para seniman yang berkecimpung dalam penari grup Saman untuk tetap berkarya mengembangkan kesenian ini dan memperkenalkan ke mata dunia International.
Hal ini sesuai dengan wawancara penulis terhadap beberapa Syech Saman dari berbagai kampung yang ada di Kabupaten Gayo Lues pada tanggal 25 Oktober
2012. Mereka mengeluhkan anggaran pembinaan yang sangat minim dan terbatas, tetapi satu sisi lainnya mereka juga memahami bahwa Pemerintah Kabupaten
Gayo Lues juga harus memikirkan bidang lainnya yang memang sangat diprioritaskan untuk pembangunan dan pengembangan seperti peningkatan sarana
dan prasarana serta infrastruktur lainnya.
4.3.4. Upaya Pelestarian Tari Saman
Selama roda Pemerintahan Daerah berjalan, telah banyak kebijakan- kebijakan yang diterapkan guna membangun Tari Saman agar tetap eksis. Hal ini
dituturkan oleh informan dari unsur Pemerintah Daerah Kabupaten Gayo Lues pada tanggal 22 Oktober 2012 yaitu:
1. Tari Saman akan dimasukkan dalam kurikulum sekolah di tingkat Sekolah Dasar, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, Sekolah Lanjutan Tingkat Atas
yang pada saat ini sedang disusun oleh Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Gayo Lues dijadwalkan akan rampung pada akhir tahun 2012 dan
akan diterapkan pada tahun 2013 yang akan datang. 2. Badan Organisasi PBB ONESCO berencana akan membentuk program
“World Saman Dance Centre” di Kampus UNSYIAH III setelah diterapkan Tari Saman menjadi kurikulum muatan lokal ekstrakurikuler di setiap jenjang
pendidikan baik di tingkat Sekolah Dasar, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama,
Universitas Sumatera Utara
Sekolah Lanjutan Tingkat Atas. Wadah ini nantinya akan berfungsi sebagai wadah seni budaya, pusat informasi, segala aktifitas yang menyangkut Tari
Saman. 3. Wadah ini juga akan dijadikan sebagai wahana agar wisatawan domestik
maupun mancanegara untuk menyaksikan Tari Saman secara langsung. 4. Kampus UNSYIAH III akan membuka jurusan seni yang di dalamnya ada
Tari Saman. Wawancara penulis kepada beberapa informan yang bekerja di Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Gayo Lues tanggal 18 Oktober 2012 mengungkapkan antara lain:
1. Pemberian baju kerawang sejenis baju adat lokal Gayo Lues. 2. Pembinaan penduduk kampung dan selama ini sudah terealisasi 13 kampung
yang berasal dari dana aspirasi anggota DPRA Tgk.Jemarin, S. Pdi Tahun 2012 total besaran dana sekitar Rp. 1 Milyar.
3. Alokasi APBK Gayo Lues Tahun 2011 untuk pembinaan Grup Saman Binaan Pemerintah Kabupaten di bawah naungan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kabupaten Gayo Lues. 4. Apabila ada acara-acara adat dalam bentuk Tari Saman akan diberikan insentif
per kampung sebesar Rp. 500.000,- lima ratus ribu rupiah sebagai dana operasional.
5. Pengahargaan khusus untuk penari Saman belum ada. Seperti pengangkatan penari Saman binaan Pemerintah Kabupaten Gayo Lues di bawah naungan
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Gayo Lues menjadi PNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten Gayo Lues hal ini dikarenakan syarat
Universitas Sumatera Utara
administrasi kepegawaian belum terpenuhi, tetapi untuk kedepannya akan menjadi bahan pertimbangan dan menjadi prioritas atau diutamakan dalam
formasi CPNSD. 6. Indikator pembangunan pariwisata Kabupaten Gayo Lues adalah salah satunya
eksistensi Tari Saman. Tari Saman itu sendiri selama ini menjadi nilai jual tinggi. Apabila ada event-event dalam negeri maupun luar negeri antusiasme
para penonton sangat tinggi. Untuk contoh tampilan saman di Bali pada tanggal 24 November 2011 dalam acara penetapan Tari Saman sebagai
warisan budaya tak benda oleh organisasi PBB UNESCO. Bahkan Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Amerika
Serikat Barack Obama sangat tertarik sehingga mereka memberikan Hand Applause kepada penari Saman yang pada saat itu penampilan hanya selama 3
menit saja. 7. Tari Saman akan dimasukkan kedalam Kurikulum Muatan Lokal
Ekstrakurikuler sekolah. Program ini sedang disusun oleh Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Gayo Lues dan dijadwalkan akan rampung pada
akhir tahun 2012 sehingga dapat diterapkan pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, Sekolah Lanjutan Tingkat Atas di
Tahun 2013 yang akan datang.
4.3.5. Peran Masyarakat dalam Menjadikan Tari Saman Sebagai Ikon Budaya Kabupaten Gayo Lues