Standard Operational Procedure SOP

Langkah-langkah yang dilakukan untuk mengantisipasi kerawanan- kerawanan dalam upaya peningkatan sarana dan prasarana atau fasilitas operasional pelaksanaan TAK adalah: 219 a. Pendidikan education dan penyadaran awareness petugas TAK Direktorat Jenderal Imigrasi tentang keuntungan dan pentingnya peningkatan fasilitas operasional dalam pelaksanaan TAK. b. Mendiagnosis kesiapan readiness atau kondisi saat ini existing dalam upaya peningkatan fasilitas operasional, seperti penggunaan teknologi. c. Mempersiapkan Infrastruktur pendukung d. Sosialisasi kepada seluruh petugas TAK dan orang asing, dengan adanya fasilitas operasional demi menunjang kinerja pelaksanaan TAK.

3. Standard Operational Procedure SOP

Inventarisasi masalah – masalah keimigrasian, merupakan salah satu upaya untuk membentuk kerangka konseptual standarisasi yang dijalankan oleh Direktorat Jenderal Imigrasi guna melakukan perbaikan-perbaikan dalam proses penyelarasan dan penyerasian pembentukan standarisasi TAK terhadap 219 Wawancara dengan Anggiat Napitupulu Kasi Penyidikan Wilayah II Direktorat Penyidikan dan Penindakan Direktorat Jenderal Imigrasi, Jakarta, Kendala-kendala dalam pelaksanaan Tindakan Administratif Keimigrasian, Tanggal 22 Juni 2012 Universitas Sumatera Utara pelanggaran keimigrasian oleh orang asing, serta sarana dan prasarana keimigrasian yang diarahkan pada terciptanya Sistem Pengendalian Intern Pemerintah SPIP guna mewujudkan clean and good govermance. Pelaksanaan program Standard Operational Procedure SOP bertujuan untuk menyeragamkan prosedur sehingga diperoleh standarisasi kompetensi petugas penindakan keimigrasian dan mewujudkan tata kelola manajemen kepegawaian yang terencana, terukur serta tertib administrasi di Direktorat Jenderal Imigrasi. Program ini dilakukan agar setiap proses yang dilaksanakan dilingkungan Direktorat Jenderal Imigrasi dapat terkendali dan diselesaikan sesuai dengan target yang diinginkan. Kegiatan dalam program ini antara lain: 220 a. Menyusun prosedur-prosedur baku untuk setiap divisi bagian yang ada di Direktorat Jenderal Imigrasi, serta menentukan target penyelesaian untuk tiap prosedur TAK tersebut. b. Membuat dokumen-dokumen yang terkait dengan prosedur TAK tersebut. c. Membentuk tim evaluasi yang melakukan proses control terhadap proses penerapan prosedur TAK yang telah disusun. d. Melakukan pelatihan tim evaluasi bagi tim yang melakukan proses control tersebut. 220 Wawancara dengan Anggiat Napitupulu Kasi Penyidikan Wilayah II Direktorat Penyidikan dan Penindakan Direktorat Jenderal Imigrasi, Jakarta, Kendala-kendala dalam pelaksanaan Tindakan Administratif Keimigrasian, Tanggal 22 Juni 2012 Universitas Sumatera Utara e. Melakukan proses evaluasi secara berkala kwartalan atau semesteran untuk mengetahui sejauh mana efektifitas penerapan prosedur TAK dan langkah-langkah perbaikan yang harus dilakukan. f. Melakukan pengarsipan dokumen-dokumen yang telah diaplikasikan dalam prosedur-prosedur yang telah disusun.

4. Alokasi Sumber Daya Anggaran