20
memungkinkannya bertindak sebagai penengah, pemisah, dan sekaligus hakim itu adalah raja atau kepala negara.
14
5. Pandangan Pemikir Barat tentang Negara
Teori-teori tentang asal-usul negara dapat dimasukkan ke dalam dua golongan besar, yakni pertama teori-teori yang spekulatif; dan kedua teori-teori
yang historis atau teori-teori yang evolusionis. Adapun teori-teori yang masuk kategori teori-teori spekulatif adalah teori perjanjian masyarakat, teori teokratis,
teori kekuatan.
1. Teori Perjanjian Masyarakat
Teori perjanjian masyarakat atau teori kontrak sosial menganggap perjanjian sebagai dasar negara dan masyarakat. Teori ini dipandang tertua dan
tepenting. Setiap perenungan mengenai negara dan masyarakat, mau tidak mau akan menghasilkan paham-paham yang mendasarkan adanya negara dan
masyarakat itu pada persetujuan anggota-anggotanya. Persetujuan-persetujuan itu dapat dinyatakan secara tegas expressed atau dianggap telah diberikan secara
diam-diam tacitly assumed. Teori perjanjian masyarakat terbukti dapat mempengaruhi pemikiran
politik di benua Eropa sejak Abad Pertengahan sampai ke masa Renaissance dan terus sampai abad ke-18. Beberapa sarjana yang menganut teori perjanjian
masyarakatantara lain: Richard Hooker, Hugo de Groot Grotius, Benedictus de Spinoza, Samuel Pufendorf, Thomas Hobbes, John Locke, Jean Jacques
Rousseau, dan Immanuel Kant. Tetapi penulis yang paling berpengaruh mengenai perjanjian masyarakat ialah Thomas Hobbes, John Locke, dan JJ. Rousseau.
Teori-teori pejanjian masyarakat didasarkan atas paham, bahwa kehidupan manusia dipisahkan dalam dua zaman, yakni zaman sebelum manusia bernegara
14
Ibid . Hlm. 51-52.
Universitas Sumatera Utara
21
dan zaman sesudah manusia memasuki hidup bernegara atau zaman yang disebut Melamed sebagai Staatlosen Zustand dan Staatzustand.
Peralihan dari zaman pra-negara ke zaman bernegara terlaksana dengan perjanjian yang dibuat dengan sengaja atau tidak dengan sengaja oleh semua
manusia yang pada suatu waktu tertentu bersama-sama mendiami suatu wilayah. Keadaaan tak bernegara disebut keadaan alamiah state of nature, status
naturalis , di mana individu hidup tanpa organisasi dan pimpinan, dengan kata
lain tanpa hukumyang mengatur hidup mereka. Dalam kepustakaan ilmu politik dikenal dan dibedakan dua macam
perjanjian masyarakat, yakni yang disebut perjanjian masyarakat sebenarnya dan perjanjian pemerintahan. Dengan perjanjian masyarakat yang sebenarnya dibentuk
suatu badan kolektif bersama yang akan menampung individu-individu yang bersama-sama mengadakan perjanjian itu. Dengan perjanjian masyarakat yang
sebenarnya terbentuklah sociatas atau masyarakat manusia. Perjanjian ini secara teknis disebut pactum unionis atau pacte d’association istilah Otto von Gierke,
atau social contract proper dalam bahasa Inggris. Bersamaan atau kemudian daripada pembentukan masyarakat atau
societas itu diadakan pula perjanjian dengan seseorang atau sekelompok orang
yang diberikan kekuasaan dengan syarat-syarat tertentu yang harus dihormati dan ditaati oleh kedua belah pihak, yakni rakyat dan orang atau kelompok orang itu.
Orang atau badan yang dibentuk itu diberi mandat untuk menjalankan kekuasaan atas nama rakyat. Perjanjian ini melahirkan pemerintah atau negara. Perjanjian
pemerintahan ini secara teknis disebut pactum subjectionis atau pacte de government
istilah Rousseau atau contract of government.
15
15
Ibid . Hlm. 37-39.
Universitas Sumatera Utara
22
2. Teori Ketuhanan