BAB II PENGATURAN TERHADAP ORANG ASING YANG MELAKUKAN
PELANGGARAN KEIMIGRASIAN DI INDONESIA
A. Syarat Penindakan Administratif Terhadap Orang Asing Menurut
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011
Pergerakan orang di suatu negara pada tahun 1990-an diperkirakan berkisar 750 juta orang meningkat menjadi 1,4 miliar orang di tahun 2005.
Pergerakan orang lintas negara yang sedemikian besar menyebabkan diperlukan pengaturan mengenai perlintasan orang. Sudah menjadi suatu kebutuhan yang
tidak dapat dihindari bahwa UU Keimigrasian harus mampu mengatur dan menangani setiap permasalahan yang muncul baik secara ex ante maupun secara
ex pose. Peraturan di bidang keimigrasian harus jelas dan padat mengatur sistem mekanisme prosedur yang sederhana namun dapat tuntutan kebutuhan masyarakat
modern. Terlebih dalam menghadapi bentuk-bentuk kejahatan yang menonjol dan memerlukan penanganan serius seperti kejahatan yang dilakukan oleh
sekelompok kejahatan terorganisasi seperti perdagangan manusia dan penyelundupan migran lintas negara. Oleh karena itu diperlukan upaya
pembaruan dalam hukum keimigrasian Indonesia dalam rangka menyelaraskan peraturan keimigrasian dengan konvensi TOC, protokol perdagangan manusia
dan protokol penyelundupan migran
58
Istilah hukum keimigrasian dapat ditemukan dalam penjelasan UU Keimigrasian. Hukum keimigrasian adalah himpunan petunjuk yang mengatur tata
58
M. Iman Santoso, Op.Cit, hal. 171
Universitas Sumatera Utara
tertib orang-orang yang berlalu litas di dalam wilayah Indonesia dan pengawasan terhadap orang asing yang berada di wilayah. hukum keimigrasian masuk dalam
hukum publik, yaitu hukum yang mengatur hubungan antara individu dengan negara pemerintah. Dengan adanya pencanangan hukum keimigrasian,
bertambahlah khazanah ilmu hukum di Indonesia dan hukum keimigrasian mendapat tempat dalam tata hukum Indonesia, sehingga kedudukan hukum
keimigrasian sudah dapat disejajarkan dengan hukum-hukum yang telah lahir terlebih dahulu.
59
Demi terlaksananya penegakan hukum di wilayah Negara Republik Indonesia tentunya TAK baik penindakan secara preventif maupun represif harus
dijalankan sesuai dengan UU Keimigrasian. Penindakan yang bersifat hukum administratif adalah hal yang memuat tentang pengaturan, pelayanan, perijinan
dari aspek-aspek keimigrasian yaitu mengenai masuk dan keluar wilayah Indonesia. Di dalam pengaturan terhadap orang asing yang masuk atau keluar
wilayah RI berlaku ketentuan dan peraturan keimigrasia Indonesia, antara lain:
60
1. Setiap orang asing yang masuk dan keluar wilayah negara RI adalah sah
apabila mendapat izin masuk atau izin keluar dari Pejabat Imigrasi yang bertugas melakukan pemeriksaan di TPI
2. Setiap orang asing yang masuk atau keluar wilayah negara RI harus
mempunyai surat perjalanan atas namanya yang sah dan berlaku
59
Abdullah Sjahriful, Memperkenalkan Hukum Keimigrasian Jakarta: Ghalia Indonesia, l993, hal. 58
60
John Sarodja Saleh, Sekuriti dan Inteligen Keimigrasian, Jakarta: Direktorat Jenderal Imigrasi Departemen Hukum dan HAM, 2008, Hal. 65
Universitas Sumatera Utara
3. Pejabat Imigrasi berwenang memeriksa setiap orang asing yang masuk atau
keluar wilayah negara RI 4.
