Pengelolaan Defenisi Konsep TINJAUAN PUSTAKA

Tahap pengendalian strategi ini merupakan suatu jenis khusus dari pengendalian organisasi yang berfokus pada pemantauan dan pengevaluasian proses manajemen strategi, dengan maksud untuk memperbaiki dan memastikan bahwa sistem tersebut berfungsi sebagaimana mestinya. Hasil dari tahap ini akan sangat bermanfaat dan menjadi input untuk proses manajemen strategi perusahaan selanjutnya. Dengan demikian perusahaan diharapkan akan tetap memiliki daya saing yang berkelanjutan dalam persaingan.

2.3. Pengelolaan

Tidak sedikit orang yang mengartikan pengelolaan sama dengan arti manajemen. Karena antara manajemen dan pengelolaan memiliki tujuan yang sama yaitu tercapainya tujuan organisasi lembaga. Pengelolaan merupakan sebuah bentuk bekerja dengan orang-orang secara pribadi dan kelompok demi tercapainya tujuan organisasi lembaga. satu yang perlu diingat bahwa pengelolaan berbeda dengan kepemimpinan. Bila pengelolaan terjadi bila terdapat kerjasama dengan orang pribadi maupun kelompok, maka seorang pemimpin bisa mencapai tujuan yang diharapkan tanpa perlu menjadi seorang manajer yang efektif. Berikut ini adalah pengertian dan definisi pengelolaan http:carapedia.compengertian_definisi_pengelolaan_info2163.html : Menurut Robert T. Kiyosaki Sharon L, pengelolaan adalah sebuah kata yang besar sekali, yang mencakup pengelolaan uang, waktu, orang, sumber daya, dan terutama pengelolaan informasi. Universitas Sumatera Utara Menurut PGRI, pengelolaan adalah suatu keahlian yang diperlukan untuk memimpin, mengatur, menggerakkan waktu, ruang, manusia, dan dana untuk mencapai tujuan tertentu. Menururt Murniati A. R, pengelolaan adalah proses mengkoordinasikan dan mengintegrasikan semua sumber daya, baik manusia maupun teknikal, untuk mencapai berbagai tujuan khusus yang ditetapkan dalam suatu organisasi. Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat disimpulakan bahwa pengelolaan merupakan suatu proses yang digunakan untuk menyesuaikan strategi pengelolaan agar dapat mengatasi perubahan dalam interaksi antar manusia.

2.4. Pasar Tradisional

Pasar terdiri dari semua pelanggan potensial yang sama-sama mempunyai kebutuhan atau keinginan yang mungkin ingin dan mampu terlibat dalam pertukaran untuk memuaskan kebutuhan atau keinginan. Menurut Kotler 1993:11 pada mulanya istilah pasar berarti tempat di mana pembeli dan penjual berkumpul untuk saling menukar barang mereka, seperti lapangan di desa-desa. Para ahli ekonomi menggunakan istilah pasar untuk merujuk pada suatu kumpulan pembeli dan penjual yang mentransaksikan produk dan kelas produk tertentu, dengan demikian ada pasar perumahan, pasar gandum, dan seterusnya. Pengertian pasar sebagaimana Peraturan Presiden Republik Indonesia Perpres RI No. 112 Tahun 2007 adalah area tempat jual beli barang dengan jumlah penjual lebih dari satu baik yang disebut pusat perbelanjaan, pasar tradisional, pertokoan, mall, plasa, pusat perdagangan maupun sebutan lainnya. Lebih lanjut dalam perpres tersebut mendefinisikan pasar tradisional adalah pasar Universitas Sumatera Utara yang dibangun dan dikelola oleh pemerintah, pemerintah daerah, swasta, badan usaha milik negara dan badan usaha milik daerah termasuk kerjasama dengan swasta dengan tempat usaha berupa toko, kios, los dan tenda yang dimilikidikelola oleh pedagang kecil, menengah, swadaya masyarakat atau koperasi dengan usaha skla kecil, modal kecil dan dengan proses jual beli barang dengan melalui tawar menawar. Pasar tradisional adalah tempat berjualan yang tradisonal turun temurun, tempat bertemunya penjual dan pembeli dimana barang-barang yang diperjual belikan tergantung kepada permintaan pembeli konsumen, harga yang ditetapkan merupakan harga yang disepakati melalui suatu proses tawar-menawar, pedagang selaku produsen menawarkan harga sedikit di atas harga standart. Pada umumnya pasar tradisionalmerupakan tempat penjualan bahan-bahan kebutuhan pokok sembako. Biasanya pasar tradisioal beraktifitas dalam batas-batas waktu tertentu, seperti pasar pagi, pasar sore, pasar pekan dan lain sebagainya. Pasar tradisional biasanya dikelola oleh pemerintah maupun swasta, fasilitas yang tersedia biasanya merupakan bangsal-bangsal, loosd-loosd, gudang, toko-toko, stand-standkios-kios, toilet umum pada sekitar pasar tradisional. Pada pasar tradisional proses jual beli terjadi secara manusiawi dankomunikasi dengan nilai- nilai kekeluargaan yang tinggi http:id.wkipedia.orgwikiPasar. Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No. 20 Tahun 2012 pengelolaan pasar tradisional adalah penataan pasar tradisional yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pasar tradisional. Universitas Sumatera Utara

2.4.1. Kriteria Pasar Tradisional

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No. 20 Tahun 2012, kriteria pasar tradisional antara lain: a. dimiliki, dibangun danatau dikelola oleh pemerintah daerah; b. transaksi dilakukan secara tawar menawar; c. tempat usaha beragam dan menyatu dalam lokasi yang sama; dan d. sebagian besar barang dan jasa yang ditawarkan berbahan baku lokal.

