Ekspansi Kerajaan Umayyah Sejarah Peradaban Islam Di Spanyol

62

B. Sejarah Peradaban Islam Di Spanyol

1. Ekspansi Kerajaan Umayyah

Memasuki masa kekuasaan Muawiyah yang menjadi awal kekuasaan Kerajaan Umayyah, pemerintahan yang bersifat demokratis berubah menjadi monarchiheridetis kerajaan turun-temurun. 67 Kekhalifaan Muawiyah diperoleh melalui kekerasan, diplomasi, dan tipu daya, tidak dengan pemilihan atau suara terbanyak. Suksesi kepemimpinan secara turun temurun dimulai ketika Muawiyah mewajibkan seluruh rakyatnya untuk menyatakan setia terhadap anaknya, Yazid. Muawiyah bermaksud mencontoh monarchi di Persia dan Bizantium. Dia memang tetap menggunakan istilah khalifah, namun, dia memberikan interpretasi baru dari kata-kata itu untuk mengagungkan jabatan tersebut. Dia menyebut “khalifah Allah” dalam pengertian “penguasa” yang diangkat oleh Allah. 68 Kerajaan Umayyah mewarisi sistem kerajaan yang pernah dipraktekkan oleh Kerajaan Persia dan Romawi. 69 Kekuasaan Bani Umayyah berumur kurang lebih 90 tahun. Ibu kota negara dipindahkan Muawiyah dari Madinah ke Damaskus,tempat ia berkuasa sebagai gubernur sebelumnya. 70 Ekspansi yang terhenti pada masa khalifah Usman dan Ali dilanjutkan kembali oleh dinasti ini. Di zaman Muawiyah, Tunisia dapat ditaklukkan. Di sebelah Timur, Muawiyah dapat menguasai daerah Khurasan sampai sungai Oxus Khalifah-khalifah besar dinasti Bani Umayyah ini adalah Muawiyah ibnu Abi Sufyan 661-680, ‘Abdu Al-Malik ibnu Marwan 685-705, Al-Walid ibnu ‘Abdul Malik 705-715, Umar ibnu ‘Abdu Al-Aziz 717-720, dan Hasyim ibnu ‘Abdu Al-Malik 9724-743. 67 Dalam sumber lain disebutkan dari kekhalifahan menjadi kerajaan. Fuad Mohd Fachruddin. 1985. Perkembangan Kebudayaan Islam. Jakarta:Bulan Bintang. Hlm. 44. 68 Badri Yatim. Op. Cit., Hlm. 42. 69 Akbar S Ahmed. 1989. Discovering Islam: Making Sense of Muslim History and Society. London: Routledge. Hlm. 38. 70 Memindahkan pusat kerajaan dari Madinah ke Damaskus sebagai langkah awal untuk memperkuat kekuasaannya.Lihat Syed Mahmuddunasir. 1985. Islam: Its Concept History. New Delhi: Lahoti Fine Art Press. Hlm. 151. Universitas Sumatera Utara 63 dan Afganistan sampai ke Kabul. Angkatan lautnya melakukan serangan-serangan ke ibu kota Bizantium, Konstantinopel. Ekspansi ke Timur yang dilakukan Muawiyah kemudian dilanjutkan oleh khalifah ‘Abdu Al-Malik. Dia mengirim tentara menyeberangi sungai Oxus dan dapat berhasil menundukkan Balkhan Balkan dalam sebutan Barat, Bukhara, Khawariz, Ferghana, dan Samarkand. Tentaranya bahkan sampai ke India dan dapat menguasai Balukhistan, Sind, dan daerah Punjab sampai Maltan. Ekspansi ke Barat secara besar-besaran dilanjutkan di zaman Al-Walid ibnu ‘Abdul Malik. Masa pemerintahan Walid adalah masa ketenteraman, kemakmuran, dan ketertiban. Umat Islam merasa hidup bahagia. Pada masa pemerintahannya yang berjalan kurang lebih sepuluh tahun itu tercatat suatu ekpedisi militer dari Afrika Utara menuju wilayah barat daya benua Eropa, yaitu pada tahun 711dibawah pimpinan Tariq bin Ziyad. 71 Setelah Aljazair dan Maroko dapat ditundukkan, Tariq bin Ziyad, dengan pasukannya menyeberangi selat yang memisahkan antara Maroko dengan benua Eropa, mendarat di suatu tempat yang sekarang dikenal dengan nama Giblaltar Jabal Tariq. Tentara Spanyol dapat dikalahkan. Dengan demikian, Spanyol menjadi sasaran ekspansi selanjutnya. Ibu kota Spanyol, Kordova Cordoba, dengan cepat dapat dikuasai. Menyusul setelah itu kota-kota lain seperti Seville, Elvira, dan Toledo yang dijadikan ibu kota Spanyol yang baru 71 Dia adalah panglima kepercayaan Musa Ibnu Nushair, gubernur di Afrika Utara. Tidak dijelaskan apakah Tariq orang Arab atau Moor kaum barbar Afrika yang masuk Islam. Philip Khuri Hitti. 2006. History of the Arabs: Rujukan Induk dan Paling Otoritatif Tentang Sejarah Peradaban Islam . Jakarta: Serambi Ilmu Semesta. Hlm. 627. setelah jatuhnya Kordova. Pasukan Islam memperoleh kemenangan dengan mudah karena mendapat dukungan dari rakyat setempat yang sejak lama menderita akibat kekejaman penguasa. Di zaman Umar ibnu ‘Abdu Al- Aziz, serangan dilakukan ke Prancis melalui pegunungan Pirannee. Serangan ini dipimpin oleh ‘Abdu Al-Rahman ibnu ‘Abdullah Al-Ghafiqi. Ia mulai dengan menyerang Bordeau, Poitiers. Dari sana ia mencoba menyerang Tours. Namun, dalam peperangan yang terjadi di luar kota Tours, Al-Ghafiqi terbunuh dan Universitas Sumatera Utara 64 tentaranya mundur kembali ke Spanyol. Di samping daerah-daerah tersebut di atas, pulau-pulau yang terdapat di Laut Tengah juga jatuh ke tangan Islam pada zaman Bani Umayyah ini. Dengan keberhasilan ekspansi ke beberapa daerah, wilayah kekuasaan Islam masa Bani Umayyah meliputi Spanyol, Afrika Utara, Syria, Palestina, jazirah Arabia, Irak, sebagian Asia Kecil, Persia, Afganistan, daerah yang sekarang disebut Pakistan, Purkmenia, Uzbek, dan Kirgis di Asia Tengah. 72 Pada September 714, Musa dan Tariq berangkat bersama ke Damaskus untuk memenuhi panggilan khalifah Al-Walid yang diabaikan kedua penakluk tersebut sebelum penaklukan. Akan tetapi saudara khalifah yang ditunjuk untuk menggantikannya, memberi perintah untuk menunda kedatangan mereka ke Damaskus sampai kematian khalifah yang lama diumumkan. Dan ketika mereka masuk ke ibukota, Sulaiman sebagai khalifah yang baru Kerajaan Umayyah meminta wilayah yang ditaklukkan itu diserahkan kepadanya beserta harta rampasan yang mereka bawa, permata yang dilucuti dari “Meja Sulaiman”, emas dan perak. Sulaiman, mengusir Musa dari istana dengan tuduhan mengambil rampasan perang Iberia untuk dirinya sendiri. Tariq, jenderal yang membawa Islam ke Eropa, lenyap sama sekali dari sejarah. 73

2. Pemerintahan Islam di Spanyol