3. Penyediaan Air Bersih 4. Ketersediaan Jamban Cara Penularan Diare

memperoleh kesejahteraan fisik dan psikologis Wahit Iqbal, 2008. Laporan Subdit Pengendalian Diare dan Infeksi Saluran Pencernaan mengatakan bahwa KLB diare masih sering terjadi dengan jumlah penderita dan kematian yang banyak. Rendahnya cakupan higiene perorangan dan sanitasi lingkungan sering menjadi faktor risiko terjadinya KLB diare. 4 Berdasarkan hasil Penelitian Kasman di Puskesmas Air Dingin Kecamatan Koto Tangah Kota Padang Tahun 2003 dengan desain cross sectional didapatkan bahwa proporsi balita penderita diare yang memiliki higiene perorangan yang buruk 72,70 lebih tinggi dari pada proporsi balita penderita diare yang memiliki higiene perorangan yang baik 27,3 . Hasil uji statistik diperoleh bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara kejadian diare dengan sanitasi lingkungan p = 0,000. 27

c.3. Penyediaan Air Bersih

Pentingnya penyediaan air bersih yang memenuhi persyaratan kesehatan fisik, kimia dan biologi bersama-sama dengan fasilitas sanitasi lingkungan sebagai usaha jangka panjang untuk pencegahan diare WHO, 1978. Berdasarkan hasil penelitian Mei Yati Simatupang di Kota Sibolga tahun 2003 dengan desain case control diperoleh bahwa ada hubungan yang bermakna antara penyediaan air bersih dengan kejadian diare pada balita dengan nilai p = 0,000 dan OR = 4,3 artinya anak balita yang menderita diare kemungkinan besar 4,3 kali berasal dari keluarga yang mempunyai penyediaan air bersih yang tidah memenuhi syarat kesehatan dibandingkan dengan balita yang besaral dari keluarga yang mempunyai penyediaan air bersih yang memenuhi syarat kesehatan. 29 Universitas Sumatera Utara

c.4. Ketersediaan Jamban

Menurut laporan SDKI 2007 dapat diketahui bahwa persentase diare lebih rendah pada anak yang tinggal di rumah dengan fasilitas kakus sendiri dibandingkan dengan yang tidak memiliki kakus. Seperti yang diprediksi prevalensi diare paling tinggi terjadi pada anak yang tinggal di rumah tanpa akses air bersih dan yang memakai fasilitas kakus di sungaikolamdanau 18,4. 4 Penelitian Dewi Ratnawati dkk 2006 di Kabupaten Kulon Progo Yogyakarta dengan desain penelitian case control, menunjukkan bahwa penggunaan jamban yang tidak memenuhi syarat sanitasi akan meningkatkan risiko 2,5 kali lebih besar balitanya untuk terkena diare akut dibandingkan dengan penggunaan jamban yang memenuhi syarat dan secara statistik bermakna. 34

2.6. Cara Penularan Diare

22 Penyakit diare sebagian besar 75 disebabkan oleh kuman seperti virus dan bakteri. Penularan penyakit diare melalui orofekal terjadi dengan mekanisme berikut ini : 2.6.1. Melalui air yang merupakan media penularan utama. Diare dapat terjadi bila seseorang menggunakan air minum yang sudah tercemar, baik tercemar dari sumbernya, tercemar selama perjalanan sampai ke rumah-rumah, atau tercemar pada saat disimpan. 2.6.2. Melalui tinja terinfeksi. Tinja yang sudah terinfeksi mengandung virus atau bakteri dalam jumlah yang besar. Bila tinja tersebut dihinggapi oleh binatang Universitas Sumatera Utara dan kemudian binatang tersebut hinggap di makanan, maka makanan itu dapat menularkan diare ke orang yang memakannya. 2.6.3. Kontaminasi dari alat-alat rumah tangga yang tidak terjaga kebersihannya, tidak memakai sabun pada saat mencuci alat-alat makan dan minum, mencuci pakaian penderita di sekitar sungai dan sumber air lainnya.

2.7. Tanda dan Gejala Penyakit Diare

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Diare Pada Anak Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Matiti Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2012

6 63 130

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MIROTO TAHUN 2013.

0 5 13

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT CAMPAK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Campak Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali.

0 1 18

FAKTOR – FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH PUSKESMAS BUGANGAN - UDiNus Repository

0 0 2

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ABELI BAGIAN PESISIR KOTA KENDARI TAHUN 2017

0 0 12

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEHIDRASI DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALIJUDAN

0 0 12

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH PUSKESMAS WINDUAJI KABUPATEN BREBES TAHUN 2017

0 0 10

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Diare - Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Diare Pada Anak Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Matiti Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2012

0 1 24

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Diare Pada Anak Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Matiti Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2012

0 0 8

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MATITI KECAMATAN DOLOKSANGGUL KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN TAHUN 2012 SKRIPSI

0 0 16