Ragam Ekonomi Kreatif di Kabupaten Jember

di Kabupaten Jember Bappekab Jember dengan Lemlit Univ. Jember 31 Teknologi adalah: Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara sistematis untuk memperoleh informasi, data, dan keterangan yang berkaitan dengan pemahaman dan pembuktian kebenaran atau ketidakbenaran suatu asumsi dan atau hipotesis di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta menarik kesimpulan ilmiah bagi keperluan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pengembangan adalah kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bertujuan memanfaatkan kaidah dan teori ilmu pengetahuan yang telah terbukti kebenarannya untuk meningkatkan fungsi, manfaat, dan aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada, atau menghasilkan teknologi baru. Dalam hal ini, perlu untuk melakukan penyamaan persepsi mengenai definisi ini.

5.1.2 Ragam Ekonomi Kreatif di Kabupaten Jember

A. Batik Tulis

Kabupaten Jember merupakan pusat regional di kawasan timur tapal kuda jantan. Kabupaten Jember juga mengembangkan batik yang dijadikan sebagai salah satu identitas dari daerah tersebut. Walaupun batik Jember masih belum memiliki brand yang luas namun batik ini sudah ada sejak jaman Hindia-Belanda. Batik Jember mulai dikembangkan kembali sebagai salah satu produk unggulan dari Kabupaten Jember yang merupakan daerah penghasil tembakau. Motif batik Jember kaya akan warna selera pasar atas produk batik Jember yang berwarna kontras cukup tinggi khususnya pasar lokal kawasan tapa kuda Jember, Lumajang, Bondowoso, dan Situbondo Jawa Timur, sedangkan warna- warna soft dan senada biasanya disukai oleh pasar regional seperti Surabaya, Malang, Jakarta, Lampung, dan Bogor. Motif batik tulis Jember menggunakan motif daun tembakau yang merupakan lambang khas Kabupaten Jember. Cara memproduksi batik tulis Jember, dimulai dengan membuat desain motif pada selembar kertas kalkir putih. Motif tersebut kemudian digambar pada kain yang akan dibatik dengan menggunakan pensil gambar. Putih kain mori yang telah digambar motifnya selanjutnya diserahkan kepada pembatik untuk pembatikan pertama dengan peralatan canting dan malam mengikuti goresan pensil gambar. Kain mori dibatik atau yang telah di reng-reng selanjutnya dilakukan pewarnaan yang ada. Terdapat dua macam teknik pewarnaan yaitu pewarnaan celup dan pewarnaan coletan tulis. Teknik coletan adalah di Kabupaten Jember Bappekab Jember dengan Lemlit Univ. Jember 32 teknis pewarnaan dengan menggunakan kuas hanya pada bidang tertentu untuk memperoleh warna yang lebih variatif. Pewarnaan celup adalah teknik pewarnaan dengan mencelup seluruh kain yang telah dibatik dengan menggunakan bahan pewarna yang ditentukan. Teknik pewarnaan ini dapat dilakukan secara bersama-sama pada satu kain dengan dikombinasi. Selanjutnya kain mori yang telah diwarna diblok atau ditembok. Teknik mengeblok ini adalah menutup bidang kain tertentu dengan malam untuk memepertahankan warna asli. Cara mengeblok dan mewarna dapat dilakukan berulang kali untuk mendapatkan warna batik yang baik. Cara terakhir adalah pelepasan malam yang menempel pada kain tersebut. Batik Jember memiliki motif dan corak yang khas bila dibandingkan batik dari daerah lain. Ciri yang mudah dikanali yaitu memiliki motif utama daun tembakau yang merupakan bagian dari sejarah Kabupaten Jember. Jember sudah dikenal sebagai penghasil tembakau kualitas dunia dan memasok pasar utama di Eropa. Namun hal tersebut tidak mengikat kreatifitas para perajin baik di Kabupaten Jember yang berupaya mengangkat tema menarik lainnya yang terdapat di Kabupaten Jember sebagai desain karyanya. Ini juga merupakan salah satu usaha untuk mempromosikan kekayaan Jember melalui batik. Gambar 5.1 Produk Motif batik tulis Kabupaten Jember di Kabupaten Jember Bappekab Jember dengan Lemlit Univ. Jember 33

