Petunjuk Auditor ISPO Organisasi Komisi Indonesian Sustainable Palm Oil Komisi ISPO

e. Model Perdagangan Rantai Pasok ISPO

Perdagangan minyak kelapa sawit berkelanjutan dalam rantai pasok ISPOdapat dilakukan dengan model 122 1. “Segregasi Segregation, model ini memastikan bahwa minyak kelapa sawit bersertifikat ISPO danturunannya yang diperdagangkan hanya berasal dari sumber yangbersertifikat ISPO. Ini memungkinkan pencampuran minyak kelapa sawitbersertifikat ISPO dari berbagai sumber.Model ini menjamin bahwa semua produk fisik berasal dari perkebunandan pabrik yang bersertifikat ISPO. Namun, minyak kelapa sawit tidakdapat dihubungkan dengan perkebunan atau pabrik tertentu. : 2. Keseimbangan Massa Mass Balance, model ini hanya memantau secara administratif seluruh perdaganganminyak kelapa sawit bersertifikat ISPO dan turunannya di sepanjang rantaipasok, sebagai pemacu untuk perdagangan utama minyak sawitberkelanjutan 3. Pesanan dan Klaim Book and Claim, model ini menyediakan sertifikat minyak kelapa sawit bersertifikat ISPOyang dapat diperjualbelikan sampai kepada pasokan dasar minyak kelapasawit. Pelaku usaha perkebunan kemudian dapat menawarkan minyakkelapa sawit bersertifikat ISPO dan produk turunannya kepada konsumensecara langsung melalui website”.

3. Petunjuk Auditor ISPO

a. Panduan Audit Secara Umum

Panduan audit secara umum menggunakan ISO 19011-2002 atau SNI 19- 19011-2005 Panduan audit sistem manajemen mutu danatau lingkungan. 123

b. Ketentuan Penilaian Khusus Berdasarkan Persyaratan ISPO

1. SSRP ISPO Dalam penilaian Sertifikasi Rantai Pasok ISPO semua ketidaksesuaianNon Compliances NC dinyatakan Major tidak dikenal Minor. Sertifikat Rantai Pasok ISPO baru dapat diterbitkan setelah semuaketidaksesuaian NC diperbaiki atau 122 Ibid. 123 Ibid. Universitas Sumatera Utara dilengkapi. Apabila NC tidak diselesaikan dalam jangka waktu 3 tiga bulan setelahhasil audit disepakati, maka audit lengkap wajib dilakukan. Survailance pada sertifikasi Prinsip dan Kriteria ISPO merupakan praaudit Sertifikasi Rantai Pasok. Masa berlaku sertifikat adalah 4 empat tahun. 124 2. Sertifikasi Prinsip dan Kriteria ISPO Dalam penilaian sertifikasi Prinsip dan Kriteria ISPO semuaketidaksesuaian NC dinyatakan Major tidak dikenal Minor. Sertifikat Prinsip dan Kriteria ISPO baru dapat diterbitkan setelah semuaketidaksesuaian NC diperbaiki atau dilengkapi. Apabila NC tidak diselesaikan dalam jangka waktu 6 enam bulansetelah hasil audit disepakati, maka audit lengkap wajib dilakukan.Masa berlaku sertifikat Prinsip dan Kriteria ISPO adalah 5 lima tahun. 125

4. Organisasi Komisi Indonesian Sustainable Palm Oil Komisi ISPO

a. Susunan Organisasi dan Kelengkapan

Susunan organisasi dan kelengkapannya seperti bagan berikut : 124 Ibid. 125 Ibid. Universitas Sumatera Utara Bagan 3. Susunan Organisasi dan Kelengkapan Komisi ISPO Sumber : Lampiran I, Peraturan Menteri Pertanian No. 19PermentanOT.14032011 tentang Pedoman Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia Indonesian Sustainable Palm Oil – ISPO.

b. Tugas, Fungsi, dan Kedudukan

Tugas Komisi ISPO mendorong dan memfasilitasi pelaku usaha perkebunankelapa sawit untuk membangun perkebunan kelapa sawit secaraberkelanjutan. Untuk menjalankan tugas tersebut, Komisi ISPO dibantuSekretariat dan Tim Penilai.Dalam melaksanakan tugasnya, Komisi ISPO mempunyai fungsi, sebagai berikut 126 1. “Mempertimbangkan dan membuat keputusan berkenaan denganpemberian, penolakan, pemeliharaan, penangguhan dan pencabutanpengakuan kepada lembaga sertifikasi dalam dan luar negeri untukmelakukan sertifikasi ISPO di wilayah Indonesia; : 126 Ibid. Universitas Sumatera Utara 2. Mempertimbangkan dan membuat keputusan berkenaan denganpemberian, penolakan, pemeliharaan, penangguhan dan pencabutanpengakuan sertifikat ISPO kepada Perusahaan Perkebunan Kelapa SawitIndonesia; 3. Melakukan upaya-upaya dan kerjasama dengan pihak-pihak terkaitpemerintah dan swasta di dalam dan luar negeri dalam rangkakeberterimaan Minyak Sawit Berkelanjutan Indonesia di pasarinternasional seperti Uni Eropa EU, EPA-USA, Malaysia, RSPO, RSBRoundtable on Sustainable Biofuel, GBEP Global Bio- EnergyPartnership ; 4. Mengelola sistem sertifikasi ISPO; dan 5. Memberikan laporan kepada Menteri tentang Pengelolaan PengembanganKelapa Sawit Indonesia Berkelanjutan”. Komisi ISPO berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri.Komisi ISPO dipimpin oleh seorang Ketua setingkat eselon I yang membidangiperkebunan. 127

