Potensi pertanian di Kabupaten Gayo Lues untuk bahan pangan utama yang diusahakan masyarakat adalah tanaman padi sawah dengan luas tanam 8.850
Ha dan luas panen 8.379 Ha jumlah produksi 33.946 Ton Tahun Ha, jika pengelolaan secara intensif dan menggunakan bibit unggul maka produktivitas
bisa mencapai 6 sampai 8 ton per hektar are. Upaya untuk meningkatkan produksi padi sebagai bahan sembako utama adalah melalui penyediaan bibit yang sesuai
untuk daerah dataran tinggi, serta melakukan pembinaan terhadap petani. Selain lahan basah persawahan, Kabupaten Gayo Lues juga menjadi
sentra pengembangan hortikultura yang sangat menguntungkan. Hal ini dapat dilihat dari tingginya permintaan terhadap komoditi hortikultura, baik dari pasaran
lokal, domestik maupun mancanegara. Komoditi hortikultura yang dikembangkan masyarakat antara lain jahe, cabe, tomat, minyak nilam, minyak atsiri sere wangi
serta kacang-kacangan dan jagung. Sehubungan dengan kebutuhan sembako lainnya masyarakat Kabupaten Gayo Lues sangat tergantung kepada daerah
Kabupaten tetangga bahkan sampai ke Provinsi Sumatera Utara, mengingat produksi sembako lainnya masih sangat terbatas untuk pemenuhan kebutuhan
sehari-hari. Untuk kelancaran sistem pemenuhan sembako ini Pemerintah Gayo Lues sekarang ini memaksimalkan sarana perhubungan, peningkatan akses jalan
menuju Kabupaten Gayo Lues.
4.1.4. Kondisi Pemerintahan
Berdasarkan data dari Bagian Pemerintahan Sekretariat Daerah Kabupaten Gayo Lues pada tahun 2008, Kelurahan Blangkejeren berubah status menjadi
kampung, sehingga sekarang Kabupaten Gayo Lues terdiri dari 144 kampung,
Universitas Sumatera Utara
yang terdiri dari 13 perkotaan dan 131 perdesaan. Menurut kategori kampung pada tahun 2008, di negeri seribu bukit terdapat sebanyak 54 kampung swadaya,
62 kampung swakarya, dan 28 kampung swasembada. Tabel 4.5. Luas kecamatan dan jumlah desakelurahanmukim dalam Kabupaten
Gayo Lues No
Kecamatan Luas
km² Kelurahan
Desa Mukim
1 Blangkejeren
1139,88 -
21 3
2 Kutapanjang
189,08 12
2 3
Rikit Gaib 419,24
13 2
4 Terangun
645,82 23
2 5
Pining 1100,00
9 2
6 Blangpegayon
280,71 12
1 7
Debun Gelang 651,73
9 1
8 Putri Betung
139,00 9
2 9
Blang Jerango 516,38
10 2
10 Tripe Jaya
461,60 10
1 11
Pantan Cuaca 176,23
9 2
Jumlah 5.719.67
- 144
25 Sumber : Gayo Lues Dalam Angka, 2011
Tabel di atas menggambarkan bahwa wilayah terluas adalah Kecamatan Blangkejeren yang memiliki luas 1139,88 km², sedangkan wilayah terkecil adalah
Kecamatan Putri Betung yang memiliki luas 139,00 km². Berdasarkan kekhususan Provinsi Aceh terdapat keistimewaan dalam strata pemerintahan, yakni
Pemerintahan Mukim yang memiliki peran serta tugas sangat menyatu dengan kehidupan adat budaya setempat. Secara rinci jumlah kemukiman yang ada di
Kabupaten Gayo Lues dapat dilihat pada tabel 4.6. berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.6. Nama kemukiman dan jumlah kampungdesa dan kelurahan dalam kecamatan Kabupaten Gayo Lues
No Kecamatan
Nama kemukiman Jumlah kampung
1 Blangkejeren
1. Blang Pegayon 9
2. Blang Perlombaan 4
3. Ujung Baro 7
2 Kutapanjang
1. Waluh Kampung 7
2. Blang Sere 5
3 Rikit Gaib
1. Suluh Jaya 7
2. Suluh Utama 6
4 Terangun
1. Ingin Jaya 11
2. Suka Maju 12
3. Reje Pudung 3
4. Jabo 3
5 Pining
1. Goh Lemu 4
2. Pining 5
6 Blang Pegayon
1. Cinta Maju 12
7 Debun Gelang
1. Sangir 9
8 Putri Betung
1. Gumpang 6
2. Marpunge 3
9 Blang Jerango
1. Blang Jerango 6
2. Air Jernih 4
10 Tripe Jaya
1. Tripe Jaya 10
11 Pantan Cuaca
1. Kenyaran 5
2. Atu Kapur 4
Jumlah 144
Sumber : Gayo Lues Dalam Angka, 2011 Kabupaten Gayo Lues pada tahun 2008 juga mengalami perkembangan
dari 20 kemukiman menjadi 25 kemukiman. Setiap kecamatan membawahi 2-4 Kemukiman, dimana Kecamatan Terangun mempunyai 4 buah Kemukiman dan
Blangkejeren mempunyai 3 buah Kemukiman serta Kecamatan lainnya membawahi 2 Kemukiman. Lima Kecamatan Gabungan atau sebelum pemekaran
Universitas Sumatera Utara
di Kabupaten Gayo Lues yaitu: Kecamatan Blangkejeren membawahi Kecamatan Dabun Gelang, Puteri Betung dan Blang Pegayon, Kecamatan Kuta Panjang
membawahi Kecamatan Blang Jerango, Kecamatan Terangun membawahi Kecamatan Tripe Jaya, Kecamatan Pining, dan Kecamatan Rikit Gaib
membawahi Kecamatan Pantan Cuaca. Berkaitan dengan jumlah grup penari Saman di Kabupaten Gayo Lues
sesuai dengan hasil observasi dan wawancara peneliti dapat dilihat dari jumlah kampung. Di setiap kampung sudah pasti ada satu grup saman yang dibentuk oleh
para pemuda yang berdomisili di kampung tersebut. Hal ini untuk membuktikan betapa besarnya kecintaan masyarakat Gayo Lues terhadap Tari Saman.
4.2. Filosofi dan Perkembangan Tari Saman
Ketika Tari Saman akan dimulai yaitu sebagai mukaddimah atau pembukaan, tampil seorang tua cerdik pandai atau pemuka adat untuk mewakili
masyarakat setempat keketar atau nasihat-nasihat yang berguna kepada para pemain dan penonton. Lagu dan syair pengungkapannya secara bersama dan
kontinu, pemainnya terdiri dari pria-pria yang masih muda-muda dengan memakai pakaian adat. Penyajian tarian tersebut dapat juga dipentaskan, dipertandingkan
antara grup tamu dengan grup sepangkalan dua grup. Penilaian dititikberatkan pada kemampuan masing-masing grup dalam mengikuti gerak, tari dan lagu
syair yang disajikan oleh pihak lawan. Tari Saman biasanya ditampilkan tidak menggunakan iringan alat musik,
akan tetapi menggunakan suara dari para penari dan tepuk tangan mereka yang biasanya dikombinasikan dengan memukul dada dan pangkal paha mereka
Universitas Sumatera Utara