Pemerintahan Islam di Spanyol Periode Pertama 711-755 Periode Kedua 755-912

64 tentaranya mundur kembali ke Spanyol. Di samping daerah-daerah tersebut di atas, pulau-pulau yang terdapat di Laut Tengah juga jatuh ke tangan Islam pada zaman Bani Umayyah ini. Dengan keberhasilan ekspansi ke beberapa daerah, wilayah kekuasaan Islam masa Bani Umayyah meliputi Spanyol, Afrika Utara, Syria, Palestina, jazirah Arabia, Irak, sebagian Asia Kecil, Persia, Afganistan, daerah yang sekarang disebut Pakistan, Purkmenia, Uzbek, dan Kirgis di Asia Tengah. 72 Pada September 714, Musa dan Tariq berangkat bersama ke Damaskus untuk memenuhi panggilan khalifah Al-Walid yang diabaikan kedua penakluk tersebut sebelum penaklukan. Akan tetapi saudara khalifah yang ditunjuk untuk menggantikannya, memberi perintah untuk menunda kedatangan mereka ke Damaskus sampai kematian khalifah yang lama diumumkan. Dan ketika mereka masuk ke ibukota, Sulaiman sebagai khalifah yang baru Kerajaan Umayyah meminta wilayah yang ditaklukkan itu diserahkan kepadanya beserta harta rampasan yang mereka bawa, permata yang dilucuti dari “Meja Sulaiman”, emas dan perak. Sulaiman, mengusir Musa dari istana dengan tuduhan mengambil rampasan perang Iberia untuk dirinya sendiri. Tariq, jenderal yang membawa Islam ke Eropa, lenyap sama sekali dari sejarah. 73

2. Pemerintahan Islam di Spanyol

74 Pemerintahan Islam, sejak pertama kali menginjakkan kaki di tanah Spanyol hingga jatuhnya pemerintahan Islam terakhir di sana, berlangsung lebih dari tujuh setengah abad. Sejarah panjang yang tersebut dapat dibagi menjadi enam periode, yaitu: 72 Badri Yatim. Op. Cit., Hlm. 43-44. 73 David Levering Lewis. Op. Cit., Hlm. 208-210. 74 Badri Yatim. Op. Cit., Hlm. 93-100. Universitas Sumatera Utara 65

1. Periode Pertama 711-755

Pada periode ini, Spanyol berada di bawah pemerintahan para wali yang diangkat oleh khalifah Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus. Pada periode ini stabilitas politik negeri Spanyol belum tercapai secara sempurna, gangguan- gangguan masih terjadi, baik datang dari dalam maupun dari luar. Gangguan dari dalam antara lain berupa perselisihan di antara elit penguasa, terutama akibat perbedaan etnis dan golongan. Di samping itu, terdapat perbedaan pandangan khalifah di Damaskus dan gubernur Afrika Utara yang berpusat di Kairawan Kairo. Masing-masing mengaku bahwa mereka yang paling berhak menguasai daerah Spanyol ini. Oleh karena itu, terjadi dua puluh kali pergantian wali gubernur Spanyol dalam jangka waktu yang sangat singkat. Perbedaan pandangan politik itu menyebabkan seringnya terjadi perang saudara. Hal ini ada hubungannya dengan perbedaaan etnis, terutama antara Barbar asal Afrika Utara dan Arab Yamani. Arab Selatan. Perbedaan etnis iniseringkali menimbulkan konflik politik, terutama ketika ada figur yang tangguh. Itulah sebabnya di Spanyol pada saat itu tidak ada gubernur yang mampu mempertahankan kekuasaannya untuk jangka waktu yang agak lama.

2. Periode Kedua 755-912

Pada periode ini, Spanyol berada di bawah pemerintahan seorang yang bergelar amir panglima atau gubernur tetapi tidak tunduk kepada pusat pemerintahan Islam yang ketika itu dipegang oleh khalifah Abbasiyah di Baghdad. ‘Abdu Al-Rahman I merupakan pewaris Kerajaan Umayyah yang resmi berdasarkan hukum yang ditetapkan oleh Kerajaan Umayyah saat itu. Ketika pendiri Kerajaan Abbasiyah mengambil alih kekuasaan di Damaskus, dia berhasil melarikan diri. Amir pertama adalah ‘Abdu Al-Rahman I, yang memasuki Spanyol tahun 755 dan diberi gelar Al-Dakhil yang masuk ke Spanyol. Kekuasan kemudian dipegang oleh amir Hisyam I, Hakim I, ‘Abdu Al-Rahman II, Muhammad ibnu ‘Abdu Al-Rahman, Munzir ibnu Muhammad, dan ‘Abdullah ibnu Muhammad. Universitas Sumatera Utara 66

3. Periode Ketiga 912-1013