Pejabat Imigrasi berwenang menolak atau memberi izin masuk atau keluar wilayah negara RI
5. Walaupun telah memenuhi persyaratan, tidak diberikan izin masuk kepada
orang asing apabila
61
Tidak dikehendaki masuk dan berada di Indonesia; menderita gangguan jiwa atau penyakit menular yang membahayakan kesehatan umum; diduga akan
menyelenggarakan perbuatan asusila dan atau perbuatan lain yang bertentangan dengan moral, agama atau kebiasaan di Indonesia; patut diduga
tidak dapat meneruskan perjalanan atau tidak akan mendapat izin masuk ke negara lain atau izin kembali ke negara asal tempat tinggalnya; tidak cukup
mempunyai biaya hidup bagi diri sendiri dan atau keluarganya selama berada di Indonesia; memberikan keterangan tidak benar untuk memperoleh atau
memiliki visa atau surat perjalanan palsu atau dipalsukan; berusaha menghindarkan diri dari hukuman di negara lain karena kejahatan yang juga
dapat dipidana menurut hukum di Indonesia. :
Dalam pelaksanaan TAK, untuk menjamin kepastian hukum dan keadilan bagi orang asing yang terkena tindakan keimigrasian tersebut keputusannya
ditetapkan secara tertulis, yang memuat sekurang-kurangnya identitas orang yang
61
Ibid, Hal.66
Universitas Sumatera Utara
terkena TAK, alasan penindakan dan jenis tindakan serta dapat mengajukan keberatan atas tindakan keimigrasian tersebut.
62
Tindakan Administratif Keimigrasian diberlakukan terhadap orang asing telah yang melakukan kegiatan yang berbahaya atau patut diduga berbahaya bagi
keamanan dan ketertiban umum atau juga karena tidak menghormati atau mentaati peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Pemantauan merupakan salah satu cara atau kegiatanupaya yang dilakukan untuk mengetahui secara dini setiap peristiwa yang diduga mengandung
unsur-unsur pelanggarankejahatan, baik mengenai keberadaan maupun kegiatan orang asing.
63
Keberhasilan penyelenggaraan, sangat ditentukan oleh kualitas dan kuantitas pelaksanaan dalam menghadapai jenis dan macam pelanggaran
kejahatan seperti halnya bentuk dan sifat pelanggaran di bidang sosial dan budaya, jauh lebih mudah dan ringan dibandingkan pelanggaran politik ataupun pekerjaan
terselubung. Oleh karena itu upaya dalam mencari dan menemukan bahan keterangan perlu perencanaan melalui mekanisme adanya perencanaan yang
matang , organisasi dan koordinasi dengan memperhatikan situasi dan kondisi medan, sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cermat dan
tepat, berhasil guna dan berdaya guna.
64
62
Wawancara dengan Anggiat Napitupulu Kasi Penyidikan Wilayah II Direktorat Penyidikan dan Penindakan Direktorat Jenderal Imigrasi, Jakarta, Syarat, Bentuk dan Mekanisme
Tindakan Administratif Keimigrasian menurut UU Keimigrasian, 18 Juni 2012
63
Direktur Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian Direktorat Jenderal Imigrasi, Petunjuk Pemantauan Operasional Keimigrasian tentang Keberadaan Orang Asing, Jakarta:
Departemen Kehakiman RI Direktorat Jenderal Imigrasi, 1999, Hal.2-3
64
Ibid. Hal.2-3
Universitas Sumatera Utara
Tindakan Administratif Keimigrasian dikenakan kepada setiap orang asing di wilayah Indonesia yang:
65
1. Diduga melakukan kegiatan yang berbahaya atau patut diduga akan berbahaya
bagi keamanan. Kegiatan ini dapat berupa: melakukan propaganda atau bersimpati terhadap
ideologi dan nilai-nilai yang bertentangan dengan Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945; menghalang-halangi orang untuk melakukan ibadah
menurut agama yang diakui di Indonesia; merusak dan membahayakan dan tidak sesuai dengan norma kesopanan umum; ejekan-ejekan yang
menimbulkan tanggapan keliru terhadap adat-istiadat masyarakat; memberikan gambaran keliru tentang pembangunan sosial dan budaya
