Spanyol Pada Masa Kerajaan Visigoth

53

4. Spanyol Pada Masa Kerajaan Visigoth

Spanyol sebelum menjadi wilayah kekuasaan Kerajaan Visigoth merupakan wilayah dari Imperium Romawi. Suku asli disana, Kelt-Iberia, yang menyerap kebudayaan Romawi. Proses ini diperlancar oleh banyaknya orang Italia yang menetap di Spanyol kolonisasi. Namun pada tahun 414, suku Visigoth memasuki Spanyol bagian utara dan mendirikan kerajaan di daerah tersebut. Walapun Kerajaan Byzantium sempat merebut daerah selatan Spanyol pada tahun 550 namun 25 tahun kemudian dikuasai kembali oleh Kerajaan Visigoth dan kota Toledo dijadikan pusat kerajaan. Suku Visigoth sudah masuk Kristen sebelum menaklukkan Spanyol, tetapi orang-orang Visigoth menganut aliran Aarian. Pada tahun 587, raja Visigoth beralih dari Arian menjadi Katolisisme. 52 Secara politik, wilayah Spanyol terbagi-bagi menjadi beberapa negeri kecil. Bersamaan dengan itu, penguasa Gothic bersikap tidak toleran terhadap aliran agama lain seperti aliran Monofisit dan Yahudi. Penganut agama Yahudi yang merupakan bagian terbesar dari penduduk Spanyol dipaksa dibaptis menurut agama Kristen. Yang tidak bersedia disiksa dan dibunuh. Rakyat dibagi-bagi ke dalam sistem kelas, 53 52 Thomas van den End dan Christiaan de Jonge. 1997. Sejarah Perjumpaan Gereja dan Islam. Jakarta: STT Jakarta. Hlm. 89-90. 53 Ibid . Hlm. 90. sehingga keadaannya diliputi oleh kemelaratan, ketertindasan, dan ketiadaan persamaan hak. Berkenaan dengan itu, Ameer Ali, seperti dikutip oleh Imamuddin mengatakan, ketika Afrika menikmati kenyamanan dalam segi material, kebersamaan, keadilan, dan kesejahteraan, tetangganya di Jazirah Spanyol berada dalam keadaan menyedihkan di bawah kekuasaan tangan besi penguasa Visighotic.Di sisi lain, kerajaan berada dalam kemelut yang membawa akibat pada penderitaan masyarakat. Akibat perlakuan yang keji, koloni-koloni Yahudi yang penting menjadi tempat-tempat perlawanan dan pemberontakan. Perpecahan itu banyak coraknya dan sudah ada jauh sebelum kerajaan Gothic berdiri. Universitas Sumatera Utara 54 Perpecahan politik memperburuk keadaan ekonomi masyarakat. Ekonomi masyarakat dalam keadaan lumpuh. Sewaktu Spanyol berada di bawah pemerintahan Kekaisaran Romawi, keuntungan dari akuisisi besar mereka, orang Romawi tidak hanya merekrut tentara dari Spanyol, tetapi juga mengeksploitasi kekayaan pertanian dan mineral yang luar biasa. 54 Berkat kesuburan tanahnya, pertanian maju pesat. Demikian juga pertambangan, industri, dan perdagangan karena didukung oleh sarana transportasi yang baik.Akan tetapi, setelah Spanyol berada di bawah kekuasaan kerajaan Gothic, perekonomian lumpuh dan kesejahteraan masyarakat menurun. Hektaran tanah dibiarkan terlantar tanpa digarap, beberapa pabrik ditutup, dan antara satu daerah dengan daerah lain sulit dilalui akibat jalan-jalan tidak mendapat perawatan. Buruknya kondisi sosial, ekonomi dan keagamaan tersebut terutama disebabkan oleh keadaan politik yang kacau. 