BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi Diare
Diare adalah pengeluaran tinja dengan frekuensi yang tidak normal dan konsistensi lembek atau cair. Menurut Edward 2000, berat ringannya diare tidak
diukur dari frekuensinya, tetapi berdasarkan kuantitas tinja yang dikeluarkan. Diare sering menyebabkan tubuh kehilangan sebagian besar cairan dan berbagai elektrolit
sehingga mengganggu sistem keseimbangan cairan tubuh. Tubuh dapat kekurangan cairan dehidrasi dan berakibat fatal terlebih pada balita.
16
Diare merupakan suatu keadaan pengeluaran tinja yang tidak normal atau tidak seperti biasanya. Perubahan yang terjadi berupa perubahan peningkatan volume,
keenceran dan frekuensi dengan atau tanpa lendir darah, yaitu pada anak lebih dari 3 kalihari dan pada neonatus lebih dari 4 kalihari.
17
Menurut defenisi Hippocrates, diare adalah buang air besar dengan frekuensi yang tidak normal meningkat dan
konsistensi tinja yang lebih lembek atau cair.
18
Menurut Ngastiyah 1997 bahwa diare adalah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih dari 3 kali pada anak dimana konsistensi
feses encer, dapat berwarna hijau atau dapat pula bercampur lendir dan darah atau lendir saja. Penyakit diare disebabkan oleh berbagai faktor sehingga sering disebut
sebagai penyakit yang multifaktoral. Menurut Sulaiman EJ 2001 diare adalah keluarnya tinja berair dengan frekuensi 4 kali atau lebih dalam sehari.
19
Universitas Sumatera Utara
2.2. Definisi Anak Balita
Balita atau anak bawah lima tahun adalah anak usia kurang dari lima tahun sehingga bayi usia di bawah satu tahun juga termasuk dalam golongan ini. Namun,
karena faal kerja alat tubuh semestinya bayi usia di bawah satu tahun berbeda dengan anak usia di atas satu tahun, banyak ilmuwan yang membedakannya.
Utamanya, makanan bayi berbentuk cair, yaitu air susu ibu ASI, sedangkan umumnya anak usia satu tahun atau lebih mulai menerima makanan padat seperti
orang dewasa.
16
Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia di atas satu tahun atau lebih popular dengan pengertian usia anak di bawah lima tahun Muaris.H, 2006.
Selain mengalami pertumbuhan badan dan perkembangan kecerdasan, anak balita juga mengalami perkembangan faal tubuhnya sehingga jenis makanan dan
pemberiannya juga harus disesuaikan dengan keadaannya. Menurut Persagi 1992, berdasarkan karakteristiknya, balita usia 1-5 tahun dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu anak usia satu tahun sampai usia di bawah tiga tahun yang dikenal dengan “batita” dan anak usia tiga tahun sampai usia di bawah lima tahun yang dikenal
dengan usia “prasekolah”.
16
Batita sering disebut dengan konsumen pasif, artinya anak menerima makanan dari apa yang disediakan ibunya. Sedangkan usia prasekolah lebih dikenal sebagai
konsumen aktif, artinya mereka sudah dapat memilih makanan yang disukainya. Laju pertumbuhan masa batita lebih besar dari masa usia prasekolah sehingga diperlukan
jumlah makanan yang relatif lebih besar.
16
Universitas Sumatera Utara
2.3. Jenis-Jenis Diare