Indonesia; menyuburkan perbuatan cabul, melalui tulisan, gambaran dan lainnya dan mabuk-mabukan di tempat-tempat umum; tidak mempunyai biaya
hidup, melakukan pengemisan baik sendiri atau bersama-sama; merusak atau mengganggu tertib sosial dan masyarakat termasuk di lingkungan pekerjaan;
menimbulkan ketegangan kerukunan rumah tangga, atau masyarakat dan merangsang timbulnya kejahatan; mengobarkan semangat atau hasutan yang
dapat mendorong sentimen kesukuan, keagamaan, keturunan dan golongan; dan memberikan kesempatan melakukan perjudian, pengadudombaan, di
antara sesama rekan atau suku dan golongan;
66
65
Kementerian Hukum dan HAM RI Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan HAM Akademi Imigrasi, Kumpulan Peraturan Keimigrasian Edisi 3 Senat Akademi
Imigrasi, Jakarta: Akademi Imigrasi, 2010 .Hal.711
66
Wawancara dengan Anggiat Napitupulu Kasi Penyidikan Wilayah II Direktorat Penyidikan dan Penindakan Direktorat Jenderal Imigrasi, Jakarta, Syarat, Bentuk dan Mekanisme
Tindakan Administratif Keimigrasian menurut UU Keimigrasian, 18 Juni 2012
Universitas Sumatera Utara
2. Tidak menaati perundang-undangan yang berlaku.
Misalnya bagi orang asing yang diduga atau patut diduga akan melakukan pelanggaran keimigrasian dan diduga atau patut diduga akan melanggar
peraturan perundang-undangan lainnya setelah dikoordinasikan dengan instansi yang berwenang
67
Disamping tersebut di atas, TAK juga dapat dikenakan kepada orang asing di wilayah Indonesia yang :
.
68
1. Terdapat cukup bukti bahwa yang bersangkutan bermaksud untuk berada di
Indonesia dan apabila diajukan ke pengadilan akan menggunakan upaya hukum mulai dari banding, kasasi dan jika perlu grasi dan atau akan
digunakan kesempatan oleh orang asing yang menjadi buronan dari negara sendiri terlibat kasus-kasus berat atau pelarian dari negara-negara yang
sedang bergolak; 2.
Menurut pertimbangan politis, ekonomis, sosial dan budaya serta keamanan dipandang lebih efektif dilakukan TAK;
3. Atas pertimbangan dari pejabat yang berwenang memutuskan TAK, bahwa
akan lebih efisien dan efektif dilakukan TAK dari pada tindakan yustisial. Pejabat imigrasi berwenang melakukan TAK terhadap orang asing yang
berada di wilayah Indonesia, dimana warga negara tersebut telah melakukan kegiatan berbahaya atau patut diduga membahayakan keamanan dan ketertiban
67
Wawancara dengan Anggiat Napitupulu Kasi Penyidikan Wilayah II Direktorat Penyidikan dan Penindakan Direktorat Jenderal Imigrasi, Jakarta, Syarat, Bentuk dan Mekanisme
Tindakan Administratif Keimigrasian menurut UU Keimigrasian, 18 Juni 2012
68
SW Yulianti, dkk., Pelaksanaan Pengawasan Orang Asing Dalam Rangka Penegakan Hukum Pidana Di Bidang Keimigrasian, Surakarta: Laporan Penelitian Fakultas Hukum UNS
1998 hal 52-53.
Universitas Sumatera Utara
umum, atau tidak menghormati atau tidak menaati peraturan perundang-undangan yang berlaku.
69
Setiap orang asing yang masuk atau keluar wilayah Indonesia wajib mentaati peraturan perundang-undangan yang berlaku, seperti Izin Tinggal
dan penjamin. Pada dasarnya setiap orang asing yang masuk Wilayah Indonesia wajib memiliki Visa. Visa merupakan izin masuk suatu Negara sehingga tidak
serta merta orang tersebut mendapatkan izin mendarat. Karena meski telah mendapatkan visa orang tersebut harus melalui proses pemeriksaan imigrasi di
TPI untuk mendapatkan izin mendarat dari pejabat berwenang. Visa diterbitkan oleh perwakilan di luar negeri setelah mendapatkan persetujuan dari kantor pusat
dan telah memenuhi persyaratan formil. Setelah itu visa diterakan di dalam paspor bentuknya dapat berupa cap, stiker label, data elektoronik atau media lainnya.