55 Ekonomi Visigoth, demikianlah adanya, dibangun di atas perbudakan. Terkesan oleh berlimpahnya tenaga budak di Kekaisaran Romawi, Goth Para bangsawan mereka menempatkan diri mereka di lahan yang disebut dalam bahasa Latin “sortes Gothica” dan yang mereka sebut landa-hlauts “petak- petak tanah”. Sebutan itu juga yang kemudian diserap oleh orang Arab dengan menyebutnya Al-Andalus. Anggota bangsawan yang lebih rendah menjadikan diri mereka pelayan bagi atasan mereka dan pengganggu bagi kaum tani penduduk asli. Aristokrasi kuno Hispanik, dengan bangga menjadi Latin dan mengambil Katolik Roma sebagai agama mereka, berpegang erat pada tanah perkebunan mereka dan memperkaya diri sendiri dengan pendapatan dari gereja. Massa yang bebas dan tidak bertanah, seperti sejak dahulu, kalau ingin ditinggalkan sendirian atau, sebaliknya, bila diperlukan mendapat perlindungan dari kaum berkuasa yang kuat lainnya. Keadaan Hispania dapat digambarkan sebagai tirani yang ditahan oleh anarki. Tribalisme teutonik dengan bangga menganut prasangka dan membenci kerja keras otak yang dituntut dalam pengolahan urusan kenegaraan. 54 William E Dunstan. 2010. Ancient Rome. Lanham: Rowman Littlefield Publishers. Hlm. 78. 55 Badri Yatim. Op. Cit.,Hlm. 91-92. Universitas Sumatera Utara 55 mengambil dan menyebarkan perbudakan di perkebunan Eropa bagian utara, yang sebelumnya tak pernah dikembangkan di sana, dan mereka sangat memperkuat lembaga perbudakan di bagian kekaisaran yang telah runtuh itu dahulu, seperti dalam Hispania, melayani pemilik tanah Romawi.Budak yang berstatus sebagai tawanan perang yang tidak penting bagi proses produksi dijual kepada orang Romawi. Orang Goth mengakui kebebasan tetapi peran mereka dalam ekonomi tidak jelas. 56 Beberapa raja memerintahkan pembuatan koin perak, tetapi koin ini lebih berfungsi sebagai penghargaan numismatik kepada pemerintah daripada sebagai media pertukaran moneter dalam perekonomian barter tanpa perdagangan eksternal sama sekali kecuali impor tenaga manusia. Perbudakan di Eropa mencapai puncaknya pada abad keenam dan ketujuh, dan Iberia Visigoth adalah salah satu mesin utamanya. Salah satu lini pemasok adalah dari Laut Hitam dan Laut Adriatik timur melalui Bohemia ke pedagang Yahudi dan Kristen di Rhodes dan di kota-kota pelabuhan Genoa dan Marseille menyediakan bagi kasta ksatria kelimpahan tenaga budak Slavia. Maka ribuan orang Slav bekerja keras di bawah cambukan dan terik matahari Iberia di lahan-lahan pertanian dan peternakan yang luas versi Visigoth dari latifundia Romawi sehingga kata untuk budak dalam bahasa Spanyol esclavo, seperti semua kata benda Eropa untuk budak, diturunkan dari populasi budak ini. Kristen menoleransi perbudakan, seperti halnya Islam, tetapi dalam ajaran Islam tidak hanya memerintahkan orang beriman untuk membebaskan budak jika mungkin, juga melarang perbudakan atas muslim lainnya. 57 Otoritas Kristen di Hispania, sesuai dengan kaidah St. Paulus 58 56 Thomas S Burns. 1991. A History of the Ostro-Goths. Bloomington: Indiana University Press. Hlm. 117. 57 Topo Santoso. 2003. Membumikan Hukum Pidana Islam: Penegakan Syariat Dalam Wacana dan Agenda. Jakarta: Gema Insani. hlm 71-73. 58 Dianne Bergant dan Robert J Karris. 