di Kabupaten Jember
Bappekab Jember dengan Lemlit Univ. Jember
5 5.
Untuk menyusun sasaran-sasaran pengembangan ekonomi kreatif berbahan baku lokal di Kabupaten Jember.
1.3.2 Manfaat Penelitian
1. Bagi pemerintah
Sebagai informasi dan bahan masukan dalam merancang pengembangan ekonomi kreatif berbahan baku lokal dengan tetap mempertimbangkan keunggulan komparatif
maupun kompetitif, sehingga menghasilkan kebijakan yang mendukung visi dan misi daerah.
2. Bagi pihak lain
Sebagai bahan informasi bagi investor guna untuk ikut serta membangun dan megembangkan ekonomi kreatif berbahan baku lokal.
3. Bagi peneliti
Penelitian ini berguna untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang pengembangan ekonomi kreatif berbahan baku lokal berdasarkan potensi di
Kabupaten Jember.
1.4 Ruang Lingkup
1. Mengiventarisasi potensi dan ragam ekonomi kreatif berbahan baku lokal di
Kabupaten Jember baik dari aspek produksi maupun kelembagaan; 2.
Menganalisis kelayakan secara ekonomi produk-produk ekonomi kreatif berbahan baku lokal di Kabupaten Jember;
3. Mendeskripsikan karakteristik dan fungsi peran hubungan berbagai pemangku
kepentingan stakeholder di wilayah sentra produk ekonomi kreatif berbahan baku
lokal di Kabupaten Jember; 4.
Mengidentifikasi faktor pendorong dan penghambat pengembangan ekonomi kreatif berbahan baku lokal di Kabupaten Jember;
5. Menyusun sasaran-sasaran pengembangan ekonomi kreatif berbahan baku lokal di
Kabupaten Jember;
di Kabupaten Jember
Bappekab Jember dengan Lemlit Univ. Jember
6
1.5 Skema Konsep
Gambar 1.1 Skema Konsep
Keunggulan Komparatif
Spesialis Wilayah Potensi Ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi
Kabupaten Jember
Pengembangan Ekonomi kreatif
Dampak terhadap ekonomi masyakat
kalangan bawah
Potensi dan ragam ekonomi
kreatif berbahan baku lokal
Sumberdaya Lokal
Kelayakan secara ekonomi produk-
produk industri kreatif berbahan baku lokal
Karakteristik dan fungsi peran
hubungan berbagai
pemangku kepentingan
stakeholder lokal
Faktor pendorong dan penghambat pengembangan ekonomi kreatif berbahan baku lokal di Kabupaten
Jember
Sasaran-sasaran pengembangan ekonomi kreatif berbahan baku lokal di Kabupaten Jember
di Kabupaten Jember
Bappekab Jember dengan Lemlit Univ. Jember
7
2.1 Teori Keunggulan Komparatif
Keunggulan komparatif theory of comparative advantage merupakan
perdagangan internasional terjadi bila ada perbedaan keunggulan komparatif antarnegara. Keunggulan komparatif akan tercapai jika suatu Negara mampu memproduksi barang dan
jasa lebih banyak dengan biaya yang lebih murah daripada negara lainnya. Dalam teori keunggulan komparatif, suatu bangsa dapat meningkatkan standar kehidupan dan
pendapatannya jika negara melakukan spesialisasi produksi barang atau jasa yang memiliki produktivitas dan efisiensi tinggi.
Teori ini berlandaskan pada asumsi: 1 Labor Theory of Value , yaitu bahwa nilai
suatu barang ditentukan oleh jumlah tenaga kerja yang dipergunakan untuk menghasilkan barang tersebut, dimana nilai barang yang ditukar seimbang dengan jumlah tenaga kerja
yang dipergunakan untuk memproduksinya; 2 perdagangan internasional dilihat sebagai pertukaran barang dengan barang; 3 tidak diperhitungkannya biaya dari pengangkutan
dan lain-lain dalam hal pemasaran; 4 produksi dijalankan dengan biaya tetap, hal ini berarti skala produksi tidak berpengaruh; 5 faktor produksi sama sekali tidak mobil antar
negara. Oleh karena itu, suatu negara akan melakukan spesialisasi dalam produksi barang-barang dan mengekspornya bilamana negara tersebut mempunyai keuntungan
dan akan mengimpor barang-barang yang dibutuhkan jika mempunyai kerugian dalam memproduksi Ricardo. 1817 dalam Perizade 2011. Keunggulan Kompetitif adalah
merujuk pada kemampuan sebuah organisasi untuk memformulasikan strategi yang menempatkannya pada suatu posisi yang menguntungkan berkaitan dengan perusahaan
lainnya. Keunggulan Kompetitif muncul bila pelanggan merasa bahwa masyarakat menerima nilai lebih dari transaksi yang dilakukan dengan sebuah organisasi pesaingnya
Tangkilisan. 2005 dalam Perizade. 2011
BAB 2
di Kabupaten Jember
Bappekab Jember dengan Lemlit Univ. Jember
8
2.2 Klaster Cluster dan Spesialiasi Industri