Sumber Daya Manusia Tindakan Administratif Keimigrasian Terhadap Orang Asing di Indonesia Ditinjau dari UU No 6 Tahun 2011 Tentang Keimigrasan

kebijakan tertentu khususnya di berbagai TPI berakibat meningkatnya pelanggaran keimigrasian. 207 Selain dari pada itu hukumnya sendiri dan peraturan-peraturan pelaksanaan tentunya perlu dipertegas, permasalahan atau kendala-kendala dalam penegakan hukum terletak pada beberapa faktor yang dominan antara lain adalah komponen – komponen seperti, petugas penegakan hukum keimigrasian, sarana dan prasarana, tupoksi terkait dengan SOP dan pengalokasian Sumber Daya Anggaran.

1. Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia SDM yang masih belum memadai, baik dari segi kualitas maupun kuantitas, sangat mempengaruhi kinerja dalam penegakan hukum pelanggaran keimigrasian. Pendidikan atau kemampuan petugas imigrasi merupakan suatu kegiatan untuk memastikan dan menjamin bahwa tujuan TAK tercapai sesuai sasaran serta tugas - tugas organisasi dengan baik serta sesuai dengan rencana kebijaksanaan, instruksi dan ketentuan-ketentuan yang berlaku. Sampai saat ini belum ada standar tentang pendidikan pejabat yang berwenang melakukan penindakan administratif, baik menyangkut kurikulum, jangka waktu pendidikan maupun penyelenggaraan pendidikan. Sumber Daya Manusia merupakan salah satu penunjang pokok dalam terlaksananya TAK. Profesional, ialah tingkat kemampuan atau keahliah petugas yang mana sangat mempengaruhi 207 Wawancara dengan Anggiat Napitupulu Kasi Penyidikan Wilayah II Direktorat Penyidikan dan Penindakan Direktorat Jenderal Imigrasi, Jakarta, Kendala-kendala dalam pelaksanaan Tindakan Administratif Keimigrasian, Tanggal 22 Juni 2012 Universitas Sumatera Utara berhasil atau tidaknya suatu tugas dilaksanakan. Sikap profesional juga ditentukan oleh ketangguhan ketanggapan, ketrampilan petugas itu sendiri. 208 Hal ini sesuai dengan sambutan Menteri Hukum dan HAM RI pada Upacara Peringatan Hari Bhakti Imigrasi ke-62: “Perubahan mindset bagi para petuga imigrasi baik di tingkat pusat maupun di daerah harus terus dilakukan, sehingga pelaksanaan tugas dan fungsi sebagai Penjaga Pintu Gerbang Negara yang berwibawa ‘Bhumi Pura Wira Wibawa’, dapat dilaksanakan secara professional . Seluruh apparatur keimigrasian harus mampu melakukan pembenahan birokrasi, baik secara internal maupun eksternal serta melakukan inovasi di bidang pelayanan public, guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mendatangkan investasi yang membawa pengaruh positif terhadap kesejahteraan rakyat Indonesia.” 209 Pembenahan birokrasi imigrasi harus dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kinerja dan reformasi pelayanan publik. Semua aspek pendayagunaan aparatur negara, baik kelembagaan, SDM, tatalaksanaan, akuntabilitas maupun pengawasan harus diarahkan pada peningkatan pelayanan publik, oleh karena itu perlu dilakukan perubahan mindset yang meliputi program, dukungan manajemen dan pengembangan sarana prasarana yang memadai demi penegakan supremasi hukum. 210 Kemampuan kerja dihasilkan dari pengetahuan dan keahlian. 211 “Ability is deemed to result from knowledge and skill. Knowledge is affected by education, experience, training and interest. Skill is affected by 208 John Sarodja Saleh, Op.Cit, Hal. 80 209 Amir Syamsudin, Sambutan Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia pada Upacara Peringatan Hari Bhakti Imigrasi ke – 62 Jakarta, 26 Januari 2012, Hal.2 210 Ibid, Hal 2, Lihat juga Peraturan Pemerintah Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2011 tentang Road Map Reformasi Birokrasi dan Inpres Nomor 9 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2011 serta Inpres Nomor 17 Tahun 2011 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2011. 211 Sutermeister, Robert A., People and Productivity, Mcgraw-Hill, New Jersey: 1976, Hal.176 Universitas Sumatera Utara aptitude, and personality, as well as by education, experience, training and interest.” Pendapat ini sejalan dengan pendapat Schroedder dan Kardoff yang mengemukakan bahwa “Ability consists of actual skills an individual posseses to carry out various actions.” 212 Kemampuan dapat digolongkan pada dua jenis, yaitu ”kemampuan fisik dan kemampuan intelektual”. Kemampuan fisik berkaitan dengan keahlian dan keterampilan pegawai dalam melaksanakan bidang pekerjaannya misalnya pekerjaan yang menuntut stamina, kecekatanan tangan, kekuatan tungkai, dan kemampuan fisik lainnya. Di sisi lain, kemampuan intelektual berkaitan dengan pengetahuan dan atau pendidikan pegawai Dengan kemampuan intelektual yang bagus dimiliki oleh karyawan diharapkan dapat meningkatkan kinerja pegawai. Dengan kemampuan intelektual yang tinggi juga secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap kemajuan organisasi 213 Di seluruh Indonesia tercatat 2051 orang pejabat imigrasi yang memiliki wewenang melakukan TAK terhadap orang asing yang melakukan pelanggaran keimigrasian, serta 800 orang Penyidik Pegawai Negeri Sipil Keimigrasian PPNS yang diberi tugas dan fungsi sebagai penyidik tindak pidana keimigrasian 212 Schroeder, betty L. dan Alan D. Kardoff, Management, Third Edition, Engelwood Cliffs, Prentice-Hall Inc:1995, Hal.92 213 Robbins, Stephen P., Perilaku Organisasi, Dialihbahasakan oleh Tim Indeks, Prentice-Hal, New Jersey: 2003, Hal.83 Universitas Sumatera Utara yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan UU Keimigrasian dimana secara keseluruhan sudah mengikuti pelatihan PPNS Selama dua bulan. 214 Petugas yang berwenang melakukan penindakan administratif masih merupakan suatu pekerjaan yang dilekatkan pada bidang atau kegiatan yang ada, sehingga tugas penindakan yang menjadi tanggung jawab pejabat yang berwenang melakukan penindakan administratif belum sepenuhnya dapat ditangani. Pada umumnya pejabat yang berwenang melakukan penindakan administratif memerlukan konsentrasi tinggi dan sangat spesifik dalam penindakan pelanggaran keimigrasian sehingga diperlukan keahlian atau pelatihan khusus terkait Tindakan Administrati Keimigrasian. Agar pelaksanaan penegakan hukum dapat dilakukan secara optimal dan efektif serta dapat memotivasi pejabat yang berwenang melakukan penindakan administratif untuk meningkatkan keahlian dan wawasannya, perlu dilakukan pembinaan kepegawaian melalui penyusunan jabatan fungsional. 215 Tanpa didukung oleh petugas yang profesional TAK sebagai langkah mengurangi peningkatan pelanggaran keimigrasian akan sulit dilakukan. Oleh karena itu dibutuhkan petugas-petugas imigrasi yang ahli dibidang penindakan keimigrasian, melalui pendidikan-pendidikan atau penataran-penataran seminar-seminar khusus diadakan untuk itu. 216

2. Sarana dan Prasarana