2002. Tafsir Alkitab Perjanjian Baru. Yogyakarta: Kanisius. Hlm. 287. dan St. Agustinus, menganggap perbudakan manusia sebagai suatu kondisi yang dibenarkan oleh dosa asal. Meyakini bahwa tidak ada yang perlu dipermasalahkannya asimilasi aristokrasi barbar ke dalam Katolik, para uskup Universitas Sumatera Utara 56 Gereja, baik Hispania, Gaul, atau Italia, dengan senang hati mengabaikan belas kasihan Kristus untuk kelas bawah. Tatanan Visigoth bersifat hirarkis namun tidak tertib secara konsisten. Klan-klan besar secara jelas tidak menyukai segala upaya konsolidasi dinasti. Beberapa raja lebih baik daripada sebagian yang lain. dua di antara mereka, Leovigild dan Sisibut, menstabilkan kerajaan secara politik. Yang lain, Reccared, mengakhiri perpecahan di antara orang Arian dan Kristen Katolik. Pemerintahan Leovigild yang relatif panjang 569-586 memungkinkannya untuk menyatukan sebagian besar Semenanjung Iberia. Timur laut Basque, yang belum pernah mengalami kehadiran legiun Romawi, terhindar dari dominasi Visigoth, tetapi pemersatu yang besar berhasil menganeksasi kerajaan Suevian Galicia. Akan tetapi dia sendiri harus mematuhi kehadiran legiun Romawi –tentara pendudukan kembali Justinian dan Justin. Pendahulu raja yang tidak istimewa telah mencurahkan energi mereka untuk saling membunuh sementara seluruh wilayah di selatan dari Valencia ke Cadiz, termasuk Kordoba, lepas ke tangan Greko- Romawi. Leovigild memutuskan untuk meninggalkan ibukotanya di Narbonne, Mediterania, untuk mencari perlindungan di Toledo.Dua puluh lima tahun kemudian, Sisibut 612-620, menyelamatkan istananya, secara efektif menghapuskan Greko-Romawi untuk terakhir kalinya. Kesempatannya datang ketika rekan sesamanya, Heraklius, memulai pertarungan hidup dan mati dengan Khosrow II shahanshah Persia. Tidak dapat mempertahankan kehadiran militer yang kredibel di semenanjung setelah Sassania melanjutkan permusuhan, Heraklius setuju untuk melepas klaim kedaulatan Romawi kepada Hispania sebagai imbalan untuk dilepaskannya klaim Visigoth atas Ceuta, Balearik, Corsica, dan Sardinia. Tetapi meskipun mahkota kerajaan Iberia jarang merupakan milik eksklusif satu keluarga, kerajaan itu sendiri eksklusif secara rasial. Hanya orang Universitas Sumatera Utara 57 Visigoth yang bisa melamar. Seperti semua orang Jerman kecuali Frank, Visigoth memisahkan diri mereka sebagai oligarki tertutup, kasta yang berkuasa, ras murni dan menganut agama yang berbeda selama 170 tahun sampai keputusan pragmatis mereka untuk memeluk iman Katolik. Sampai akhir abad keenam integritas kasta dijaga tidak hanya dengan keyakinan Arian yang dipegang oleh hampir semua suku Jerman awal selama abad keempat. Sebagaimana Kristen Arian yang mengikuti pesan Nazareth tetapi menyangkal keilahiannya, Visigoth Iberia memegang keyakinan yang secara radikal bertentangan dengan keyakinan taklukan mereka yang Trinitarian. Sejak pendirian Konsili Nicea pada tahun 325, doktrin Trinitas Katolik telah berusaha mendapatkan keunggulan atas Kristen Arian yang diimpor ke Kekaisaran Romawi Barat dari Kekaisaran Romawi Timur oleh salah satu intelektual teologis terkemuka dari Gereja awal, Ulfilas, yang ditahbiskan pada usia tiga puluh sebagai “Uskup Kristen di tanah Gothic.” Memang, selama jangka waktu