c. Keanggotaan

Keanggotaan Komisi ISPO terdiri atas pejabat setingkat eselon I danstakeholder lainnya yang terkait dengan pembangunan perkebunan kelapasawit di Indonesia.Tim Penilai mempunyai tugas sebagai berikut 128 1. “Melakukan verifikasi terhadap lembaga sertifikasi untuk memastikanlembaga sertifikasi yang bersangkutan mempunyai kompetensi cukupdalam melakukan sertifikasi berdasarkan Prinsip dan Kriteria ISPO; : 2. Melakukan verifikasi terhadap hasil penilaian audit yang dilakukanlembaga sertifikasi untuk memastikan Perusahaan Perkebunan KelapaSawit telah memenuhi Prinsip dan Kriteria ISPO; 3. Menerbitkan rekomendasi kepada Komisi ISPO berkenaan denganpemberian, penolakan, pemeliharaan, penangguhan dan pencabutanpengakuan Komisi ISPO kepada lembaga sertifikasi untuk melakukansertifikasi mengacu Prinsip dan Kriteria ISPO; 127 Ibid. 128 Ibid. Universitas Sumatera Utara 4. Menerbitkan rekomendasi kepada Komisi ISPO berkenaan denganpemberian, penolakan, pemeliharaan, penangguhan dan pencabutanpengakuan Komisi ISPO kepada Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawitmengacu Prinsip dan Kriteria ISPO; dan 5. Memberikan saran penyempurnaan terhadap Ketentuan PengelolaanKelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia dan sistem sertifikasinya”. Tim Penilai berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada KetuaKomisi ISPO.Keanggotaan Tim Penilai terdiri atas pejabat setingkat eselon II danstakeholder lainnya yang terkait dengan pembangunan perkebunan kelapasawit di Indonesia.Sekretariat mempunyai tugas sebagai berikut 129 1. “Mengelola kegiatan Komisi ISPO di bidang pelayanan penilaian sertifikasidalam rangka pengakuan Komisi ISPO; dan : 2. Mengelola kegiatan Komisi ISPO di bidang keuangan, kepegawaian danadministrasi lainnya”. Dalam melaksanakan tugasnya, Sekretariat mempunyai fungsi administrasi,teknispenelusuran, advokasi dan promosi, serta penyelesaian sengketa.Untuk melaksanakan fungsi tersebut, Sekretariat dibantu oleh koordinator,antara lain 130 1. “Koordinator Administrasi mempunyai tugas di bidang kepegawaian,keuangan, dan administrasi surat masuk dan keluar. : 2. Koordinator TeknisPenelusuran mempunyai tugas di bidang penyiapandokumen penilaian teknis untuk dibahas oleh Tim Penilai ISPO,pengawasan terhadap pengakuan sertifikasi ISPO dan pencatatan minyaksawit yang dijual dengan mengunakan mekanisme rantai pasok. 3. Koordinator Advokasi dan Promosi mempunyai tugas di bidang pemberianadvokasi hal-hal yang berkaitan dengan pembangunan 129 Ibid. 130 Ibid. Universitas Sumatera Utara perkebunan kelapasawit berkelanjutan dan mempromosikan ISPO baik dalam negeri maupundunia internasional. 4. Koordinator Penyelesaian Sengketa mempunyai tugas di bidangpenyelesaian keluhanpengaduan berkaitan dengan penilaian perkebunankelapa sawit berkelanjutan Indonesia dan menyerahkan permasalahan diluar kewenangan Komisi ISPO kepada instansi terkait untuk diselesaikansesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku”. Sekretariat berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada KetuaKomisi ISPO.Seluruh personil Sekretariat diangkat dan dan bertanggungjawab kepadaKetua Komisi ISPO. 131

D. Kedudukan Peraturan Menteri Pertanian No.

19PermentanOT.14032011 Dalam Hierarki Peraturan Perundangan

1. Dasar Hukum Kewajiban ISPO