Urgensi Pengenalan Konsep Asymmetric Informaion
21
Usaha Mikro Islami
mikro dan kecil sering mengalami kondisi yang kurang menyenangkan sehubungan dengan hal tersebut. Seorang pemberi kerja dalam hal ini
dapat dibayangkan seorang majikan, pemilik toko, restauran atau pimpinan perusahaan idak bisa mengakses atau mengamai perilaku para pekerjanya,
baik dalam berakivitas maupun pengambilan keputusan. Karena idak selalu bisa memantau akivitas pekerjanya, ada kemungkinan pekerja yang merasa
longgar idak diamai akivitasnya bekerja idak profesional atau cenderung malas atau idak menggunakan usaha terbaiknya sesuai dengan kontrak, visi,
misi dan tujuan perusahaan.
Apa yang harus dilakukan oleh pimpinan perusahaanpelaku usaha ini agar yakin bahwa usahanya dijalankan dengan sangat baik oleh manajer yang
dipilih dan dibayar dengan cukup mahal? Pimpinan perusahaan akan berusaha mengurangi
moral hazard ini dengan memasukkan unsur “insenif” melalui syarat-syarat yang tertuang dalam kontrak. Insenif akan diberikan selama
pekerjakaryawan memberikan prestasi ekstra dibandingkan dengan kolega lain dalam perusahaan dan memberikan keuntungan inansial terhadap
perusahaan. Jadi, selain pendapatan tetap ixed income, pemberi kerja juga memoivasi karyawanpekerja dengan bonus berupa uang, pelaihan dan
juga kenaikan jabatan promosi. Sehingga, pekerja dan majikanpimpinan
usaha mengalami pengalaman bersama yang bahu membahu dengan ikhlas membesarkan perusahaan dan memberikan keuntungan yang besar, halal dan
berkah yang dapat dinikmai oleh seluruh stakeholder usaha. Jika tadi kita membahas terjadinya moral hazard dalam satu kontrak usaha
bisnis, ternyata situasi adverse selecion pun sering muncul tanpa kita sadari
dalam berbisnis. Apakah yang dimaksud dengan adverse selecion? Mari kita
liat ilustrasi ini. Keika sebelum menandatangani suatu kontrak usahabisnis, pekerjakaryawan menyadari beberapa informasi yang relevan yang dapat
dimanfaatkan untuk kepeningan pribadi, di mana majikanpimpinan usaha pemberi kerja sama sekali idak mengetahuimengabaikannya. Seorang buruh
tani setuju bekerja menggarap tanah pertanian harusnya dituangkan dalam
sebuah kontrak perjanjian kerja walaupun biasanya mereka hanya berjanji secara lisan saja mengenai kontrak kerja sama ini dan bekerja pada seorang
tuan tanah untuk periode tertentu. Tuan tanah idak tahu banyak mengenai informasi, seperi karakter dan kemampuan petani ini: apakah dia benar-benar
rajin dan bisa bertani dengan baik. Bagaimana cara tuan tanah untuk bisa mendapatkan hasil yang terbaik dari buruh tani ini? Solusi untuk permasalahan
22
Usaha Mikro Islami
ini adalah menawarkan beberapa alternaif kontrak dan pilihan untuk buruh tanipekerja di antara beberapa alternaif yang tersedia. Alternaif-alternaif
ini naninya akan mampu mengungkap informasi tersembunyi. Dengan pilihan-pilihan beberapa ipe kontrak yang ditawarkan oleh tuan tanah, pilihan
buruh tani terhadap salah satu ipe kontrak diharapkan mampu mengungkap informasi yang disimpannya selama ini.
Selain moral hazard dan adverse selecion, signalling merupakan kejadian
yang merupakan bagian dari asymmetric informaion yang berhubungan
dengan situasi di mana salah satu pihak mengetahui beberapa informasi yang sangat pening yang mana disinyalkandisampaikan ke pihak lain
melalui perilaku parisipan yang mendapat informasi tersebut. Dalam proses rekrutmen pekerja dalam suatu usaha, faktor signalling sangat pening. Calon
pekerja pencari kerja berusaha menyampaikan signal sinyal tertentu
kepada majikanpemberi kerja mengenai kapasitas dan kemampuan kerjanya agar dapat kontrak kerja yang bagus dan menjanjikan masa depan. Pendidikan
yang inggi merupakan sinyal bahwa calon pekerja memiliki kemampuan belajar yang inggi sehingga dapat menjadi aset perusahaan di masa depan.
Harga yang inggi mampu juga menyampaikan sinyal bahwa barang yang dijual tersebut berkualitas inggi, begitu juga sebaliknya. Banyak contoh
lainnya dalam bisnis mikro sehari-hari yang menghadapi masalah asymmetric informaion ini yang akan mengganggu usaha mereka, dan kalau idak segera
sadar akan konsekuensinya, usaha mikro ini akan tetap mikro selamanya dan idak naik kelas malah bisa terancam bangkrut atau tutup.