yang membingungkan pada abad keempat, Arianisme tampaknya mendapat angin di antara para pendeta Barat, menyebabkan St. Jerome berseru “Seluruh dunia mengerang dan tercengang mendapati diri mereka adalah Arian.” Sudah pasti, perbedaan antara kredo Arian dan praktik pengakuan agak melebar dari waktu ke waktu di Hispania, ketika anggota kasta ksatria menikahi Hispano-Romawi kaya dan menenangkan jiwa mereka dengan sakramen Katolik. Namun, kesenjangan antara Arian dan Kristen Katolik menghidupkan dua budaya pengakuan antagonistic yang berbeda di semenanjung Iberia, seperti yang terjadi di tempat lain. Reccared 59 59 Kata Reccared juga sering dieja dengan kata Recarred, seperti dalam buku David Rojinsky yang menyebutkan: “Recarred digambarkan sebagai raja yang telah mengangkat budaya Goth dengan semangat keagamaan dia yang tinggi dan juga bakatnya sebagai pemimpin dengan ketaatan kepada iman Katolik dan dedikasinya terhadap perdamaian, sedangkan ayahnya, Leovigild, adalah raja yang bijaksana yang telah meningkatkan kekuasaan rakyat Ghotic dengan seni perang”. David Rojinsky. 2010. Companion to Empire: A Genealogy of the Written Word in Spain and New Spain, C.550-1550 . Amsterdam: Rodopi. Hlm. 50. 586-601, anak Leovigild, akhirnya menyadari bahwa perpindahan agama merupakan harga yang wajar untuk sebuah monarki yang benar-benar bersifat nasional. Biografi para bangsawan Visigoth menyisakan Universitas Sumatera Utara 58 banyak hal tak terjelaskan. Dalam kasus Reccared, pemenjaraan dan eksekusi kakaknya oleh ayah mereka lantaran dia memeluk Katolikseperti istrinya yang orang Frank, mungkin telah mendorong Reccared kearah pembangkangan keluarga. Putra pemersatu besar ini tidak bisa tidak telah terpengaruh oleh contoh ayah mereka sebagai raja pertama yang melanggar tabu perkawinan dengan orang luar. Leander, uskup Katolik Sevilla, juga sangat terlibat dalam urusan perpindahan agama. Reccared membawa monarki menjadi Katolik secara resmi pada Konsili Toledo Ketiga Mei 589.Dengan mengubah kerajaan menjadi Katolik, dia digambarkan sebagai Konstantin baru di belahan Barat salah satu kaisar terkenal di Kerajaan Byzantum. 60 Akan tetapi Iman Katolik tetap tidak mendapatkan posisi istimewa di Spanyol sampai pernikahan Raja Ferdinand dan Ratu Isabella pada tahun 1474. 61 Yahudi sekarang satu-satunya populasi non-Katolik yang masih signifikan setelah penolakan resmi rezim atas Arianisme. Orang Yahudi pernah tinggal di Hispania sebelum sejarah tercatat tetapi jumlah mereka telah melompat tajam setelah penaklukan kota Yerusalem oleh legiun Romawi pada tahun 70dibawah komando panglima militer, Titus. Katolik Toledo Ketujuh membuat perintah pengasingan yang mengerikan dengan sangat jelas: “Raja tidak menoleransi seorang pun yang tidak Katolik dalam kerajaannya.” Tapi rumah yang dibangun raja Reccared dan penerusnya lebih mirip dengan penjara daripada sebuah negara- bangsa. Katolik Visigoth sangat kejam dan kasar, bahkan St. Isidorus tidak mampu melihat banyak bukti semangat Injil dalam sejarah rezimnya yang lembek. 62 60 Ibid . 61 Hans Knippenberg. 2005. The Changing Religious Landscape of Europe. Amsterdam: Het Spinhuis. Hlm. 76. 