Menurut Tempat 1. Umur TINJAUAN PUSTAKA

yaitu 8,9 pada laki-laki dan 9,1 pada perempuan. Berdasarkan pola penyebab kematian semua umur, diare merupakan penyebab kematian peringkat ke-13 dengan proporsi 3,5. Sedangkan berdasarkan penyakit menular, diare merupakan penyebab kematian peringkat ke-3 setelah TB dan Pneumonia. Di Indonesia penyebab kematian bayi usia 29 hari-11 bulan yang terbanyak disebabkan oleh diare 31,4 dan pneumonia 23,8. Demikian pula penyebab kematian anak balita usia 12-59 bulan, terbanyak adalah diare 25,2 dan pneumonia 15,5. Dari hasil SDKI 2007 didapatkan 13,7 balita mengalami diare, 3 lebih tinggi dari temuan SDKI 2002-2003 11 . Insidensi diare tertinggi adalah pada anak umur 12-23 bulan, diikuti umur 6-11 bulan dan umur 23-45 bulan. 4

b. Menurut Tempat

Diare merupakan masalah kesehatan terutama pada balita baik di tingkat global, regional maupun nasional. Pada tingkat global, diare menyebabkan 16 kematian, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan pneumonia, sedangkan pada tingkat regional negara berkembang, diare menyumbang sekitar 18 kematian balita dari 3.070 juta balita. Di Indonesia, diare menjadi penyebab utama kematian pada balita RISKESDAS, 2007. Hal ini tentu menjadi masalah yang serius untuk Indonesia dalam rangka mencapai tujuan keempat dari pembangunan milenium Millennium Development GoalsMDGs yaitu menurunkan angka kematian bayi menjadi 23 dalam kurun waktu 25 tahun 1990-2015. 4 KLB diare menyerang hampir semua provinsi di Indonesia. Angka kematian karena diare yang cukup tinggi di Indonesia membuat perhatian para ahli kesehatan masyarakat tercurah pada penanggulangan KLB diare secara tepat. 22 Berdasarkan Universitas Sumatera Utara ditjen PPM dan PL tahun 2005 bahwa KLB diare yang paling tinggi terjadi pada daerah NTT dengan jumlah penderita 2.194 orang dan CFR 1,28 diikuti oleh Kota Banten dengan jumlah penderita 1.371 orang dan CFR 1,9. 24 Penelitian tentang diare telah diakukan di berbagai tempat. Hasil penelitian Asny Olyfta di Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang 2010 dengan desain cross sectional didapatkan proporsi diare pada anak balita sebesar 38,2. 25

c. Menurut Waktu

Masih seringnya terjadi wabah atau Kejadian Luar Biasa KLB diare menyebabkan pemberantasannya menjadi suatu hal yang sangat penting. Di Indonesia, KLB diare masih terus terjadi hampir di setiap musim di sepanjang tahun. Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia 2000 dapat dilihat penurunan angka kesakitan diare dari 29,79 per 1000 penduduk pada tahun 1990 mencapai angka terendah 23,57 per 1000 penduduk pada tahun 1996, tetapi meningkat lagi menjadi 26,3 per 1000 penduduk pada tahun 1999. 22 Pada tahun 2005 dilaporkan terjadi KLB diare di 11 provinsi dengan jumlah penderita sebanyak 5.051 orang, jumlah kematian sebanyak 127 orang atau CFR sebesar 2,44. Pada tahun 2006 Kejadian Luar Biasa KLB diare terjadi di 18 provinsi dengan jumlah penderita sebanyak 13.451 orang, jumlah kematian sebanyak 291 orang dengan CFR sebesar 2,16 . 4 Pada tahun 2007 ada sebanyak 8 provinsi yang dilanda KLB diare dimana jumlah penderitanya adalah sebanyak 3.661 orang dan jumlah kasus yang meninggal sebanyak 46 orang atau CFR sebesar 1,3 . 26 Universitas Sumatera Utara Pada tahun 2008 dilaporkan terjadi KLB diare di 15 provinsi dengan jumlah penderita sebanyak 8.443 orang, jumlah kematian sebanyak 209 orang atau CFR sebesar 2,48. 10 Pada tahun 2009 Kejadian Luar Biasa KLB diare terjadi di 15 provinsi dengan jumlah penderita sebanyak 5.756 orang, jumlah kematian sebanyak 100 orang atau CFR sebesar 1,74. 11 Pada tahun 2010 Kejadian Luar Biasa KLB diare terjadi di 11 provinsi dengan jumlah penderita sebanyak 4.024 orang, jumlah kematian sebanyak 73 orang dengan CFR sebesar 1,74 . 12

2.5.2. Determinan Penyakit Diare a. Host Penjamu

Beberapa faktor pada penjamu bisa mempengaruhi terjadinya kejadian diare. Faktor-faktor tersebut antara lain :

a.1. Umur

Diare paling sering menyerang anak-anak, terutama usia antara 6 bulan sampai 2 tahun. Juga umum terjadi pada bayi bawah 6 bulan yang minum susu sapi atau susu formula. 23 Bila dilihat per kelompok umur diare tersebar di semua kelompok umur dengan insidensi tertinggi terdeteksi pada anak balita 1-4 tahun yaitu 16,7. 4 Kejadian diare biasanya tinggi pada kelompok umur muda dan tua balita dan manula, rendah pada kelompok umur remaja dan produktif. 9 Hasil penelitian Asny Olyfta di Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang 2010 dengan desain cross sectional didapatkan proporsi diare terbanyak pada anak balita dengan kelompok umur 24 bulan 46,67. 25 Universitas Sumatera Utara

a.2. Jenis Kelamin

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Diare Pada Anak Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Matiti Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2012

6 63 130

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MIROTO TAHUN 2013.

0 5 13

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT CAMPAK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Campak Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali.

0 1 18

FAKTOR – FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH PUSKESMAS BUGANGAN - UDiNus Repository

0 0 2

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ABELI BAGIAN PESISIR KOTA KENDARI TAHUN 2017

0 0 12

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DEHIDRASI DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALIJUDAN

0 0 12

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH PUSKESMAS WINDUAJI KABUPATEN BREBES TAHUN 2017

0 0 10

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Diare - Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Diare Pada Anak Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Matiti Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2012

0 1 24

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Diare Pada Anak Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Matiti Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2012

0 0 8

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MATITI KECAMATAN DOLOKSANGGUL KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN TAHUN 2012 SKRIPSI

0 0 16