Keterlibatan Masyarakat dalam Pembangunan Pariwisata Kaitannya

3. Menjadi fasilitator agar kegiatan pariwisata yang dilakukan oleh swasta dapat berkembang lebih pesat. Peran fasilitator disini dapat diartikan sebagai menciptakan iklim yang nyaman agar para pelaku kegiatan kebudayaan dan pariwisata dapat berkembang secara efisien dan efektif. Pencatatan warisan budaya tak benda WBTB oleh UNESCO bertujuan untuk melakukan pencatatan terhadap semua ragam gerak dan syair yang digunakan untuk Saman, terutama dari guru pelatih Saman yang berusia lanjut, untuk digunakan sebagai bahan dasar untuk pelestarian, khususnya untuk ditransmisikan kepada generasi penerus, yang kurang mendapatkan budaya Saman. Pencatatan tertulis dan berupa dokumentasi foto, video, buku karya tulis dan lain-lain agar saman Preserved by Record. Data akan disimpan di Direktorat Jenderal Nilai Budaya Seni dan Film dan juga oleh Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Banda Aceh dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Aceh, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Gayo Lues.

2.5. Keterlibatan Masyarakat dalam Pembangunan Pariwisata Kaitannya

dengan Tari Saman Untuk mencapai keberhasilan pembangunan, maka banyak aspek atau hal- hal yang harus diperhatikan, yang diantaranya adalah keterlibatan masyarakat di dalam pembangunan. Sanit dalam Suryono, 2001 menjelaskan bahwa pembangunan dimulai dari pelibatan partisipasi masyarakat. Ada beberapa keuntungan ketika partisipasi masyarakat dilibatkan dalam pembangunan yaitu, pertama, pembangunan akan berjalan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Artinya bahwa jika masyarakat dilibatkan dalam perencanaan pembangunan maka Universitas Sumatera Utara akan tercipta kontrol terhadap pembangunan tersebut. Kedua, pembangunan yang berorientasi pada masyarakat akan menciptakan stabilitas politik. Oleh karena masyarakat berpartisipasi dalam perencanaan pembangunan sehingga masyarakat bisa menjadi kontrol terhadap pembangunan yang sedang terjadi. Berkaitan dengan Tari Saman keterlibatan masyarakat disini meliputi beberapa hal yaitu: 1. Masyarakat Gayo Lues selama ini menjadikan Tari Saman berfungsi sebagai hiburan atau media komunikasi sehingga mendapat manfaat yang sangat besar. 2. Masyarakat Gayo Lues selalu mempertunjukkan Tari Saman dalam kegiatan penyambutan pada peringatan hari nasional, keagamaan, penyambutan tamu agung ataupun festival-festifal seperti: Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha, peringatan maulid Nabi Muhammad SAW serta acara-acara peresmian lainnya. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Bentuk Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan teknik deskriptif. Penelitian ini bertujuan menggambarkan dan mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi tertentu, termasuk tentang hubungan kegiatan yang ada, sikap dan pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dari suatu fenomena sosial. Alasannya permasalahan yang diteliti merupakan suatu fenomena yang terjadi sebagaimana adanya fakta-fakta yang ada di lapangan.

3.2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Gayo Lues Provinsi Aceh dengan alasan berdasarkan sidang verivikasi berkas nominasi Saman yang telah dilaksanakan pada tanggal 22 Februari 2010 lalu di Bale Musara Kabupaten Gayo Lues oleh Pemerintah Kabupaten Gayo Lues beserta tokoh adat dan seniman yang menyepakati bahwa daerah asal Tari Saman adalah Kabupaten Gayo Lues serta telah diakui dan dikukuhkan Tari Saman asli berasal dari Kabupaten Gayo Lues oleh organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa UNESCO, sebagai warisan budaya dunia tidak benda intangible heritage pada 24 November 2011 yang lalu di Bali. Sehingga menjadi sangat relevan jika penelitian tentang Tari Saman ini dilakukan di daerah ini. Universitas Sumatera Utara