B. Egrang Tanoker

Kampung wisata belajar tanoker Ledokombo merupakan sebuah komunitas dan sanggar yang melestarikan seni, budaya, dan permainan tradisional anak serta pemberdayaan masyarakat pedesaan. Dalam bahasa Madura Pendalungan, tanoker berarti kepompong, disini di ibaratkan sebagai tempat belajar untuk menempa diri agar menjadi pribadi yang otentik dan bermanfaat. Dalam perjalanannya Tanoker Ledokombo terus mengembangkan diri dengan berupaya menggali potensi di desanya untuk dikembangkan dan dipasarkan sebagai obyek wisata. Kini di Tanoker sering diselenggarakan acara kunjungan dan seminar, workshop dan sebagainya dengan peserta hingga 100 orang. Mereka menginap di rumah- rumah warga yang sudah di siapkan sebagai semi guest house. Sebagai pilihan alternatif, disediakan pula 2 buah cottage yang masing-masing bisa menampung sekitar 8 orang. Salah satunya berlokasi di tengah kebun dan hanya 20 meter dari area persawahan. Sangat ideal bagi yang ingin merasakan tinggal di suasana pedesaan yang tenang. Untuk kebutuhan makan dan minum juga disediakan oleh warga sekitar. Kebanyakan ibu-ibu di lingkungan Tanoker memiliki pengalaman bekerja sebagai pengurus rumah tangga di luar negeri sehingga mereka memiliki kemampuan untuk menyediakan berbagai jenis masakan baik menu masakan indonesia maupun menu masakan asia dan barat. Bahan makanan yang di hidangkan selalu diupayakan dari bahan alami yang disajikan secara menarik dengan cita rasa yang nikmat. Untuk mendorong pemberdayaan masyarakat sekitar, telah berdiri divisi Tanocraft yang saat ini sudah mempunyai lebih dari 10 kelompok kerja yang masing masing beranggotakan sekitar 15 orang. Tanocraft memproduksi berbagai kerajinan khas Tanoker diantaranya Kaos, Tas, Boneka, Dompet, Pensil, Egrang dan berbagai perangkat makan dari bahan batok kelapa. Hasil kerajinan telah dipasarkan ke berbagai daerah dan galery seni di Ibukota. Tanoker juga mempunyai arena bermain polo lumpur. Ini adalah permainan khas Tanoker yang dimainkan beramai-ramai di sebuah lawan sawah yang di kondisikan sedemikian rupa untuk permainan tersebut. Permainan egrang Tanoker telah sering kali tampil pada berbagai acara nasional bahkan internasional. Melalui permainan egrang mereka ingin menyampaikan salam damai dan semangat kebersamaan pada di Kabupaten Jember Bappekab Jember dengan Lemlit Univ. Jember 34 dunia. Setiap tahun di bulan Agustus diselenggarakan Festival Egrang yang menghadirkan tamu mancanegara dan diramaikan oleh seluruh warga Ledokombo. Gambar 5.2 Produk Egrang Tanoker Kabupaten Jember

C. Sangkar Burung

Sangkar burung merupakan kompetensi inti Kabupaten Jember dengan total kerajinan sangkar burung perkutut. Dalam perkembangannya industri sangkar burung di Desa Dawuhan Mangli menghadapi persaingan yang ketat terutama dengan produk sejenis baik yang berasal dari dalam maupun luar Kota. Salah satu permasalahan yang dihadapi industri ini adalah harga sangkar burung yang mengalami penurunan sementara bahan pembuatan sangkar burung terus meningkat. Walaupun permintaan meningkat namun harga sangkar burung lebih rendah. Produsen sangkar burung kebanyakan tidak menjual produknya langsung ke konsumen, namun penjualan produk dilakukan melewati pengepul sebagai perantara, sehigga keuntungan yang diperoleh semakin sedikit. Sangkar Burung hasil kerajinan dari Kecamatan Sukowono memiliki keistimewaan tersendiri. Walaupun pada umumnya mayoritas warga namun sangkar yang di hasilkan tidaklah sama, mulai dari bentuk hingga motif lukisan yang berbeda-beda. Ada sangkar yang berbentuk persegi dan ada juga sangkar yang berbentuk melingkar begitu juga dengan motifnya yang cukup variatif, ada sangkar yang hanya memiliki satu warna saja dan ada pula sangkar dengan motif lukisan seperti wayang, pemandangan alam, dan banyak lagi motif lainnya. Jumlah produksinya dan harganya tergantung dari kualitas di Kabupaten Jember Bappekab Jember dengan Lemlit Univ. Jember 35 sangkar yang dihasilkan, semakin rumit detail sangkar yang diinginkan maka waktu pengerjaan sangkar akan semakin lama. Gambar 5.3 Produk Kerajinan Sangkar Burung Kabupaten Jember

D. Anyaman Tikar Bahan Baku Mendong

Mendong merupakan salah satu tumbuhan jenis rumput yang hidup di rawasawah, atau di tanah berlumpur dan memiliki air yang cukup. Mendong adalah jenis kerajinan anyaman yang menggunakan bahan baku tanaman mendong. Ada dua jenis anyaman mendong yang dihasilkan, yaitu tenunan mendong ered diproduksi oleh pengrajin mendong untuk tikar, serta tenunan madani yang tidak hanya dipergunakan untuk tikar namun juga untuk produk mendong lainnya. Tanaman mendong menjadi prospek yang bagus dalam dunia industri khususnya industri kreatif, karena memiliki nilai jual yang tinggi dan pasar yang bagus dalam usaha kerajinan. Banyak barang kerajinan yang bisa dihasilkan dari bahan baku tanaman mendong ini, diantaranya : tikar, pelapis sandal, pelapis perabotan rumah tangga, hiasan rumah, tali, tekstil dan produk tekstil. Tanaman mendong menjadi solusi atau inovasi dalam industri kreatif, variasi kerajinan yang dihasilkannya menjadi unggulan dalam pariwisata. Pembudidayaan tanaman mendong tidak membutuhkan keahlian khusus sebagaimana tanaman lainnya. Penanaman dan panennya tidak membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga biaya produksinya juga tidak terlalu mahal. Berdasarkan perkembangan industri kreatif dengan memanfaatkan tanaman mendong, maka disarankan: di Kabupaten Jember Bappekab Jember dengan Lemlit Univ. Jember 36 1. Pemerintah perlu membantu dalam melakukan promosi dan sosialiasi pengembangan tanaman mendong, kerajinan yang bisa dihasilkan dan pemasarannya. 2. Pembinaan dan pengembangan petani dalam pembudidayaan tanaman mendong. 3. Perlu dicarikan mitra kerja petani mendong, perajin dengan pemerintah maupun swasta. Gambar 5.4 Produk Anyaman Tikar Bahan Baku Mendong

E. Desain Kaos

Distro merupakan singkatan dari distribution store atau distribution outlet. Distro adalah jenis toko yang menjual pakaian dan aksesori yang dititipkan oleh pembuat pakaian, atau diproduksi sendiri. Distro pada umumnya merupakan industri kecil dan menengah IKM yang sandang dengan merk independen yang dikembangkan kalangan muda. Produk yang dihasilkan oleh distro diusahakan untuk tidak diproduksi dalam jumlah yang banyak, agar mempertahankan sifat eksklusif suatu produk dan hasil kerajinan. Distro termasuk industri kreatif fashion yang terbilang cukup unik dan mungkin tidak asing untuk masyarakat. Industri clothing atau distro memiliki ciri-ciri yang mengusung nama daerah agar konsumen lebih tertarik untuk membeli. Kabupaten Jember juga memiliki industri clothing kreatif yang membuat line clothing yang berciri khas daerahnya, yang disebut dengan di Kabupaten Jember Bappekab Jember dengan Lemlit Univ. Jember 37 nama Jember Banget. Distro Jember Banget menjual pakaian dengan bertuliskan tulisan- tulisan dari bahasa yang sudah sangat terkenal di daerah Jember, atau masyarakat kebanyakan menyebutnya bahasa Jemberan Bahan-bahan yang digunakan untuk produk Jember Banget ini, yaitu apabila produk yang berupa kaos, bahannya masih didatangkan dari luar kota, khususnya dari kota Surabaya. Sedangkan untuk bahan lain seperti tinta sablon atau lainnya sudah bisa didapatkan di Jember sendiri. Untuk produk selain produk berupa kaos yaitu seperti pin dan gantungan kunci, bahan-bahannya sudah bisa dibeli di Jember, karena tidak memerlukan bahan yang relatif sulit untuk didapatkan. Jember Banget merupakan salah satu industri line clothing yang murni dari sumber daya manusia dan inovasi-inovasinya. Hal tersebut dapat dilihat dari proses produksi kaos, dimana desain-desain gambar maupun pengerjaan kaosnya membutuhkan daya kreatifitas yang tinggi untuk hasil yang maksimal sehingga meningkatkan daya beli konsumen. Melalui desain gambar kaos itulah digunakan untuk memperkenalkan budaya asli Jember. Gambar 5.5 Produk Desain Kaos Jember Banget

F. Kerajinan Bambu

Usaha pengolahan kerajinan tangan dari bambu mulai berkembang dengan cukup pesat, tingginya minat masyarakat atas karya seni dari bambu membuat usaha ini semakin berkembang pesat sehingga mempunyai diekspor ke luar negeri dan mancanegara. di Kabupaten Jember Bappekab Jember dengan Lemlit Univ. Jember 38 Tanaman bambu memang mudah sekali ditemukan di indonesia terutama di daerah daerah desa dan perkampungan yang masih asri. Sedangkan untuk di daerah perkotaan bambu sangat jarang dapat kita temui karena semua hanya ada telah diubah menjadi perumahan maupun perkantoran. Banyak sekali manfaat dari bambu salah satunya adalah untuk membuat perabotan rumah tangga, selain itu juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan utama membangun rumah atau tempat tinggal. Banyak sekali aneka kerajinan yang bisa dibuat dari bambu tergantung seberapa kreatif kita dalam mengolahnya. Di Kabupaten Jember kerajinan bambu terdapat di Desa Dukuh Mencek Kecamatan Sukorambi. Produk yang dihasilkan diantaranya adalah kaluh tempat nasi, Irik keranjang, dan tumbu tempat untuk mencuci beras. Awalnya kerajinan bambu hanya diminati masyarakat di daerah pelosok, namun seiring dengan maraknya isu global warming di lingkungan masyarakat dunia, kini banyak orang yang tertarik menggunakan produk-produk ramah lingkungan untuk kehidupan sehari-hari mereka. Sehingga tidak heran bila permintaan pasar kerajinan bambu kini semakin melonjak bahkan telah menjangkau kota di luar Kabupaten Jember. Gambar 5.6 Produk Kerajinan Bambu

G. Gerabah

Gerabah merupakan hasil kerajinan dengan prospek cukup baik untuk dikembangkan mengingat potensi pasar yang semakin luas pengunaannya seperti souvenir, patung guci, hiasan dinding, vas bunga, pot bunga, peralat an dapur dan lain sebagainya. Pemesan sebagian besar menginginkan gerabah yang masih polos. Pemesan di Kabupaten Jember Bappekab Jember dengan Lemlit Univ. Jember 39 yang akan melukis dan mengecat gerabahnya dan kemudian menjual langsung ke konsumen. Dengan cara ini pemesan akan mendapat keuntungan lebih besar. Salah satu pengrajin gerabah di Kabupaten Jember terletak di Desa Kesilir. Hal ini sangat didukung oleh potensi daerah yang mempunyai jenis tanah liat yang cocok untuk bahan baku gerabah. Gerabah untuk peralatan dapur dan barang-barang kasar, bahan bakunya berupa campuran tanah liat hitam yang telah dihaluskan dengan pasir halus. Sedangkan untuk barang -barang yang halus seperti: patung, ukir, guci, souvenir dan lain- lain bahan baku berupa campuran tanah liat hitam, tanah liat kuning, dan pasir halus. Proses pembuatan yang cukup berat dirasakan oleh pengrajin adalah pelumatan bahan baku gerabah. Sementara proses lain dari pembuatan gerabah selanjutnya yang membutuhkan perhatian adalah proses pembakaran. Proses ini cukup membutuhkan waktu yang lama sekitar 1 hari 12 jam pembakaran terus menerus. Pada proses pembakaran ini para pengrajin di desa Kesilir biasanya menggunakan kayu bakar atau jerami. Bila dikonversi, dengan menggunakan bahan bakar tersebut,maka membutuhkan jumlah kayu bakar dan biaya yang cukup besar. Namun mereka mencari kayu bakar sendiri disekitar tempat tinggalnya di desa Kesilir. Proses pembakaran dilakukan dengan menggunakan tungku tradisional yang menyerupai bentuk silinder besar pada gambar yang terbuat dari tanah liat. Bahan gerabah yang telah dijemur kemudian dimasukkan kedalam tungku tersebut untuk menjalani proses pembakaran. Bahan gerabah dibakar sampai berubah menjadi warna merah. Proses pembakaran yang lama dan membutuhkan bahan bakar kayu dengan jumlah yang besar ini sebenarnya merupakan masalah yang harus dicari penyelesaiannya. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut maka perlu diterapkan suatu bentuk bahan bakar alternatif yang dapat mengganti kayu bakar. Pemanfaatan kotoran sapi sebagai bahan bakar alternatif pada proses pembakaran gerabah merupakan cara yang tepat untuk menyelesaiakan permasalahan tersebut. Pembuatan gerabah atau keramik, mulai dari proses penggilingan hingga penjemuran produk biasanya memakan waktu 2 - 4 hari. Produk yang telah dijemur itu kemudian dibakar selama 12 jam, sebelum akhirnya proses finishing , sementara itu harga gerabah oleh pengrajin sudah tidak bisa dinaikkan lagi untuk menutupi ongkos pengeluaran yang kian membengkak. di Kabupaten Jember Bappekab Jember dengan Lemlit Univ. Jember 40 Gambar 5.7 Produk Kerajinan Gerabah

H. Bordir Sulam

Kerajinan bordir mengalami perkembangan yang sangat pesat, inovasi-inovasi yang dikembangkan tidak hanya pada motif desain saja, melainkan pada eksplorasi bahan dan pengembangan teknik yang digunakan. Untuk motif tidak hanya mengambil dari bentuk-bentuk motif tradisional yang dekoratif saja, melainkan sudah dikembangkan dengan motif-motif modern. Untuk bahan tidak hanya menggunakan benang saja tapi sudah dikembangkan dengan penggunaan cat atau perpaduan keduanya,selain itu penerapannya tidak hanya pada kain saja, melainkan pada kulit, bahan alamiah,dll. Dan untuk teknik sekarang sudah dikembangkan dengan teknik batik, coletan dan air brush. Pada awalnya alat yang digunakan untuk membordir hanya mesin jahit dan pamidangan. Mesin jahitnya merupakan mesin jahit biasa yang digerakkan dengan bantuan kaki, dikalangan perajin bordir disebut dengan mesin kejek. Bordir atau sulaman adalah hiasan yang dibuat di atas kain atau bahan-bahan lain dengan jarum jahit dan benang. Selain benang, hiasan untuk sulaman atau bordir dapat menggunakan bahan-bahan seperti potongan logam, mutiara, manik-manik, bulu burung, dan payet. Desain Bordir, desain adalah penataan atau penyusunan berbagai garis, bentuk, warna yang di ciptakan agar mengandung nilai nilai seni keindahan. Sebuah Desain Agar mempunyai nilai tambah lebih seperti lebih menawan dan memikat, desainnya harus dibuat dengan menggunakan berbagai variasi dan kreasi yang di Kabupaten Jember Bappekab Jember dengan Lemlit Univ. Jember 41 berlandaskan perkembangan dan situasi kondisi imajinasi, yang tidak terlepas dari pengaruh bentuk-bentuk alam, garis geometris, bentuk figure hewan dan manusia, dan bentuk khayalan tidak nyata abstrak. Perkembangan kerajinan bordir yang sangat pesat, mengakibatkan persaingan di pasaran. Hal ini menuntut para perajin bordir untuk melakukan inovasi pada produknya. Inovasi tidak hanya pada bentuk motif desain saja, atau mesin-mesin sebagai alat bantu pekerjaan. Melainkan pada teknik pengerjaan dalam pembuatan motif desain, hal ini dilakukan dengan tujuan agar produk yang dihasilkan memiliki daya saing dan juga untuk menghilangkan kejenuhan konsumen pada produk kerajinan bordir yang biasa. Begitu pula dengan industri bordir sulam yang terdapat di Kabupaten Jember. Bordir Sulam Jember terdapat di Desa Bagorejo Kecamatan Gumukmas. Produk yang dihasilkan berupa bordir sulam yang biasanya merupakan pesanan dari konsumen. Motif yang dibuat juga beragam, sesuai dengan pemesanan konsumen. Gambar 5.8 Kerajinan Bordir Sulam

I. Kerajinan Bahan Baku Kulit Kambing

Kulit kambing banyak terdapat di Indonesia dan digunakan sebagai bahan baku pembuatan barang kerajinan. Ukurannya tidak terlalu lebar, sekitar 28 x 28 cm dengan hasil samakan mengkilap dan ada pula yang berwarna. Kualitasnya berbeda-beda berdasarkan jenis kulit hasil pengolahannya. Beberapa kerajinan menggunakan kulit kambing adalah jimbe dan rebana. Di Kabupaten Jember, industri tersebut berada di Desa di Kabupaten Jember Bappekab Jember dengan Lemlit Univ. Jember 42 Tutul Kecamatan Balung. Perajin kendang jimbe dan rebana memiliki beberapa kendala dalam menjalankan industri ini. Produsen belum mampu merasa gembira dengan usaha yang dilakukan meskipun hasil kerajinan kendang jimbe dan juga rebana sudah mencapai pasar luar negeri, hal ini dikarenakan perajin mengalami kesulitan modal dan bahan baku dalam produksi kerajinan kendang jimbe dan rebana. Gambar 5.9 Kerajinan Alat Musik Tradisional Jimbe dan Rebana

J. Kerajinan Bahan Baku Tulang Sapi

Tulang sapi di Kabupaten Jember salah satunya dimanfaatkan untuk pembuatan kalung. Produsen kalung dari bahan tulang sapi ini berada di Desa Tutul Kecamatan Balung. Pada awalnya masyarakat di Desa Tutul bermata pencaharian sebagai petani atau buruh tani dengan pendapatan relatif lebih kecil. Karena adanya kemajuan teknologi untuk menggarap sawah serta adanya pengalihfungsian lahan yang digunakan untuk penanaman kayu, masyarakat Desa Tutul mulai mendapatkan pendapatan dari penjualan kerajinan manik-manik yang diproduksi. Seiring dengan meningkatnya permintaan pasar, masyarakat Desa Tutul mulai mengembangkan kreatifitas. Mulai dengan penggunaan cat warna yang digunakan, hingga bahan baku yang digunakan serta berkreasi membuat bentuk manik-manik agar lebih menarik, tetapi tidak merubah ciri khas serta motif dari Desa Tutul sendiri. Mulai saat itulah ia membuat kerajinan kalung dan gelang. Desainnya sebagian masih di tentukan oleh pembeli, tetapi beberapa sudah didesain sendiri. Perlahan tetapi pasti industri kreatif dengan bahan baku limbah tulang sapi berkembang dan mampu membuka lapangan pekerjaan untuk memperkerjakan banyak warga sampai akhirnya sejumlah perajin dari Tutul juga melalui usaha kerajinan mereka sendiri. Limbah di Kabupaten Jember Bappekab Jember dengan Lemlit Univ. Jember 43 tulang yang biasanya dibuang di sampah itu dibersihkan, dipotong-potong, dipoles, dan dirangkai hingga menjadi kalung atau gelang. Tulang yang awalnya tidak bernilai itu pun berubah menjadi komoditas bernilai ekspor. Gambar 5.10 Kerajinan Kalung Bahan Baku Tulang Sapi

K. Kerajinan Bahan Baku Limbah Kaca

Hampir semua proses produksi manik-manik yang digunakan untuk pembuatan kalung masih dikerjakan secara manual lewat tenaga manusia. Kalau pun ada mesin, hanya untuk keperluan tertentu saja, seperti membentuk manik-manik agar lebih bulat atau lonjong sempurna. Perajin kalung dengan manik-manik berbahan baku limbah kaca bekerja di rumah-rumah yang disulap menjadi ruang kerja dan produksi sederhana. Rumah warga dijadikan tempat produksi sekaligus penjualan yang melayani para pembeli ritel. Manik-manik dari Balung ini punya ciri khas tersendiri. Ciri khas manik-manik dari dari Balung ini adalah soal warna yang bisa tembus hingga ke bagian dalam. Jika manik kayu ini dipecah atau dibelah, bagian dalamnya juga berwarna sama seperti bagian luarnya. pewarnaan yang tembus hingga ke bagian dalam kayu membuat manik-manik dari Balung lebih berkualitas dan warnanya juga tidak mudah pudar. Produk manik-manik dari Balung juga lebih disukai karena bahannya lebih keras, sehingga lebih awet dan tak mudah pecah. di Kabupaten Jember Bappekab Jember dengan Lemlit Univ. Jember 44 Gambar 5.11 Kerajinan Kalung Bahan Baku Limbah Kaca

L. Kerajinan Bahan Baku Kayu Gaharu

Gaharu adalah sejenis kayu dengan berbagai bentuk dan warna yang khas, serta memiliki kandungan kadar damar wangi, berasal dari pohon atau bagian pohon penghasil gaharu yang tumbuh secara alami dan telah mati, sebagai akibat dari proses infeksi yang terjadi baik secara alami atau buatan pada pohon tersebut. Kayu Gaharu tidak banyak dikonsumsi di dalam negeri disebabkan harganya yang mahal. Hal ini membuat para pengusaha kayu gaharu lebih memilih mengekspor ke pasar Internasional, sebab permintaan pasar internasional lebih tinggi. Popularitas kerajinan kayu buatan warga Desa Tutul, Kecamatan Balung, Jember, tak terlepas dari banyaknya pilihan produk yang mereka buat dan juga jenis kayu yang digunakan. Dengan beragamnya produk, hasil karya para perajin bisa menjangkau pasar lebih luas. Kerajinan yang dibuat dari bahan baku kayu gaharu salah satunya adalah gelang. Produk yang dibuat dari kayu gaharu merupakan kerajinan berkualitas tinggi. Harga dari kayu gaharu sangat mahal, karena memiliki aroma wangi alami. Meski bertahun-tahun, kayu gaharu akan tetap wangi alias wanginya tidak luntur. di Kabupaten Jember Bappekab Jember dengan Lemlit Univ. Jember 45 Gambar 5.12 Kerajinan Gelang Bahan Baku Kayu Gaharu

M. Kerajinan Bahan Baku Kayu dan Biji Aren

Balung, sebuah daerah di Kabupaten Jember sejak beberapa tahun belakangan, mulai memantapkan diri sebagai sentra kerajinan tangan. Berbagai jenis kerajinan tangan handycraft bisa ditemui di daerah ini, mulai dari peralatan dapur, sampai manik-manik dan alat musik tradisional. Produk kerajinan yang dihasilkan, utamanya banyak dilakukan di Desa Tutul dan Balungkulon. Untuk jenis peralatan dapur, manik-manik, tasbih, serta produk souvenir lainnya, banyak dibuat masyarakat di Desa Tutul. Sedang kerajinan lain, dibuat di Desa Balung Kulon. Besarnya potensi industry kerajinan di Kecamatan Balung, khususnya Desa Balungkulon ini, memang sangat membantu peningkatan pendapatan masyarakat. Hanya saja, keberadaannya sangat membutuhkan perhatian dari pemerintah, karena selama ini para pengusaha masih mengupayakan sendiri pemasarannya. Handycraft produksi perajin Balungkulon memang banyak diminati masyarakat dunia. Hanya saja selama ini alur penjualan produk kerajinan tersebut, tidak langsung pada pembeli konsumen, tapi melalui pedagang, yang umumnya dari Bali. Sehingga, meski produk kerajinan tersebut kualitasnya dikenal bagus, tapi tidak membawa nama Jember, apalagi Balung sebagai sentra kerajinannya. di Kabupaten Jember Bappekab Jember dengan Lemlit Univ. Jember 46 Gambar 5.13 Kerajinan Bahan Baku Kayu Aren dan Biji Aren

N. Kerajinan Bahan Baku Biji Pocok

Biji tasbih dari buah aren atau kolang kaling arenga pinnata ini sedikit berbeda dengan buah sejenis yang terbuat dari pocok, bedanya kalau tasbih biji pocok dalamnya adalah mudah keropos dan lapuk dimakan serangga jika dibiarkan cukup lama di simpan tanpa pernah di jemur atau kena simar matahari. Namun saat ini yang terkenal dipasaran tasbih biji pocok lebih dikenal daripada tasbih biji kolang kaling, hal ini karena semata mata untuk menutupi prilaku curang para pengrajin tasbih biji aren atau kolang kaling. Sebab jenis biji aren ini disamping dapat digunakan sebagai bahan tasbih kokka palsu juga dapat digunakan berbagai bentuk model tasbih kayu berkwalitas lainnya seperti tasbih nogosari palsu, tasbih tulang palsu, tasbih gading palsu, tasbih jenis lain yang berkwalitas dapat dipalsukan dengan biji aren atau kolang kaling. Kendala terberat bagi para pengrajin tasbih biji aren maupun biji pocok saat ini adalah karena langkanya bahan baku di dekat tempat tinggal kami, sehingga kami harus mendapatangkan bahan biji pocok atau aren dari luar pulau jawa, sehingga kami tidak bisa menjual tasbih biji pocok dan tasbih biji aren dengan harga yang lebih ekonomis. di Kabupaten Jember Bappekab Jember dengan Lemlit Univ. Jember 47 Gambar 5.14 Kerajinan Bahan Biji Pocok

5.1.3 Ragam Ekonomi Kreatif Dari Aspek Produksi dan Kelembagaan