70
Berdasarkan Visa tersebut, orang asing diberikan izin tinggal di Wilayah Indonesia, tetapi ketentuan itu tidak diberlakukan terhadap orang asing yang
berada di Wilayah Indonesia karena menjadi korban tindak pidana perdagangan orang.
71
Orang asing yang masuk, keberadaan, kegiatan dan keluar dari wilayah Indonesia, antara lain dapat menimbulkan 2 kemungkinan yakni : Pertama, orang
asing mantaati peraturan yang berlaku dan tidak melakukan kegiatan yang berbahaya bagi keamanan dan ketertiban umum, hal ini tidak menimbulkan
masalah keimigrasian maupun kenegaraan. Kedua, orang asing tidak mentaati
69
Redaksi Sinar Grafika, Undang-undang Keimigrasian UU RI No.6 Th.2011, Jakarta: Sinar Grafika,2011, Hal. 40
70
Seksi Penyebaran Informasi Direktorat Lintas Batas dan kerjasama Luar Negeri, Pemeriksaan Paspor, Jakarta: Direktorat Lintas Batas dan kerjasama Luar Negeri Direktorat
Jenderal Imigrasi,2007, Hal. 22-23
71
Redaksi Sinar Grafika, Op. Cit , Hal. 94
Universitas Sumatera Utara
peraturan perundangundangan yang berlaku di Indonesia, hal ini menimbulkan pelanggaran keimigrasian dan dapat dikenakan tindakan hukum.
72
Oleh karena itu, setiap orang yang masukkeluar wilayah Indonesia wajib memiliki dokumen perjalanan yaitu dokumen resmi yang dikeluarkan oleh pejabat
yang berwenang dari suatu negara, PBB atau organisasi internasional lainnya untuk melakukan perjalanan antar negara yang memuat identitas pemegangnya.
Syarat untuk keluar masuk wilayah RI
73
1. Memiliki dokumen perjalanan paspor
:
2. Visa yang sah dan masih berlaku.
Pelanggaran keimigrasian Immigration Violation yaitu suatu tindakan yang dilakukan orang asing yang tidak sesuai dengan ketentuan atau perizinan
yang telah diberikan kepadanya. Tindakan ini dapat digolongan sebagai:
74
1. Penyimpangan Deviation atau yang dapat dikategorikan kealahan kecil
atau enteng; tidak diketahui atau tidak disengaja oleh yang bersangkutan terjadi kesalahan tersebut; seperti kedatangan orang asing dengan fasilitas
Bebas Visa Wisata BVW ke Indonesia bertujuan mengunjungi keluarganya; orang asing yang mempunyai istri sah di Indonesia kemudian
mengunjungi isterinya dengan fasilitas BVW tersebut. 2.
Penyalahgunaan Abose, ialah penyimpangan yang dapat dikategorikan besar atau berat tentang perizinan yang diberikan namun disalahgunakan
untuk tujuan lain demi kepentingan diri pribadi yang bersangkutan.
72
Wahyudin Ukun, Deportasi Sebagai Instrumen Penegakan Hukum dan Kedaulatan Negara di Bidang Keimigrasian, AKA Press 2004, hlm 4
73
http:tadjuddin.blogspot.com201202tindak-pidana-khusus.html diakses tanggal 13 Juli 2012 pukul 22.00 wib
74
John Sarodja Saleh, Op.Cit, Hal. 70-71
Universitas Sumatera Utara
Misalnya orang asing yang datang dengan fasiltias BVW akan tetapi melakukan kegiatan bekerja untuk mencari uang bagi kepentingan dirinya
pribadi, atau dapat saja terjadi orang asing bekerja tidak hanya pada perusahaan yang mendatangkannya sebagai sponsor tetapi bekerja juga
pada perusahaan lain. 3.
