23
penaklukan dan pendudukan. Dengan penaklukan dan pendudukan dari suatu kelompok etnis yang lebih kuat atas kelompok etnis yang lebih lemah dimulailah
proses pembentukan negara. Negara merupakan resultante positif dari sengketa dan penaklukan. Dalam teori kekuatan, faktor kekuatanlah yang dianggap sebagai
faktor tunggal dan terutama yang menimbulkan negara. Negara dilahirkan karena pertarungan kekuatan dan yang keluar sebagai pemenang adalah pendiri negara
itu. Menurut Hobbes, syarat penting untuk menjadi seorang raja adalah orang
yang fisiknya kuat melebihi yang lainnya agar dapat mengatasi segala kekacauan yang timbul dalam masyarakat. Demikian pula pendapat Machiavelli, bahwa
seorang raja harus kuat dan caranya untuk mengatasi segala kekacauan yang dihadapi negara, ia dapat mempergunakan segala alat yang menguntungkan
baginya. Kalau perlu alat yang dipergunakan boleh melanggar perikemanusiaan. Menurut teori kekuataan ekonomi sebagaimana yang dinyatakan oleh
Marx, yang menganggap bahwa negara itu merupakan alat kekuasaan bagi segolongan manusia di dalam masyarakat untuk menindas golongan lainnya guna
mencapai tujuannya. Marx mengaggap ada pertentangan kelas di dalam masyarakat karena adanya perbedaan kekuatan ekonomi, yakni kaum yang
ekonominya kuat dan kaum yang ekonominya lemah. Pertentangan antara dua kelas itu ditujukan untuk merebut kekuasaan negara sebab negara adalah alat
kekuasaan.
17
6. Doktrin Ide Demokrasi Modern 1. John Locke 1632-1704
Menurut Locke, keadaan bebas merdeka state of liberty bukanlah keadaanbebas sekehendaknya not a state of license. Manusia tidak berkebebasan
untuk menghancurkan dirinya atau makhluk lain karena keadaan alam kodrat
17
Ibid . Hlm. 45-46.
Universitas Sumatera Utara
24
mempunyai hukum alam yang mengatur, yang tak lain ialah rasio. Locke lantas percaya bahwa rasio mengajarkan pada semua manusia agar tidak mengganggu
sesamanya atas rights of life, libertyandproperty yaitu hak-hak asasi yang meliputi kehidupan, kemerdekaan, hak milik. Rasio yang tidak membolehkan
manusia untuk mengganggu sesamanya itu disimpulkan dari keyakinan Kristen bahwa semua manusia adalah milik Tuhan. Atas pemikirannya ini, Locke
dipandang sebagai bapak Hak-Hak Asasi. Menurut Locke, masyarakat pertama adalah antara suami dan istri, yang
merupakan awal masyarakat antara orang tua dan anak-anak, selanjutnya masyarakat antara tuan dan hamba. Namun demikian, semuanya itu masih belum
membentuk masyarakat politis. Masyarakat politis atau sipil barulah terbentuk manakala setiap orang dengan berkesepakatan dengan orang-orang lain
ditundukkan pada kekuasaan politis atas persetujuan mereka sendiri, dan melalui persetujuan itulah dibentuk sebuah masyarakat agar terpelihara kehidupan yang
tenteram dan damai serta dapat menikmati rights of life, liberty and property. Atas pemikiran di muka, Locke dipandang sebagai eksponen teori masyarakat sipil.
Pada teori itu sudah tersimpul social contract kontrak sosial, perjanjian masyarakat, yaitu manusia-manusia dalam persekutuan setuju menyerahkan
natural rights hak-hak alamiah kepada masyarakat. Namun menurut Locke, sifat
penyerahan adalah tidak sepenuhnya. Kemudian, masyarakat one body politic yang dibentuk oleh persekutuan itu membentuk pemerintah one government,
yang tugas utamanya adalah menjaga hak milik dan melindungi hak kebebasan warga. Atas pemikiran ini, Locke dipandang sebagai eksponen “teori jaga malam
oleh pemerintah”. Locke meyakini bahwa perjanjian yang berlangsung itu adalah pactum
union perjanjian penyatuan dari orang-orang yang bebas, sederajat dan
bergabung dalam persekutuan. Pada perjanjian ini, hak dan status kebebasan orang-orang tidak diserahkan sepenuhnya kepada masyarakat. Sesudah
Universitas Sumatera Utara
25
masyarakat membentuk pemerintah dan menyerahkan kekuasaan kepada pemerintah, orang-orang masih mempunyai hak-hak dan status kebebasan.
Betapapun juga, pemerintah memegang kekuasaan politik yang terbatas, yaitu dibatasi konstitusi.