62 Kenneth R Jones. 2011. Jewish Reactions to the Destruction of Jerusalem in A.D. 70: Apocalypses and Related Pseudepigrapha . Leiden: BRILL. Hlm. 88. Puluhan ribu orang Yahudi tersebar ke Hispania setelah pengahancuran Bait Salomo, pemusnahan populasi, dan penghapusan nama Yudea dari peta kekaisaran. Orang Yahudi bukan hanya tidak setuju dengan konversi sukarela, agama mereka bahkan memiliki daya tarik yang Universitas Sumatera Utara 59 tak dapat diabaikan di tengah rakyat awam kerajaan. Keberadaan mereka di luar apa yang disebut bapa-bapa Gereja societas fidelium adalah sebuah penghinaan terhadap urgensi konsolidasi monarki dan dorongan meresahkan bagi bangsawan Arian, yang masih banyak tersisa setelah Konsili Toledo Ketiga. Karena budak menjadi sumber utama kekayaan kerajaan, kepemilikan banyak di antara mereka oleh tuan tanah Yahudi makin memperkental sikap anti-Semitisme resmi. Apalagi kekayaan orang Yahudi dalam hal tanah dan budak berarti kemerdekaan relatif: swasembada vis-à-vis negara Visigoth dan otonomi dalam urusan agama. Dengan beralihnya Raja Reccared ke agama Katolik, anti-Semitisme menjadi ideologi resmi rezim, diiringi dengan ketamakan satu demi satu raja yang menginginkan para budak dan tanah milik masyarakat Yahudi di sekitar Toledo, Tarragona, Merida, serta Baetica dan Catalunya yang sudah mapan sejak lama. Bagi raja Sisebut berkuasa antara tahun 61112-620, 63 Para uskup Gereja katolik Hispania mempromosikan dan menyetujui pembatasan atas kebebasan orang Yahudi yang berkisar dari pembatasan yang tidak nyaman hingga keterlaluan. Konsili Toledo Keenam pada tahun 638 mengumumkan secara resmi Lex Vizgothorum, yang menyatakan bahwa orang keberadaan populasi besar Yahudiyang makmur sama sekali tidak sesuai dengan kerajaan Kristen bersatu yang secara khusus ingin ia bangun. Untuk tujuan mulia itu, ia hanya perlu melihat ke Konstantinopel untuk menemukan formula yang telah terujibaik bagi negara yang ditegakkan dengan kepatuhan pada agama. Bahwa ada banyak kesamaan antara kebijakan di Konstantinopel dan Toledo itu jelas. St. Isodorus dari Seville memaafkan tujuan perpindahan agama Sisibut atas otoritas kanonik Santo Paulus dan Augustinus, meskipun ia agak tidak senang dengan caranya, menyesali bahwa Sisibut ‘memaksa [Yahudi] dengan kekuatan tatkala ia seharusnya membangkitkan mereka dengan doktrin iman.” Puluhan ribu orang Yahudi masuk Katolik di bawah sanksi mengerikan Sisibut. 63 Roger Collins. 2004. A History of Spain: Visigothic Spain 409 -711. New Jersey: Blackwell Publishing. Hlm. 69. Universitas Sumatera Utara 60 Yahudi, “terlepas apakah dibaptis atau tidak,” dilarang memberikan kesaksian di pengadilan. Konsili lainnya menyusul, melarang perayaan Paskah, pelaksanaan hukum makanan, dan penyelenggaraan upacara pernikahan. Selain didiskualifikasikan dari layanan publik dan profesi berdasarkan keahlian, mereka bahkan dilarang untuk kepemilikan budak Kristen atau mempekerjakan pegawai Kristen. Namun, penegakan larangan ini dan lainnya yang seperti itu mungkin diterapkan secara tidak konsisten atau secara luas diabaikan dan dihindari. Di antara populasi umum, perasaan