kebijakan tertentu khususnya di berbagai TPI berakibat meningkatnya pelanggaran keimigrasian.
207
Selain dari pada itu hukumnya sendiri dan peraturan-peraturan pelaksanaan tentunya perlu dipertegas, permasalahan atau kendala-kendala dalam
penegakan hukum terletak pada beberapa faktor yang dominan antara lain adalah komponen – komponen seperti, petugas penegakan hukum keimigrasian, sarana
dan prasarana, tupoksi terkait dengan SOP dan pengalokasian Sumber Daya Anggaran.
1. Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia SDM yang masih belum memadai, baik dari segi kualitas maupun kuantitas, sangat mempengaruhi kinerja dalam penegakan hukum
pelanggaran keimigrasian. Pendidikan atau kemampuan petugas imigrasi merupakan suatu kegiatan untuk memastikan dan menjamin bahwa tujuan TAK
tercapai sesuai sasaran serta tugas - tugas organisasi dengan baik serta sesuai dengan rencana kebijaksanaan, instruksi dan ketentuan-ketentuan yang berlaku.
Sampai saat ini belum ada standar tentang pendidikan pejabat yang berwenang melakukan penindakan administratif, baik menyangkut kurikulum, jangka waktu
pendidikan maupun penyelenggaraan pendidikan. Sumber Daya Manusia merupakan salah satu penunjang pokok dalam terlaksananya TAK. Profesional,
ialah tingkat kemampuan atau keahliah petugas yang mana sangat mempengaruhi
207
Wawancara dengan Anggiat Napitupulu Kasi Penyidikan Wilayah II Direktorat Penyidikan dan Penindakan Direktorat Jenderal Imigrasi, Jakarta, Kendala-kendala dalam
pelaksanaan Tindakan Administratif Keimigrasian, Tanggal 22 Juni 2012
Universitas Sumatera Utara
berhasil atau tidaknya suatu tugas dilaksanakan. Sikap profesional juga ditentukan oleh ketangguhan ketanggapan, ketrampilan petugas itu sendiri.
208
Hal ini sesuai dengan sambutan Menteri Hukum dan HAM RI pada Upacara Peringatan Hari Bhakti Imigrasi ke-62:
“Perubahan mindset bagi para petuga imigrasi baik di tingkat pusat maupun di daerah harus terus dilakukan, sehingga pelaksanaan tugas dan
fungsi sebagai Penjaga Pintu Gerbang Negara yang berwibawa ‘Bhumi Pura Wira Wibawa’,
dapat dilaksanakan secara professional . Seluruh
apparatur keimigrasian harus mampu melakukan pembenahan birokrasi, baik secara internal maupun eksternal serta melakukan inovasi di bidang
pelayanan public, guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mendatangkan investasi yang membawa pengaruh positif terhadap
kesejahteraan rakyat Indonesia.”
209
Pembenahan birokrasi imigrasi harus dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kinerja dan reformasi pelayanan publik. Semua
aspek pendayagunaan aparatur negara, baik kelembagaan, SDM, tatalaksanaan, akuntabilitas maupun pengawasan harus diarahkan pada peningkatan pelayanan
publik, oleh karena itu perlu dilakukan perubahan mindset yang meliputi program, dukungan manajemen dan pengembangan sarana prasarana yang
memadai demi penegakan supremasi hukum.
210
Kemampuan kerja dihasilkan dari pengetahuan dan keahlian.
211
“Ability is deemed to result from knowledge and skill. Knowledge is affected by education, experience, training and interest. Skill is affected by
208
John Sarodja Saleh, Op.Cit, Hal. 80
209
Amir Syamsudin, Sambutan Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia pada Upacara Peringatan Hari Bhakti Imigrasi ke – 62 Jakarta, 26 Januari 2012, Hal.2
210
Ibid, Hal 2, Lihat juga Peraturan Pemerintah Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2011 tentang Road Map Reformasi Birokrasi dan Inpres
Nomor 9 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2011 serta Inpres Nomor 17 Tahun 2011 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Tahun
2011.
211
Sutermeister, Robert A., People and Productivity, Mcgraw-Hill, New Jersey: 1976, Hal.176
Universitas Sumatera Utara
aptitude, and personality, as well as by education, experience, training and interest.”
Pendapat ini sejalan dengan pendapat Schroedder dan Kardoff yang mengemukakan bahwa
“Ability consists of actual skills an individual posseses to carry out various actions.”
212
Kemampuan dapat digolongkan pada dua jenis, yaitu ”kemampuan fisik dan kemampuan intelektual”. Kemampuan fisik berkaitan dengan keahlian dan
keterampilan pegawai dalam melaksanakan bidang pekerjaannya misalnya pekerjaan yang menuntut stamina, kecekatanan tangan, kekuatan tungkai, dan
kemampuan fisik lainnya. Di sisi lain, kemampuan intelektual berkaitan dengan pengetahuan dan atau pendidikan pegawai
Dengan kemampuan intelektual yang bagus dimiliki oleh karyawan diharapkan dapat meningkatkan kinerja pegawai.
Dengan kemampuan intelektual yang tinggi juga secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap kemajuan organisasi
213
Di seluruh Indonesia tercatat 2051 orang pejabat imigrasi yang memiliki wewenang melakukan TAK terhadap orang asing yang melakukan pelanggaran
keimigrasian, serta 800 orang Penyidik Pegawai Negeri Sipil Keimigrasian PPNS yang diberi tugas dan fungsi sebagai penyidik tindak pidana keimigrasian
212
Schroeder, betty L. dan Alan D. Kardoff, Management, Third Edition, Engelwood Cliffs, Prentice-Hall Inc:1995, Hal.92
213
Robbins, Stephen P., Perilaku Organisasi, Dialihbahasakan oleh Tim Indeks, Prentice-Hal, New Jersey: 2003, Hal.83
Universitas Sumatera Utara
yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan UU Keimigrasian dimana secara keseluruhan sudah mengikuti pelatihan PPNS Selama dua bulan.
214
Petugas yang berwenang melakukan penindakan administratif masih merupakan suatu pekerjaan yang dilekatkan pada bidang atau kegiatan yang ada,
sehingga tugas penindakan yang menjadi tanggung jawab pejabat yang berwenang melakukan penindakan administratif belum sepenuhnya dapat ditangani. Pada
umumnya pejabat yang berwenang melakukan penindakan administratif memerlukan konsentrasi tinggi dan sangat spesifik dalam penindakan pelanggaran
keimigrasian sehingga diperlukan keahlian atau pelatihan khusus terkait Tindakan Administrati Keimigrasian. Agar pelaksanaan penegakan hukum dapat dilakukan
secara optimal dan efektif serta dapat memotivasi pejabat yang berwenang melakukan penindakan administratif untuk meningkatkan keahlian dan
wawasannya, perlu dilakukan pembinaan kepegawaian melalui penyusunan jabatan fungsional.
215
Tanpa didukung oleh petugas yang profesional TAK sebagai langkah mengurangi peningkatan pelanggaran keimigrasian akan sulit
dilakukan. Oleh karena itu dibutuhkan petugas-petugas imigrasi yang ahli dibidang penindakan keimigrasian, melalui pendidikan-pendidikan atau
penataran-penataran seminar-seminar khusus diadakan untuk itu.
216
2. Sarana dan Prasarana