Karakteristik dan Fungsi Peran Hubungan Berbagai Pemangku Kepentingan

di Kabupaten Jember Bappekab Jember dengan Lemlit Univ. Jember 82

5.3 Karakteristik dan Fungsi Peran Hubungan Berbagai Pemangku Kepentingan

Stakeholder di Wilayah Sentra Produk Ekonomi Kreatif Perkembangan ekonomi kreatif di Indonesia sampai saat ini mendapatkan perhatian yang lebih dari berbagai kalangan. Sejak dikeluarkannya Inpres tahun 2009, dalam upaya pengembangan sektor ekonomi yang berbasis pada kreatifitas individu dan komunitas masyarakat luas semakin berkembang. Langkah ini sekurangnya telah menjadi awal perbaharuan perkembangan ekonomi kreatif di Indonesia yang secara khusus dikelola oleh lembaga pemerintah. Perkembangan ekonomi kreatif memang belum terlalu nampak dan belum menunjukan perkembangan yang berarti. Saat ini pemerintah Kabupaten Jember masih akan menyusun masterplan untuk pengembangan ekonomi kreatif. Meski pada kenyataannya jika dilihat dari fenomena yang ada masyarakat kreatif di Kabupaten Jember sudah memperlihatkan gairah serta potensi yang luar biasa, namun sampai saat ini masih ada banyak kendala bagi pengembangannya di masa yang akan datang. Pada hakikatnya, hampir sebagian besar kabupatenkota di Jawa Timur memiliki potensi untuk mengembangkan ekonomi kreatif sebagai penggerak sektor pertumbuhan ekonomi di setiap daerah. Kabupaten Jember memiliki daya tarik yang berbeda untuk dapat diolah menjadi ekonomi kreatif. Kabupaten Jember, sebagai salah satu kabupaten di bagian timur pulau Jawa, memiliki potensi yang cukup besar untuk pengembangan ekonomi kreatif, terdapat beberapa kegiatan ekonomi kreatif yang menghasilkan berbagai produk salah satunya yaitu produk kerajinan dari berbagai bahan baku. Potensi ekonomi kreatif di Kabupaten Jember dapat dilihat pada Tabel dibawah ini. di Kabupaten Jember Bappekab Jember dengan Lemlit Univ. Jember 83 Tabel 5.17 Potensi Ekonomi Kreatif di Kabupaten Jember No Jenis Ekonomi Kreatif Lokasi 1. Kerajinan Batik Tulis Kec. Sumberjambe 2. Egrang “Tanoker” Kec. Ledokombo

3. Kerajinan Sangkar Burung

Kec. Sukowono 4. Anyaman Tikar Bahan Baku Mendong Kec. Rambipuji 5. Desai Kaos “Jember Banget” Kota Jember 6. Anyaman Kaluh, Irik dan Tumbu Bahan Baku Bambu Kec. Sukorambi 7. Gerabah Kec. Wuluhan 8. Bordir Sulam Kec. Gumukmas 9. Alat Musik Jimbe dan Rebana Bahan Baku Kulit Kambing Kec. Balung 10. Kerajinan Kalung Bahan Baku Tulang Sapi Kec. Balung 11. Kerajinan Kalung Bahan Baku Limbah Kaca Kec. Balung 12. Kerajinan Gelang Bahan Baku Kayu Gaharu Kec. Balung 13. Kerajinan Alat Dapur dan tasbih Bahan Baku Kayu dan Biji Aren Kec. Balung 14. Kerajinan Tasbih Bahan Baku Biji Pocok Kec. Balung Sumber: Survey Lapang Dalam menyusun pola pengembangan ekonomi kreatif pastinya akan banyak sekali bermunculnya kendala-kendala yang akan terjadi dalam pengembangan ekonomi kreatif. Kendala yang ada pada industri kreatif ini bukan hanya datang dari bentuk kebijakan, tetapi juga dari para pengusaha. Pengusaha atau pengrajin dinilai belum memiliki jiwa entrepreneur yang profesional, seperti manajemen keuangan yang masih campur aduk dengan kebutuhan keluarga sehari-hari. Manajemen struktur usaha yang masih berdasarkan prinsip pertemanan tanpa adanya tata kelola yang jelas dalam mengatur kepemilikan dan pembagian keuntungan usaha, sehingga ketika terjadi permasalahan dalam usaha, industri ini akan gulung tikar seiring dengan pecahnya usaha tersebut. Usaha-usaha yang dilakukan para pengusaha atau pengrajin ini harus dilandasi juga dengan mental yang kuat dengan motivasi memajukan usaha yang dirintis dari awal. Peran pemerintah dan dunia pendidikan seperti Universitas atau perguruan tinggidi wilayah Kabupaten Jember sangat perlu diharapkan yaitu dalam bentuk pemberian pelatihan melalui pelatihan dan pendampingan industri kreatif. Bentuk pelatihan berupa pelatihan keterampilan dan manajemen perusahaan yang tata cara pengelolaannya secara profesional sangat penting untuk mempertahankan kondisi pengusaha-pengusaha di industri kreatif. Perlu dibentuknya asosiasi atau wadah kelompok pengusaha industri kreatif untuk memperkuat usaha ini sebagai salah satu bentuk usaha baru yang menekankan kepada inovasi dan kreativitas pengusahanya. di Kabupaten Jember Bappekab Jember dengan Lemlit Univ. Jember 84 Pemerintah Kabupaten Jember harus lebih memandang serius ekonomi kreatif di wilayahnya sebagai industri yang berpotensi mendatangkan PAD. Untuk mempercepat pengembangan ekonomi kreatif perlu dilakukan sinergi dan koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan ekonomi kreatif pelakupraktisi, akademisi, komunitas maupun instansi pemerintah.

5.4 Faktor Pendorong dan Penghambat Pengembangan Ekonomi Kreatif