2.4.2. Fungsi Pasar

Pasar memiliki beberapa fungsi diantaranya : 1. Fungsi Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pasar jika dikji secara jernih, memang memimiliki beberapa fungsi yang tak tergantikan begitu saja oleh pasar modern. Setidaknya ada empat fungsi ekonomi yang sejuah ini bisa diperankan oleh pasar tradisional, yaitu: a Pasar tradisional merupakan tempat dimana masyarakat berbagai lapisa memperoleh barang-barang kebutuhan harian dengan harga yang relative terjangkau, karena memang seringkali relat ive lebih murah dibandingkan harga yang ditawarkan pasar modern. Dengan kata lain pasar tradisional merupakan pilar penyangga ekononomi masyarakat kecil. b Pasar merupakan tempat yang relative lebih bisa dimasuki oleh pelaku ekonomi lemah yang menempati posisi mayoritas dari sisi jumlah. Pasar tradisional jelas jauh lebih bisa diakses oleh sebagian Universitas Sumatera Utara besar pedagang terutama yang bermodal kecil ketimbang pasar modern. c Pasar merupakan salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah lewat pendapatan yang diperoleh dari opersional pasar. Pengelolaan pasar yang professional sangat dibutuhkan untuk meningkatkan pendapatan daerah yang diperoleh dari operasional pasar itu sendiri. d Pasar juga merupakan sarana distribusi perekonomian yang dapat menciptakan tambahan tempat usaha bidang jasa dan pencipta kesempatan kerja e Akumulasi aktivitas jual beli di pasar merupakan faktor penting dalam penghitungan tingkat pertumbuhan ekonomi baik pada skala kecil, regional maupun nasional.

2. Fungsi sosial kemasyarakatan

Terdapat beberapa fungsi sosial kemasyarakatan dari keberadaan pasar diantaranya: a Pasar merupakan ruang penampakan wajah asli masyarakat yang saling tergantung karena saling membutuhkan. Tawa, canda dan nilai-nilai kultural yang ada dimasyarakat dapat dipotret dalam keseharian pasar. b Pasar adalah tempat bagi masyarakat terutama dari kalangan bawah, untuk melakukan interaksi sosial dan melakukan diskusi informal atas segenap permasalahan yang mereka hadapi. Universitas Sumatera Utara

3. Fungsi Pelayanan Publik

Berdasarkan Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah, disebutkan tujuan pelaksanaan otonomi seluas-luasnya, adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, dan daya saing daerah. Untuk mewujudkan tujuan ekonomi pemerintah wajib melaksanaan urusan yang menjadi tanggung jawabnya diantaranya adalah penyediaan sarana dan prasarana umum. Pasar merupakan salah satu sarana public, yang harus disediakan oleh pemerintah daerah. Pasar merupakan tempat dimana masyarakat dapat memperoleh barang-barang untuk memenuhi kebutuhan harian. Pasar juga memiliki fungsi pengerak ekonomi daerah, tempat terjadinya distribusi hasil produksi masyarakat daerah.

2.5. Retribusi Daerah

Retribusi daerah yang selanjutnya disebut retribusi adalah pungutan daerah sebagi pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan. Retribusi Daerah terdiri dari 3 Golongan Retribusi yang meliputi Retribusi Jasa Umum, Retribusi Jasa Usaha, dan Retribusi Perizinan Tertentu. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2001, Jasa umum adalah jasa yang disediakan atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan. Universitas Sumatera Utara Jasa adalah kegiatan pemerintah daerah berupa usaha dan pelayanan yang menyebabkan barang, fasilitas, atau kemanfaatan lainnya yang dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan. Retribusi jasa umum adalah retribusi atas jasa yang disediakan atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan. Objek retribusi jasa umum adalah pelayanan yang disediakan atau diberikan pemerintah daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan. Retribusi jasa usaha adalah retribusi yang disediakan oleh pemerintah daerah dengan mengenut prinsip komersial karena pada dasarnya dapat pula disediakan oleh sektor swasta. Objek retribusi jasa usaha adalah pelayanan yang disediakan oleh pemerintah daerah dengan menganut prinsip komersial meliputi : a. Pelayanan dengan menggunakanmemanfaatkan kekayaan daerah yang belum dimanfaatkan secara optimal, dan b. Pelayanan oleh pemerintah daerah sepanjang belum memadai disediakan oleh pihak swasta Retribusi perizinan tertentu adalah retribusi atas kegiatan tertentu pemerintah daerah dalam rangka pemberian izin kepada orang pribadi atau badan yang dimaksudkan untuk pembinaan, pengaturan, pengendalian dan pengawasan atas kegiatan pemanfaatan ruang, penggunaan sumber daya alam, barang, prasarana, sarana atau fasilitas tertentu guna melindungi kepentingan umum dan menjaga kelestarian lingkungan. Objek retribusi perizinan tertentu adalah kegiatan tertentu pemerintah daerah dalam rangka pemberian izin kepada orang pribadi Universitas Sumatera Utara atau badan yang dimaksudkan untuk pembinaan, pengaturan, pengendalian dan pengawasan atas kegiatan pemanfaatan ruang, penggunaan sumber daya alam, barang, prasarana, sarana atau fasilitas tertentu guna melindungi kepentingan umum dan menjaga kelestarian lingkungan.

