengeluarkan surat perintah untuk melindungi orang-orang ini dari tindakan kasar
kaum bangsawan yang selalu merampas tanah yang telah sengaja diperuntukkan bagi kaum pelarian tersebut. Tetapi surat perintah inipun tidak dapat bertahan
lama, sehingga nasib mereka kembali menderita. Demikian juga terlihat misalnya di Cagots, suatu daerah koloni pelarian Spanyol yang melarat menerima perlakuan
buruk serta memohon belas kasih dari kawan seagamanya. Sikap toleransi pemerintah Islam terhadap penduduk Kristen di Spanyol
dan kebebasan pergaulan antara penganut kedua agama ini, mengakibatkan sering terjadinya asimilasi. Istilah Muzarabes yaitu berasal dari kata Mustabirin atau
yang berarti arabisasi yang digunakan terhadap orang-orang Spanyol Kristen pada masa pemerintahan Islam, merupakan bukti adanya tendensi kearah itu.
Pelajaran bahasa Arab segera menggantikan bahasa Latin sehingga bahan teologi Kristen lambat laun terlupakan. Bahkan beberapa pemimpin tinggi gereja merasa
kaku sendiri karena tidak lancer berbahasa Latin. Pengetahuan bahasa Latin
Universitas Sumatera Utara
72
demikian merosotnya di sebagian negeri Spanyol sehingga dirasa perlu untuk menerjemahkan buku Undang-undang Gereja Spanyol dan Injil ke dalam bahasa
Arab demi kepentingan umat Kristen. Sementara kesusasteraan Arab yang tinggi itu sangat menarik minat dan
perhatian mereka, sebaliknya mereka yang ingin mempelajari kesusasteraan Kristen terbentur pada terbatasnya bahan-bahan, meskipun nilainya hanya pantas
dipakai dalam campkemah latihan anggota barbar Gothik. Di samping itu sulit sekali mencari guru meskipun untuk tingkat sekolah dasar. Pada masa-masa
berikutnya, kebutuhan akan pendidikan Kristen makin meningkat.
80
Kaum Yahudi, Kristen, dan Muslim diorganisasikan oleh agama ke dalam serikat-serikat ekonomi untuk membeli, menjual, mengimpor, dan mengekspor
‘Abdu Al-Rahman I mengawali kebangkitannya dari Visigoth yang bobrok menjadi kemegahan cosmopolitan yang akhirnya akan membuat Kordoba
menjadikota kebanggaan Eropa abad kesepuluh. Tembok kota diperbaiki, demikian juga jembatan Romawi yang merentang di atas Guadalquivir, segera
setelah ia menetap di istana emirat. Ia mulai menggarap saluran air besar kota yang akan terus bertahan hingga menjelang akhir pemerintahannya. Kota ini akan
mencapai puncak yang unik dalam perdagangan dan budaya ilmu pengetahuan dan arsitektur selama masa pemerintahan ‘Abdu Al-Rahman III 912-961 dan
putranya, Al-Hakim II, tetapi fondasi kehebatannya diletakkan oleh sang Elang julukan ‘Abdu Al-Rahman I. Lambang keagungan masa depan itu adalah dirham
perak yang dirancang dengan indah pada akhir masa pemerintahan amir koin perak kedua Penaklukan. Kurang dari satu abad setelah kematian ‘Abdu Al-
Rahman III, kota di Guadalquivir akan tumbuh sampai seratus ribujiwa, penduduknya meningkat pada dekade itu yang disebabkan oleh meningkatnya
gelombang perdagangan. Tidak ada kota lain di Barat yang menyamai ukuran kota Kordoba, puncak prestasi ekonomi dan budaya Islam di Eropa.
80
Thomas W Arnold. 1985. Sejarah Da’wah Islam. Jakarta:Widjaya. Hlm. 118-124.
Universitas Sumatera Utara
73
dalam persaingan kuat dan sehat yang memberikan laba ke kota tersebut. Dirham ‘Abdu Al-Rahman III adalah bagian dari remonetisasi perdagangan dunia,
fenomena dinamis yang dimungkinkan oleh kontrol dan akses ekumene Arab ke sumber daya berlimpah perak dan tembaga. Harus dicacat bahwa ekonomi
Kordoba dioperasikan di bawah kontrol harga yang ditetapkan oleh negara. Ini adalah ekonomi tanpa bunga yang dibebankan pada pinjaman. Meskipun
hubungan antara Al-Andalus Umayyah dan Irak Abbasiyah sering mendektai perang terbuka, permusuhan politik bersama hanya berdampak sedikit pada
hubungan perdagangan.
81
Baghdad merupakan ibukota Kerajaan Abbasiyah yang menggantikan Damaskus sebagai ibukota kerajaan Umayyah. Sejarah dan legenda menyebutkan
bahwa zaman keemasan Baghdad terjadi selama masa kekhalifaan Harun Al- Rasyid 786-809. Meskipun usianya kurang dari setengah abad, Bagdad pada saat
itu muncul menjadi pusat dunia dengan tingkat kemakmuran dan peran internasional yang luar biasa. Baghdad menjadi saingan satu-satunya bagi
Byzantium.
4. Perkembangan Ilmu Pengetahuan di Baghdad