Sistem Penilaian dan Materi Pelaihan Manajerial

150 Usaha Mikro Islami Exhibit 5.11 Sistem Pelaihan Manajerial PROBLEM PERSONALITY MANAGERIAL SKILL INDICATOR Moivaion Dicipline High Achievement High Moivaion to success Management Planning Leading Organizing Controling Manajerial Skill Implementaion of integrated management principles in UMK’s business Markeing Segmentaion Targeing Posiioning Markeing management skill Higher markeing management capability Human Resource Leadership, Staing, Compensaion, Staf management Leadership and staf management skill Efecive and eicient staf management Operaion Layout, Material Handling Layout eiciency, minimum goods defect Easy materialproduct low, zero product defect, minimum queuing customers Financial Sources Uses Accountability, eicient fund source and use management skill High Accountability, Eicient fund source and use management Bookkeeping Records of Goods Inlow and ouflow, stock taking Efecive Cost Control, efecive stock control, eicient pricing Low cost of good sold, Low stock loss rate, very compeiive price Family Financial Planning Current Planning Future Planning Habitual, family inancial planning skill Beter familiy inancial plannning and recording 151 Usaha Mikro Islami

5.4.2. Mekanisme Pelaihan

Pemberian pelaihan dilakukan untuk melengkapi pengusaha mikro dengan pengetahuan dan keterampilan manajerial dan ikhisar pengalaman pengusaha-pengusaha sukses melalui studi kasus. Gambar 26 menggambarkan alur proses pelaihan manajerial. Exhibit 5.12 Proses Pelaihan Manajerial Secara umum, proses di atas tetap mengikui alur pelaihan sebagaimana yang dilakukan pada pelaihan yang lain. Dengan kata lain, proses yang digambarkan di atas dapat disimplikasi sepri yang terlihat pada Gambar 5.12. Exhibit 5.13 Alur Terapi Manajerial 152 Usaha Mikro Islami Adapun ruang lingkup program pelaihan manajerial untuk para pengusaha mikro melipui 4 area utama, yaitu: 1. Kemampuan untuk melakukan ideniikasi permasalahan yang dihadapi oleh peng usaha mikro, baik yang bersifat internal maupun eksternal. Permasalahan internal dapat juga berupa keterbatasan yang bersifat personal seperi moivasi. 2. Kemampuan untuk melakukan analisis permasalahan-permasalahan yang muncul yang terdapat pada seiap pengusaha mikro sehingga proses analisis dapat dilakukan secara kontekstual. 3. Kegiatan pelaihan-pelaihan kemanajerialan kepada pengusaha mikro dalam bentuk yang sederhana dan mudah dimengeri sehingga mudah untuk diterapkan dan idak memerlukan prasarana yang berimplikasi pada biaya yang inggi. Namun demikian, kemampuan kemanajerialan tersebut memiliki impact yang nyata bagi peningkatan kualitas pengusaha mikro. 4. Melakukan proses konsultasi terhadap permasalahan yang dihadapi oleh usaha mikro dan kecil untuk materi-materi yang memerlukan pembahasan secara khusus.

5.4.3. Indikator Keberhasilan Pelaihan Manajerial

Keberhasilan pelaksanaan program pelaihan manajerial untuk pengusaha mikro akan terindikasi dalam poin-poin berikut: 1. Peningkatan moivasi dalam berusaha yang akan tercermin dalam bentuk kegigihan dalam berusaha dan selalu mengharapkan perubahan posiif. 2. Peningkatan kemampuan pengenalan terhadap faktor-faktor yang menentukan kekukatan di pasar dengan baik, walaupun dengan metoda yang cukup sederhana. 3. Peningkatan kemampuan administrasi keuangan yang baik, terutama dalam aspek pencatatan dan pembuatan laporan sederhana. 4. Peningkatan kemampuan mengelola sumber daya yang ada, termasuk sumber daya manusia. 5. Pada akhirnya ditandai dengan peningkatan kemampuan manajerial secara umum yang ditandai dengan peningkatan keuntungan usaha. 153 Usaha Mikro Islami

5.5. Sistem Penilaian dan Materi Pelaihan Teknologi

Sistem penilaian dan pengembangan materi teknologi untuk pengusaha mikro mencakup rangkaian kegiatan sebagai berikut:

1. Rekrutmen dan Seleksi Peserta Pelaihan Teknologi

Kriteria rekrutmen peserta dilakukan berdasarkan empat kelompok industri usaha mikro yang telah diseleksi dan ditetapkan. Adapun kriteria-kriteria seleksi lainnya ditetapkan oleh pembuat desain riset dan berdasarkan ipe bisnis pengusaha mikro itu sendiri. Rekrutmen ini dilakukan selama dua minggu. 2. Pelaihan dan Workshop Teknologi Workshop teknologi dan proses operasi dilakukan berdasarkan kelompok industri yang telah ditetapkan. Seiap kelompok dan subkelompok akan melakukan workshop dengan melakukan ideniikasi permasalahan, analisis masalah, dan pemecahan masalah. Program workshop ini dilakukan selama 2-3 hari.

3. Pendampingan dan Asistensi

Setelah workshop, peserta mendapatkan gambaran konsepsional tentang ideniikasi permasalahan, analisis masalah, dan pemecahan masalah yang terjadi di perusahaannya. Berdasarkan gambaran ini, maka dilakukan asistensi langkah-langkah penyelesaian masalah dan modiikasi langkah yang disesuaikan dengan kondisi lapangan. 4. Evaluasi kinerja akhir Evaluasi kinerja akhir akan dilakukan pada akhir masa asistensi dan pendampingan untuk menganalisis perubahan kualitas, produkivitas produksi dan kemampuan memanfaatkan teknologi untuk pemasaran barang. Evaluasi akhir ini akan dilakukan selama dua minggu untuk monitoring dan evaluasi masing-masing objek riset. Secara umum, rangkaian proses pelaihan teknologi kepada para pengusaha mikro digambarkan pada Gambar 28. 154 Usaha Mikro Islami Exhibit 5.14 Kerangka proses treatment teknologi Program asistensi teknologi melipui proses produksi yang secara nyata akan dihadapi oleh para pengusaha mikro dan diharapkan akan menjadi faktor pelengkap yang dapat membantu peningkatan kualitas produksi secara efekif. Proses-proses tersebut mancakup: ideniikasi permasalahan, analisis masalah, dan pemecahan masalah yang terkait dengan hal-hal seperi berikut: • Progam peningkatan pemahaman mengenai sistem produksi secara umum, baik sistem produksi barang maupun jasa. • Teknik tata cara metode kerja yang eisien dan produkif. • Pengenalan peralatan tools equipment yang dipergunakan dalam proses produksi. • Teknik tata letak dalam produksi ergonomi yang akan menunjang efekivitas kerja dan peningkatan kenyamanan konsumen. • Pengaturan pengadaan produksi barang yang akan diperdagangkan. • Program peningkatan kualitas SDM pelaksana produksi. • Program pengenalan sosial media yang dapat digunakan untuk mempromosikan produk-produk usaha mikro dan menurunkan ingkat monopoli. • Penggunaan internet, program aplikasi yang relevan dan teknologi informasi lainnya dalam menunjang kegiatan usaha.