tidak ramah terhadap orang Yahudi tampaknya biasa-biasa saja, tidak intens. Akan tetapi, tekad anti-Semit monarki memuncak dalam dua dekade terakhir pemerintahan Visigoth. Meningkatnya penghormatan dari kalangan wali gereja Hispanik pada ritual dan prasangka ortodoksi Yunani berkontribusi terhadap peningkatan ekstremisme. Batas waktu untuk berpindah agama atau pengusiran diumumkan. Racun anti-Semit Raja Egica 687-702 memang luar biasa bahkan untuk seorang Visigoth. Pada Konsili Toledo XVI pada November 695, tuntutannya agar parapendeta tinggi menyetujui pemberlakuan tindakan kejam yang menghadapkan orang Yahudi dengan dilema yang tidak dapat ditoleransi: imigrasi; konversi paksa; pemiskinan; dan hal-hal yang lebih buruk. 64 64 Herwig Wolfram berpendapat bahwa hal itu tidak dapat disalahkan kepada penguasa Visigoth mengingat mentalitas kaum Goth secara umum. Lihat dalamHerwig Wolfram. Op. Cit.,Hlm. 234. Sebagaimana berimigrasi, sebagian lebih banyak berpindah agama untuk sementara, sedangkan beberapa pemimpin mereka berupaya meminta bantuan dari sesama mereka di Afrika Utara dan Mesopotamia. Dalam cara-cara yang sekarang sulit untuk dipastikan, tampak jelas bahwa orang Yahudi meminta bantuan Arab untuk terbebas dari “solusi final” Visigoth. “Kita tidak dapat meragukan bahwa orang Yahudi Spanyol memandang bangsa Arab sebagai pembebas,” simpul Richard Fletcher, ahli Abad Pertengahan terkemuka. Egica yang marah mencapai kesimpulan yang sama dan segera menghasut Konsili Toledo XVII, untuk mengeluarkan dakwaan siasat berkhianat di dalam dan diluar Universitas Sumatera Utara 61 kerajaan terhadap orang Yahudi. Bukti-bukti ditampakkan mengenai permohonan rahasia orang Yahudi untuk bantuan dalam meruntuhkan monarki –kontak-kontak rahasia dengan komunitas Yahudi Mesir dan dengan kaum muslim yang saat itu baru saja menambahkan Afrika Utara ke dalam Dar Al-Islam. Disebutkan juga bahwa orang Yahudi telah berpihak pada kaum muslim selama pengepungan khalifah Rasyidin kedua atas Yerusalem. Keputusan Dewan itu kejam, tanpa diperbolehkan untuk melakukan perpindahan agama, semua orang Yahudi dewasa dijual sebagai budak dan anak-anak mereka dibagi-bagikan di antara keluarga- keluarga orang Kristen. 65 PeriodedominasiVisigothdi Spanyolberakhirpadatahun 711ketikapasukan ekspedisiorang Moor yang relatifkecil dibawahkepemimpinanTariqmendarat ditempat yang sekarangdisebut Giblaltar, mengalahkanRoderick, rajaterakhir dariGoth, dekatJerezdela Frontera, dan sangatcepatmenyerbusisasemenanjung.Hanyatujuh tahun kemudianseluruh negeri, dengan pengecualiandaribeberapaperlawananyangtersebar di utara, berada di bawah dominasiorang Moor. Kekuasaan orang-orang Moor, setidaknya sampai akhirabad kesebelas, dikenaltoleran.Orang-orang Kristenyang tidakmelarikan diri keutaradibiarkanmengikuti kebiasaan, agama dancarahidupmereka sendiri asalkan merekatidak membuatkesulitandalam bidang agama atau politik. 66 65 David Levering Lewis. Op.Cit.,Hlm.179-187. 66 Ian Macpherson. 1975. Spanish Phonology: Descriptive and Historical. Manchester: Manchester University Press. Hlm. 92. Universitas Sumatera Utara 62

B. Sejarah Peradaban Islam Di Spanyol