Pengingkaran offence ialah perbuatan yang dilakukan baik oleh warga Indonesia atau orang asing yang bertentangan dengan ketentuan dan
peraturan keimigasian yang dapat dilakukan TAK, seperti: masuk atau keluar wilayah Indonesia tidak melalui TPI dan orang asing yang tidak
memperpajang izin tinggalnya di Indonesia Overstay.
75
Untuk mengurangi atau meminimalisir pelanggaran keimigrasian yang terjadi, maka setiap orang asing yang berada di Wilayah Indonesia wajib
76
a. Memberikan segala keterangan yang diperlukan mengenai identitas diri danatau keluarganya serta melaporkan setiap perubahan status sipil,
kewarganegaraan, pekerjaan, penjamin, atau perubahan alamatnya kepada Kantor Imigrasi setempat; atau
:
b. Memperlihatkan dan menyerahkan dokumen perjalanan atau izin tinggal yang dimilikinya apabila diminta oleh pejabat imigrasi yang bertugas.
Hal ini dilakukan melihat pelanggaran kemigrasian yang terjadi, seperti tidak memenuhi persyaratan, menggunakan dokumen palsu atau memberi
keterangan yang tidak benar mengenai identitas diri, dokumen atau tujuan kedatangannya. Kemudian masa berlaku izin tinggal yang sudah habis, pemalsuan
75
Ibid, Hal.71
76
Redaksi Sinar Grafika, Op. Cit. Hal. 38
Universitas Sumatera Utara
dokumen izin tinggal, tidak mempunyai dokumen izin tinggal yang sah, penyalahgunaan izin tinggal. Dan penyimpangan atau pelanggaran yang
menyangkut kegiatannya, antara lain
77
1. Menyalahgunakan perijinan, yaitu melakukan kegiatan yang menyimpang
dari tujuan kedatangannya di Indonesia, seperti memiliki izin tinggal wisata akan tetapi bekerja di Indonesia.
:
2. Disamping melakukan kegiatan sesuai dengan perijinannya, melakukan
kegiatan-kegiatan lain yang tidak termasuk dalam pemberian izin tinggalnya atau melakukan pekerjaan rangkap.
3. Selama di wilayah Indonesia melakukan kegiatan yang merugikan negara,
pemerintah dan masyarakat atau kegiatan yang membahayakan negara di bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial dan pertahanan keamanan.
Untuk kepentingan supremasi dan penegakan hukum serta menjaga kewibawaan negara, termasuk wibawa aparat pintu gerbang negara, maka
terhadap orang asing yang menyalahgunakan izin keimigrasian dikenakan tindakan hukum berupa tindakan hukum administrasi atau langsung dikenakan
tindakan administrasi di bidang keimigrasian, yang disebut TAK berupa pengkarantinaan, deportasi dan penangkalan.
78
77
Wahyudin Ukun, Op.Cit, hlm 6
Pengaturan mengenai masuk dan keluarnya orang asing dari atau ke wilayah Indonesia, meliputi pula pengaturan
mengenai kewajiban bagi penanggung jawab alat angkut. Untuk membatasi yuridiksi pemeriksaan, diatur pula mengenai area imigrasi yakni suatu area
tertentu untuk melakukan pemeriksaan keimigrasian dan merupakan area terbatas
78
Wahyudin Ukun, Telaah Masalah-Masalah Keimigrasian, Jakarta: Adi Kencana Aji, 2003, Hal. 145
Universitas Sumatera Utara
yang hanya dapat dilalui oleh penumpang atau awak alat angkut yang akan keluar atau masuk wilayah Indonesia atau pejabat dan petugas yang berwenang.
79
Berdasarkan apa yang telah diuraikan di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam menjatuhkan TAK oleh pejabat imigrasi harus didasarkan kepada
pertimbangan-pertimbangan yang bersifat objektif. Peran pejabat imigrasi sangat menentukan, dalam memberikan pertimbangan apakah setiap orang asing yang
berada di wilayah Indonesia, akan dikenakan TAK.
B. Bentuk Penindakan Administratif Menurut Undang-undang Nomor 6