Jenis dan Sifat Penelitian Sumber Data

G. Metode Penelitian

1. Jenis dan Sifat Penelitian

Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan normatif, yaitu dengan mempelajari asas hukum, perundangan, pendapat para ahli dan usaha mendekati masalah yang diteliti dengan sifat hukum yang nyata atau sesuai kenyataan yang hidup dalam masyarakat. Penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder belaka, dapat dinamakan penelitian hukum normatif atau penelitian hukum kepustakaan disamping adanya penelitian hukum sosiologis atau empiris yang terutama meneliti data primer. Penelitian hukum normatif atau kepustakaan tersebut mencakup: 52 1. Penelitian terhadap asas-asas hukum 2. Penelitian terhadap sistematik hukum 3. Penelitian terhadap taraf singkronisasi vertikal dan horizontal 4. Perbandingan hukum 5. Sejarah hukum Penelitian yang digunakan bersifat deskriptif analitis yaitu penelitian yang berusaha untuk menggambarkan dan menguraikan tentang permasalahan yang berkaitan dengan TAK terhadap orang asing di Indonesia. Penelitian deskriptif adalah dimaksudkan untuk memberikan data yang seteliti mungkin tentang manusia, keadaan atau gejala-gejala lainnya. 53 52 Soerjono Soekanto, Penelitian Hukum Normatif: Suatu Tinjauan Singkat, Edisi 12, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010. hal 13-14. 53 Soerjono Soekanto, 1981, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: UI Press,hal. 12. Universitas Sumatera Utara

2. Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder yang terdiri dari Bahan Hukum Primer dan Bahan Hukum Sekunder, Bahan Hukum Primer terdiri atas bahan-bahan hukum yang mengikat, terdiri dari norma atau kaidah dasar yaitu Undang-Undang Dasar 1945, peraturan dasar yaitu batang tubuh Undang-Undang Dasar 1945, Undang-undang misalnya: UU Keimigrasian, Peraturan Daerah, Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden atau peraturan suatu badan atau lembaga negara. Bahan hukum primer disamping perundang-undangan yang memiliki otoritas adalah putusan pengadilan. Putusan pengadilan merupakan konkretisasi dari perundang-undangan. Putusan pengadilan inilah sebenarnya yang merupakan law in Action. 54 Bahan Hukum Sekunder yaitu bahan hukum yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer misalnya rancangan undang-undang, hasil penelitian hukum, dan hasil karya ilmiah dari kalangan hukum. Bahan hukum tertier yaitu bahan-bahan yang memberi petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, misalnya kamus hukum, ensiklopedia dan lain-lain. 55 Disamping bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, bahan hukum tersier bahan penunjang juga merupakan salah satu bahan dasar penelitian hukum normatif, yang mencakup: 56 54 Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Cetakan Keenam Jakarta : Prenada Media Group, 2010, hal 142. 55 Bambang Sunggono, Metode Penelitian Hukum, Cetakan Ketiga Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2001, hal. 116-117. 56 Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Op. Cit, hal. 33. Universitas Sumatera Utara 1. Bahan - bahan yang memberikan petunjuk terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, yang lebih dikenal dengan nama bahan acuan bidang hukum atau bahan rujukan bidang hukum. Misalnya: Abstrak perundang- undangan, bibliografi hukum, direktori pengadilan, ensiklopedia hukum, indeks majalah hukum, kamus hukum dan seterusnya. 2. Bahan – bahan primer, sekunder dan penunjang diluar bidang hukum, misalnya yang berasal dari bidang sosiologi, ekonomi, ilmu politik, filsafat dan lain sebagainya yang oleh para peneliti hukum dipergunakan untuk melengkapi ataupun menunjang data penelitiannya.

3. Teknik Pengumpulan Data