2.5.1. Retribusi Pelayanan Pasar

Retribusi pelayanan pasar merupakan salah satu jenis dari retribusi jasa umum. Retribusi pelayanan pasar adalah penyediaan fasilitas pasar tradisional sederhana, berupa pelataran, los, kios yang dikelola Pemerintah Daerah, dan khusus disediakan untuk pedagang. Objek retribusi pelayan pasar adalah penyediaan fasilitas pasar tradisionalsederhana, berupa pelataran, los, kios yang dikelola pemerintah daerah dan khusus disediakan untuk pedagang. Dikecualikan dari objek retribusi pelayanan pasar adalah pelayanan fasilitas pasar yang dikelola oleh BUMN, BUMD dan pihak swasta. Subjek retribusi pelayanan pasar adalah orang pribadi atau badan yang menggunakan sarana dan fasilitas pasar milik pemerintah daerah. Retribusi pelayanan pasar termasuk golongan retribusi jasa umum.

2.6. Defenisi Konsep

Konsep adalah istilah dan defenisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial. Melalui konsep, peneliti diharapkan akan dapat menyederhanakan pemikirannya dengan menggunakan satu istilah untuk beberapa kejadian events yang berkaitan satu dengan lainnya Singarimbun, 2008:33. Universitas Sumatera Utara Oleh karena itu, untuk menentukan batasan yang lebih jelas agar penulis dapat menyederhanakan pemikiran atas penelitian yang sedang diteliti maka peneliti mengemukakan konsep-konsep penelitian sebagai berikut : 1. Strategi Pengelolaan Pasar Tradisional Segala aktivitas yang dilakukan oleh Dinas Pasar Kabupaten Deli Serdang dengan menggali dan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan dan sasaran yang diinginkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 2. Retribusi Pelayanan Pasar Retribusi pelayanan pasar adalah penyediaan fasilitas pasar tradisional sederhana, berupa pelataran, los, kios yang dikelola Pemerintah Daerah, dan khusus disediakan untuk pedagang. Objek retribusi pelayan pasar adalah penyediaan fasilitas pasar tradisionalsederhana, berupa pelataran, los, kios yang dikelola pemerintah daerah dan khusus disediakan untuk pedagang. Dikecualikan dari objek retribusi pelayanan pasar adalah pelayanan fasilitas pasar yang dikelola oleh BUMN, BUMD dan pihak swasta. Subjek retribusi pelayanan pasar adalah orang pribadi atau badan yang menggunakan sarana dan fasilitas pasar milik pemerintah daerah. Retribusi pelayanan pasar termasuk golongan retribusi jasa umum. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Masuknya kekuatan ekonomi besar multi coporate tidak mungkin terbendung dalam ekspansi ekonomi dunia. Karena proyeksi pemberlakuan pasar bebas melalui AFTA membuka peluang yang besar ke arah liberalisasi ekonomi dunia menjadi semakin mapan. Sehingga mempengaruhi strategi dan kebijakan Negara dunia ketiga termasuk Indonesia. Di tengah laju perkembangan pasar- pasar modern dalam bentuk mall, supermarket, mini market. Pasar tradisional sepertinya memiliki posisi strategis. Sekalipun di sebagian tempat, pasar tradisional memang cenderung kalah bersaing dengan pasar modern. Saat ini banyak ibu rumah tangga kelas menengah-atas yang bekerja di luar rumah berbelanja kebutuhan rumah tangga lebih efisien jika dilakukan dalam jumlah banyak dan tidak dilakukan setiap hari. Dalam kondisi seperti ini, berbelanja di pasar modern lebih disukai, karena pengemasan yang lebih baik, sehingga barang yang bersifat mudah rusak perishable dapat tahan lebih lama walaupun dengan harga sedikit mahal. Dengan melakukan pembelanjaan dalam jumlah besar dapat menghemat biaya transportasi, meminimalkan waktu produktif yang hilang, dan mengisi waktu luang untuk berbelanja sambil berekreasi. Tidak semua pasar tradisional mengalami penurunan peminat. Pasar tradisional yang melibatkan transaksi dalam jumlah besar, terutama yang tematik pasar buah, sayuran, batik, tekstil akan lebih dapat bertahan meskipun Universitas Sumatera Utara