Efektivitas Tindakan Administratif dalam Menanggulani Pelanggaran

mana yang perlu diperkuat dan dikembangkan supaya dapat membantu pengelolaan manajemen keimigrasian dn pengawasan lalu lintas manusia. 2. Evaluasi terhadap dokumen-dokumen keimigrasian paspor, visa, izin tinggal, cap keimigrasian baik dari segi kualitas pengamanan agar tidak mudah dipalsukan termasuk prosedur permohonan, pemberian dan penolakan permohonan dokumen keimigrasian. Tujuan evaluasi manajemen pengelolaan keimigrasian untuk meningkatkan kemampuan institusi keimigrasian Indonesia mengantisipasi meningkatnya kejahatan transnasional dengan menerapkan hukum keimigrasian baik dalam prosedur dan sistem pengawasan arus migrasi melalui peningkatan berbagai hal terutama adalah pembaruan peraturan keimigrasian.

B. Efektivitas Tindakan Administratif dalam Menanggulani Pelanggaran

Keimigrasian Secara umum efektivitas menurut Benveniste berarti: “Bagaimana perangkat peraturan tersebut berjalan dan dilaksanakan sesuai dengan visi dan misi yang dilandasi penetapan undang-undang tersebut, serta mampu dan fleksibel mengatasi setiap perkembangan yang timbul dari dalam ataupun dari luar instansi pelaksana peraturan tanpa harus merugikan tujuanfungsi peraturan tersebut”. Suatu instrumen hukum akan dikatakan memiliki efektivitas yang baik dalam melakukan tugas dan fungsinya manakala dapat diterapkan secara baik dengan rasa keadilan yang tinggi. Pada sisi lain perangkat hukum dengan proses penegakkannya juga tidak bersinggungan dengan pelanggaran terhadap hak asasi Universitas Sumatera Utara setiap orang. Berbagai pertimbangan objektif, logis dan ekonomis dapat dijadikan indikator bagi efektivitas penerapan perangkat hukum dalam rangka mengawal kedaulatan negara. 176 Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Maria Farida Indrati Soeprapto, Ilmu Perundang-undangan Dasar, Dasar dan Pembentukannya, Jakarta, Kanisius, 1998 Hal.19 bahwa terdapat dua pendekatan dalam Ilmu Pengetahuan perundang-undangan untuk mengkaji ‘efektivitas’ suatu ketetuan perundang-undangan Gusetzgebungwissenschaft, yang dapat dipakai sebagai pisau analisis yaitu: 177 a. Efektivitas suatu ketentuan perundang-undangan dilihat dari aspek validitygeltung atau daya laku suatu norma perspektif pendekatan keabsahanvalidity, yaitu dibentuk oleh ketentuan hukum yang lebih tinggi atau oleh lembaga wang berwenang membentuknya. b. Efektivitas suatu ketentuan perundang-undangan dilihat dari aspek efficiency suatu norma yaitu sejauh mana ketentuan perundang-undangan yang dioperasionalkan itu benar-benar ditaati atau tidak. Tindakan Administratif Keimigrasian sebagai bagian dari upaya menjaga kedaulatan dan keamanan serta ketertiban nasional memainkan peranan penting daam proses penegakan hukum keimigrasian di Indonesia. Tindakan administratif Keimigrasian dianggap lebih efektif dilakukan dari pada tindakan pro justitia, hal tersebut disebabkan karena penerapan tindakan pro justisia cenderung memakan waktu yang relatif lebih lama terkait dengan pihak lain, sulit pembuktikan, dan 176 M. Iman Santoso, Perspektif Imigrasi dalam Pembangunan Ekonomi dan Ketahanan Nasional, UI Press, 2004, Hal. 71-72 177 Ibid, Hal. 72 Universitas Sumatera Utara butuh dukungan biaya besar. Pertimbangan lain adalah kepentingan untuk mempercepat orang asing tersebut dapat segera meninggalkan wilayah Indonesia sehingga tidak membahayakan bagi kepentingan rakyat dan negara. 178 Jadi tuntutan peradilan yang cepat, sederhana dan murah merupakan suatu hal yang masih sulit untuk dapat dicapai. Dihadapkan dengan sulitnya proses berperkara, kehilangan tenaga, waktu dan biaya yang akhirnya hasilnya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan yaitu untuk mengurangi pelanggaran keimigrasian tersebut, karena disini sanksi ditujukan kepada pelanggarannya. Oleh karena itu, untuk menghemat energi maka pilihan logis dan terbanyak dilakukan terhadap orang asing yang melakukan pelanggaran keimigrasian adalah dengan cara TAK berupa penindakan administratif yang dinilai lebih efektif dan efisien 179

1. Waktu