Kewajiban Sertifikasi ISPO Indonesian Sustainable Palm Oil dalam Kaitannya Dengan PertumbuhanInvestasi di Indonesia”.
1. Jenis dan Sifat Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian hukum normatif dengan menggunakan pendekatan peraturan perundang-undangan statute approach dalam
melakukan pengkajian sertifikasi ISPO terhadap peningkatan investasi di Indonesia. Pendekatan tersebut menggunakan teori hukum murni yang berupaya membatasi
pengertian hukum pada bidang-bidang hukum saja, bukan karena hukum itu mengabaikan atau memungkiri pengertian-pengertian yang berkaitan, melainkan
karena pendekatan seperti ini menghindari pencampuradukan berbagai disiplin ilmu yang berlainan metodologi sinkretisme metodologi yang mengaburkan esensi ilmu
hukum dan meniadakan batas-batas yang ditetapkan pada hukum itu oleh sifat pokok bahasannya.
57
Sifat penelitian adalah penelitian deskriptif yang ditujukan untuk menggambarkan secara tepat, akurat, dan sistematis gejala-gejala hukum terkait
kewajiban sertifikasi ISPO dalam kaitannya dengan peningkatan investasi di Indonesia.
57
Hans Kelsen, Teori Hukum Murni : Dasar-Dasar Ilmu Hukum Normatif, diterjemahkan oleh Raisul Muttaqien, disunting oleh Nurainun Mangunsong, Cetakan Ketiga, Bandung : Nusamedia
Nuansa, 2007.
Universitas Sumatera Utara
2. Sumber Bahan Hukum
Penelitian hukum normatif yang menitikberatkan pada penelitian kepustakaan dan berdasarkan pada bahan hukum sekunder, maka sumber bahan hukum yang
digunakan dapat dibagi ke dalam beberapa kelompok, yaitu : 1.
Bahan hukum primer, meliputi seluruh peraturan perundang-undangan yang relevan dengan permasalahan dan tujuan penelitian, antara lain :
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
beserta Amandemen; b.
Undang-Undang No. 18 Tahun 2004 tentang Perkebunan; c.
Undang-Undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal; d.
Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas; e.
Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
f. Peraturan Menteri Pertanian No. 19PermentanOT.14032011
tentang Pedoman Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia Indonesian Sustainable Palm Oil – ISPO.
2. Bahan hukum sekunder digunakan untuk membantu memahami berbagai
konsep hukum dalam bahan hukum primer, analisis bahan hukum primer dibantu oleh bahan hukum sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber
baik jurnal, buku-buku, makalah, serta karya ilmiah mengenai pasar modal dan pencucian uang, berita, dan ulasan media, juga sumber-sumber lain yang
Universitas Sumatera Utara
relevan dengan kewajiban sertifikasi ISPO dalam kaitannya dengan peningkatan investasi di Indonesia.
3. Bahan hukum tertier diperlukan dipergunakan untuk berbagai hal dalam hal
penjelasan makna-makna kata dari bahan hukum sekunder dan bahan hukum
primer, khususnya kamus-kamus hukum dan ekonomi.
3. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum