di Kabupaten Jember
Bappekab Jember dengan Lemlit Univ. Jember
1
1.1 Latar Belakang
Era globalisasi informasi, berbagai keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif yang dimiliki suatu bangsa menjadi semakin transparan dihadapan masyarakat
global tanpa harus menunggu proses waktu yang lama. Pihak-pihak yang memiliki akses kuat terhadap teknologi informasi, selalu berada di atas angin dalam menyusun strategi
persaingan ekonomi. Globalisasi ekonomi semakin memberikan keleluasaan kepada setiap pelaku ekonomi dimanapun mereka berada dalam melakukan persaingan tersebut.
Para pelaku ekonomi yang tidak memiliki sistem perekonomian yang efisien, dapat dengan mudah tersingkirkan walau dari basis wilayahnya sendiri.
Transformasi struktur perekonomian merubah pola konsumsi masyarakat menjadi semakin terdiversifikasi ke arah produk-produk yang bersifat jasa serta memenuhi baku
mutu tertentu dan tepat waktu. Produk-produk yang masih disajikan secara konvensional, tidak memenuhi baku mutu dan atau ketersediaannya tidak sesuai waktu, akan cepat
kehilangan peluang pasarnya Soejono. 2010 Jawa Timur mempunyai posisi yang strategis di bidang industri karena diapit oleh
dua provinsi besar yaitu Jawa Tengah dan Bali, sehingga menjadi pusat pertumbuhan industri maupun perdagangan. Jawa Timur mempunyai potensi di bidang Pertanian,
Perkebunan, Niaga, Holtikultura, Perikanan, dan Sumberdaya Energi lainnya serta potensi industri yang cukup bagus. Produk Domestik Regional Bruto PDRB Jawa Timur tahun
2013 tumbuh sebesar 6,55 persen dibandingkan dengan tahun 2012. Semua sektor mengalami pertumbuhan positif, dengan pertumbuhan tertinggi di sektor pengangkutan
dan komunikasi sebesar 10,43 persen, sedangkan terendah di sektor pertanian sebesar 1,59 persen.
Provinsi Jawa Timur yang kaya dengan potensi sumber daya alam, baik yang terbarukan hasil bumi maupun yang tidak terbarukan hasil tambang dan mineral.
Kekayaan sumber daya alam yang dimiliki harus dapat dikelola seoptimal mungkin,
BAB 1
di Kabupaten Jember
Bappekab Jember dengan Lemlit Univ. Jember
2 dengan meningkatkan industri yang memberikan nilai tambah tinggi dan mengurangi
ekspor bahan mentah. Mempertimbangkan berbagai potensi dan keunggulan sumberdaya lokal yang
dimiliki, serta tantangan pembangunan yang harus dihadapi, maka pemerintah Provinsi Jawa Timur memerlukan suatu transformasi ekonomi berupa percepatan dan perluasan
pembangunan ekonomi maju sehingga dapat meningkatkan daya saing sekaligus mewujudkan kesejahteraan untuk seluruh masyarakat.
Namun demikian, tantangan utama yang dihadapi dalam pengembangan sumberdaya lokal adalah 1 penyediaan sumber daya kreatif yang profesional, kompetitif,
dan tersebar secara merata di seluruh wilayah; 2 penyediaan sumber daya pendukung yang berkualitas, beragam, dan kompetitif dengan mengoptimalkan pengelolaan,
perlindungan, dan pemanfaatan sumber daya pendukung secara berkelanjutan; 3 penguatan struktur industri yang berdaya saing, tumbuh, dan beragam; 4 penyediaan
pembiayaan yang sesuai, kompetitif, dan tersebar di seluruh wilayah; 5 perluasan pasar di tingkat lokal dan global; 6 penyediaan infrastruktur teknologi yang sesuai, kompetitif,
dan mudah diakses; dan 7 penguatan kelembagaan yang mendukung pengembangan ekonomi.
Oleh karena itu, upaya yang dapat dilakukan adalah melalui pengembangan ekonomi kreatif, yaitu sebuah konsep ekonomi di era ekonomi baru yang mengintensifkan
informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan stock of knowledge dari Sumber
Daya Manusia SDM sebagai faktor produksi utama dalam kegiatan ekonominya. Mengingat peran ekonomi kreatif yang semakin meningkat bagi perekonomian suatu
wilayah, utamanya terhadap pengembangan ekonomi berbasis sumberdaya lokal semakin banyak kota yang menjadikan ekonomi kreatif sebagai pemicu utama pengembangan
ekonomi daerahnya. Untuk dapat mengembangkan ekonomi kreatif secara optimal, terdapat kebutuhan
untuk melihat setiap subsektor ekonomi kreatif dalam tataran yang lebih teknis dan operasional, sehingga dibutuhkan pemahaman mengenai ekosistem dan peta industri dari
setiap subsektor. Dengan pemahaman teknis dan operasional yang lebih baik, diharapkan akan
terjadi percepatan kolaborasi, sinergi, dan harmonisasi antar kelompok industri. Dengan
di Kabupaten Jember
Bappekab Jember dengan Lemlit Univ. Jember
3 melihat keterkaitan antar kelompok industri, maka dapat disimpulkan bahwa antara antar
kelompok industri kreatif saling beririsan walaupun setiap kelompok industri memiliki karakteristik industri yang berbeda.
Di Kabupaten Jember, terdapat beberapa kegiatan ekonomi kreatif yang menghasilkan berbagai produk, antara lain: 1 kegiatan berkaitan dengan jasa periklanan,
melalui media cetak surat kabar dan majalah dan elektronik televisi dan radio; 2 kegiatan berkaitan dengan pasar barang-barang yang memiliki nilai estetika seni galeri
lukisan; 3 kegiatan berkaitan dengan kreasi, produksi dan distribusi produk yang dibuat atau dihasilkan oleh tenaga pengrajin yang berawal dari desain awal sampai proses
penyelesaian produknya, antara lain barang kerajinan yang terbuat dari batu berharga, serat alam maupun buatan, kulit, rotan, bambu, kayu, logam emas, perak, tembaga,
perunggu dan besi, kaca, porselen, kain, marmer, tanah liat, dan kapur; 4 kegiatan terkait dengan kreasi desain pakaian, produksi pakaian batik; dan 5 kegiatan kreatif
yang berkaitan dengan usaha pengembangan music dan seni Jember Festival CarnavalJFC.
1.2 Rumusan Masalah