Locke yakin bahwa melalui konstitusi dan pembatasan kekuasaan, Leviathan
yang perkasa pun tak akan hidup lama. Adanya penyerahan kekuasaan dari masyarakat kepada pemerintah menunjukkan sifat tidak langsung dan asas
konstitusional dari perjanjian masyarakat. Sebagai konsekuensinya, apabila pemerintah yang diserahi kekuasaan itu adalah seorang monarch atau raja maka
ada monarki konstitusional. Namun bila pemerintah itu tak lain adalah mayoritas itu sendiri, maka ada demokrasi konstitusional. Jelaslah bahwa doktrin Locke
mengenai perjanjaian masyarakat merupakan jalinan dari doktrin-doktrin liberalisme, konstitusionalisme, dan pembatasan kekuasaan. Sistem doktrin itulah
yang hingga kini masih diyakini kebenarannya untuk diimplementasikandan bahkan ditransplantasikan ke berbagai negara di dunia, tentu saja dengan berbagai
variasi serta modifikasinya. Meskipun demikian, perlu dicatat bahwa alih-alih menggunakan istilah
state untuk menyebut negara, Locke baru mengenal istilah commonwealth atau
persemakmuran yang merupakan padanan kata Latin, civitas. Menurut dia,
Commonwealth adalah suatu independent community, sedangkan bentuknya
ditentukan menurut kriteria kekuasaan tertinggi untuk membuat undang-undang, sehingga dapat diperoleh bentuk-bentuk sebagai berikut:
1. Demokrasi sepenuhnya prefectdemocracy yaitu apabila kekuasaan
mayoritas atau masyarakat dapat menggunakan kekuasaan itu dalam membuat undang-undang dan dalam melaksanakan undang-undang
melalui pejabat-pejabat yang ditunjuk.
Universitas Sumatera Utara
26
2. Oligarki oligarchy, yaitu apabila mayoritas itu dapat meletakkan
kekuasaan membentuk undang-undang di tangan beberapa orang yang terpilih dan pewaris-pewaris mereka atau pengganti-pengganti mereka.
3. Monarki monarchy, yaitu apabila kekuasaan membentuk undang-
undang di tangan satu orang. 4.
Monarki turun-temurun hereditarymonarchy, yaitu apabila kekuasaan membentuk undang-undang di tangan satu orang dan
pewaris-pewarisnya. 5.
Monarki elektif electivemonarchy, yaitu apabila kekuasaan membentuk undang-undang di tangan satu orang, tetapi pada saat
kematiannya, kekuasaan untuk menunjuk pengganti kembali kepada mayoritas.
Bagi Locke, tujuan besar pembentukan masyarakat adalah menikmati properties
dan sarananya adalah undang-undang. Badan legislatif diunggulkannya sebagai kekuasaan tertinggi, keramat dan tak dapat diubah. Itulah sebabnya Locke
hampir senantiasa menentang hak pengadilan untuk memutuskan bahwa tindakan legislatif itu tidak konstitusional Michael H. Hart, 2003: 256. Tak
mengherankan kalau dia yakin bahwa penetapan kekuasaan legislatif adalah pelestarian masyarakat dalam suatu commonwealth.
Locke kemudian menunjukkan adanya tiga kekuasaan commonwealth, yaitu;
1. Kekuasaan legislatif legislative power, yaitu kekuasaan untuk
membuat undang-undang. Inilah kekuasaan tertinggi dan dipisahkan dari kekuasaan eksekutif.
2. Kekuasaan eksekutif executive power, yaitu kekuasaan yang harus
selalu menjaga atau mengupayakan pelaksanaan undang-undang yang
Universitas Sumatera Utara
27
telah dibuat dan tetap berlaku. Bagi Locke, hak pengadilan adalah bagian dari kekuasaan eksekutif.
3. Kekuasaan federatif federative power, yaitu kekuasaan untuk
berperang dan berdamai, mengadakan liga dan perserikatan, serta melakukan transaksi dengan orang atau masyarakat di luar
commonwealth . Kekuasaan ini berbeda dari kekuasaan eksekutif,
namun keduanya tidak dapat dipisahkan. Doktrin Locke berpengaruh besar pada rakyat Inggris, sarjana-sarjana
Perancis dan Amerika Serikat. Para perantau Inggris yang berangkat ke benua Amerika dengan menumpang kapal Mayflower telah mempraktikkan ajaran Locke
dengan serta merta. Di Perancis, Rousseau mengembangkan doktrin ajaran contarct social
meskipun pada alur yang bebeda, yaitu menopang demokrasi dan kebebasan absolut tetapi tidak menganjurkan revolusi; sedangkan Montesquieu
memerlukan diri datang ke Inggris untuk meninjau monarki konstitusional dan sekembalinya ke Perancis mengembangkan teori kekuasaan yang memisahkan
kekuasaan yudisial dari kekuasaan eksekutif. Di Amerika Serikat, Jonathan Mayhew 1720-1766 dan John Adams 1798-1801 melancarkan doktrin no
taxation without representation tiada pajak tanpa perwakilan pada tahun 1765;
sedangkanthe Founding Fathers of United States memasukkan gagasan-gagasan penting seperti all men created free and equal dan unalienable rights dalam
Declaration of Independence 1776.
18
Bagi Montesquieu, negara dan hukum tumbuh melalui proses sosial yang menyejarah. Negara ialah hasil perkembangan masyarakat. Maka, masyarakatlah
yang primer, bukan negara. Hukum undang-undang negara merupakan penjelmaan saja dari hukum kebiasaan masyarakat yang sudah berlangsung
2. Charles de Montesquieu 1689-1755